PEKANBARU. RIAUMADANI. COM - Di kamar berukuran 3x4 meter, seorang lansia bernama Aisyah hanya mampu terbaring lemas diatas " />
Kamis, 6 November 2025

Breaking News

  • Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK   ●   
  • Pemkab Siak Lunasi Hampir Rp200 Miliar Utang Daerah, Sisa Kewajiban Dicicil Hingga 2026   ●   
  • PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD   ●   
  • Pemkab Bengkalis Lakukan Evaluasi Kinerja Uji Kompetensi JPTP   ●   
  • Dugaan KPK OTT Sejumlah Pejabat PUPR Riau, Pegawai: Tak ada OTT Hanya Pemeriksaan   ●   
Rumah Yatim Riau Peduli Kaum Dhuafa
Aisyah (64) Korban Tabrak Lari, Kini Hanya Mampu Berbaring Di Atas Kasur
Jumat 26 Juni 2020, 10:14 WIB
Aisyah, wanita berusia 64 tahun itu merupakan korban tabrak lari tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil yang terletak di Jl. Cemara RT 002 RW 005, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, Ria
PEKANBARU. RIAUMADANI. COM - Di kamar berukuran 3x4 meter, seorang lansia bernama Aisyah hanya mampu terbaring lemas diatas kasur yang sudah sangat lapuk. Sementara itu, tubuhnya hanya dibalut dengan kain sarung dan selembar selimut.

Kini sudah setahun lamanya sejak kecelakaan yang menimpanya, ia tak lagi merasakan lelap dalam tidur karena sakit yang menggerogoti tubuhnya.

Aisyah, wanita berusia 64 tahun itu merupakan korban tabrak lari dan telah menyebabkan tulang kaki pinggulnya patah. Alhasil ia harus menjalani operasi pemasangan besi. Namun sayang, sejak saat itu kondisinya justru tidak berangsur membaik.

"Sampai sekarang bekas oprasi besi yg di tulangnya  masih ada, nenek yg saat ini hanya bisa terbaring di tempat tidurnya," tutur Kepala Cabang Rumah Yatim Riau, Ramdan kepada Riaumadani. Com Jum at (26/06/2020)

Aisyah memiliki dua Orang anak dan kini ia hidup bersama anak laki-lakinya di sebuah rumah kontrakan kecil yang terletak di Jl. Cemara RT 002 RW 005, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, Riau.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Aisyah hanya mengandalkan penghasilan dari Anak laki-lakinya, Airisman yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh serabutan dan seringkali tak mendapatkan pekerjaan, apalagi saat pandemi virus Corona saat ini, mereka hidup dari belas kasih tetangga dan masyarakat sekitar.

"saya kerja apapun, saya lakukan kalau ada yg nyuruh kadang menjadi kuli bangunan, mencari barangbekas dan lainnya. Tapi itupun jarang sekali saya dapatkan," terang Arisman.

Melihat kondisinya tersebut, Rumah Yatim Cabang Riau mengunjungi kediamannya untuk memberikan bantuan melalui program biaya hidup, Rabu (24/06/2020). Bantuan tersebut diharapkan bisa sedikit membantu untuk meringankan kebutuhan Nenek Aisyah dan anaknya.

Selain Aisyah, terhitung sejak 02 sampai 24 Juni 2020 Rumah Yatim telah meberikan bantuan kepada 11.903 mustahik di 20 provinsi di Indonesia. Bantuan tersebut terealisasi melalui sejumlah program seperti pendidikan, biaya hidup, peduli sesama, bantuan pangan, dan lainnya. (**)



Editor : Tis
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top