MERANTI, RIAUMADANI. COM - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mulai menerapkan tatanan kehidupan baru ditengah pandemi C" />
Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Terapkan Protokol Kesehatan
Pemkab Kepulauan Meranti Wacanakan Sekolah Dimulai 13 Juli 2020
Minggu 21 Juni 2020, 22:51 WIB
Bupati Kepulauan Meranti Irwan minta pada tanggal 13 Juli sekolah sudah bisa dibuka, tentunya harus menerapkan protokol kesehatan
MERANTI, RIAUMADANI. COM - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mulai menerapkan tatanan kehidupan baru ditengah pandemi Corona virus disiase (Covid-19) mulai 1 Juli 2020 mendatang

Untuk itu pemerintah daerah berencana untuk membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah pada 13 Juli 2020 mendatang.

"Saya minta pada tanggal 13 Juli sekolah sudah bisa dibuka, tentunya harus menerapkan protokol kesehatan, dan ini harus dibicarakan terlebih dahulu dengan komite sekolah. Mudah-mudahan kasus Covid tidak ada lagi," kata Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan belum lama ini.

Walaupun mendapatkan perintah dari Bupati Kepulauan Meranti agar sekolah bisa kembali melakukan proses belajar tatap muka pertengahan bulan Juli nanti, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kepulauan Meranti masih tengah mempersiapkan segala persyaratan untuk dimulainya kembali proses belajar di sekolah. 

"Kalau kita diperintah membuat standar operasional pelayanan untuk pendidikan, kami katanya diberi waktu sampai 26 Juni," ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kepulauan Meranti Syafrizal Minggu (21/6/2020) sore.
 
Namun dirinya mengatakan keputusan tetap berada di tangan Bupati Kepulauan Meranti, artinya pihaknya hanya menyusun dan merekomendasikan protokol kesehatan saat proses belajar di sekolah.

"Kami dari dinas pendidikan tetap membuat persiapan, kemarin kami sudah membuat surat persiapan new normal untuk satuan pendidikan. Pertama memastikan satuan pendidikan dalam keadaan bersih, aman, tidak ada virus. Nanti anak yang masuk harus memakai masker, kalau tidak salah ada 10 item untuk satuan pendidikan," tuturnya.

Selain itu dikatakan Syafrizal setiap sekolah juga harus menyiapkan alat pengukur suhu tubuh, sehingga setiap siswa maupun guru yang masuk akan melalui scan suhu tubuh.

"Di satuan pendidikan juga harus menyiapkan wastafel di setiap ruangan kelas," ujarnya.

Dijelaskan Syafrizal dalam pelaksanaan new normal di satuan pendidikan bukan hal yang mudah. Mengingat saat ini ada sekitar 33.000 siswa dari tingkat PAUD hingga SMP yang ada di Kepulauan Meranti.

"Karena kita juga merekomendasikan harus memakai masker, tapi untuk menanggung masker untuk 33 ribu anak setiap hari bukan hal yang mudah. Siapa mau menanggung maskernya, orang tua atau pemerintah," ujarnya.

Dirinya mengatakan nantinya tetap akan berkoordinasi dengan Bupati untuk penerapan regulasi yang direncanakan untuk new normal di satuan pendidikan.

"Itu baru di satuan pendidikan, belum peserta didik belum tenaga pendidik. Kalau menurut kajian harus 19 item yang dilalui," ujarnya.

Dikatakan ada beberapa item yang berbeda dari proses belajar hari biasa 
yang tengah disusun.

"Didalam draft yang kita susun ada beberapa yang tidak biasa jika proses belajar tatap muka ini diberlakukan, diantaranya siswa dilarang untuk keluar main (istirahat), belanja di warung dan masuk ke kelas itu harus dengan shift," kata Syafrizal.

Selain itu dalam penerapan pembelajaran di era new normal juga dikatakan Syafrizal harus memiliki rekomendasi dari tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti.

"Terlepas dari itu kita harus menyiapkan peralatan lagi, lalu pernyataan dari orang tua murid bahwa anaknya sekolah. Karena ada mungkin orang tua yang tidak mau mengizinkan anaknya untuk bersekolah." ujarnya.

Walaupun demikian, apabila dalam prosesnya nanti pemberlakuan belajar secara tatap muka tidak bisa diberlakukan, Disdikbud Kepulauan Meranti juga telah menyiapkan metode pembelajaran dari rumah. 

"Kalau misalnya dirasakan berat menyiapkan protokol di sekolah, kita juga sudah menyiapkan draft untuk belajar dirumah," pungkasnya. (Advetorial)



Editor : Tis
Kategori : Meranti
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top