Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Warga Mengharapkan Pemerintah Pusat Tanggap, Abrasi Pulau Rangsang Meranti Kian Mengganas
Rabu 08 April 2020, 06:09 WIB
Murod Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah  (red- Bappeda) kepulauan Meranti
SELATPANJANG. RIAUMADANI. COM - Abrasi di Pulau Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau begitu menghantui warga yang bermukim pulau tersebut. Warga terus dihantui rasa ketakutan karena mereka terus dibayang-bayangi akan hilangnya daratan yang saat ini dijadikan sebagai tempat tinggal dan mencari makan.

Adapun dampak dari abrasi yang terjadi di pualau Rangsang yaitu hilangnya tempat tinggal masyarakat, meningkatnya kemiskinan, hilangnya fasilitas sosial masyarakat, rusak dan hilangnya kebun masyarakat. berkurangnya panjang garis pantai, Instrusi air laut dan rusaknya ekosistem mangrove.

Mengingat Pulau Rangsang sudah ditetapkan sebagai salah satu Pulau terluar di Indonesia Pemerintah kabupaten kepulauan Meranti seharusnya tanggap dalam mengantisipasi supaya jangan berlarut begitu juga Pemerintah pusat juga memiliki kapasitas besar dalam penanggulangan abrasi terkhusus di daerah Meranti yang menjadi daerah Perbatasan. Karena Abrasi yang terjadi adalah bencana alam yang membahayakan teritori negara. 

Pemerintah pusat seharusnya memberikan usulan B
bagaimana pencegahan abrasi bisa dilaksanakan dengan baik karena berkaitan dengan teritorial negara, wilayah negara Indonesia, selain itu kita berharap penanggulangan abrasi lebih kepada bagaimana perekonomian masyarakat bisa meningkat,

Hal tersebut menjadi pertanyaan dikalangan masyarakat Pulau Rangsang  karena Pemerintah pusat pernah datang meninjau yang dipimpin oleh Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Menkopolhukam RI Brigjend. TNI Yasid Sulistya dan rombongan melakukan kunjungan ke pulau terluar tepatnya di Kecamatan Rangsang (Pulau Rangsang). Kunjungan tersebut untuk melihat secara langsung kondisi abrasi, untuk mencari solusi penyelesaian di Kemenko Polhukam berkoordinasi dengan Kementrian.

Namun sampai saat ini diduga Pemerintah Pusat melalui pihak Kementrian sama sekali belum memberikan kejelasan pasti terhadap Pembangunan Abrasi yang mencapai  681,00 KM keluasannya. 

Terkait hal tersebut, Media Riaumadani. Com mencoba mengkonfirmasi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah  (red- Bappeda) kepulauan Meranti Murod,  Rabu (08/04/2020) atas dugaan tidak adanya kejelasan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian itu.

Kaban Murod mengatakan," kita sudah beberapa kali mengadakan rapat di Menko kemaritiman bersama sama pemprov Riau, bahkan sudah mengarahkan ke pembagian tugas pembangunan antara kementerian pemprov Riau dan kabupaten Meranti, akan tetapi dengan adanya kejadian wabah  virus Corona Covid-19 ini semuanya terhambat," Jelasnya.

Menurut Murod Pemerintah pusat telah merealisasikan penangganan Abrasi di pulau Rangsang untuk tahun ini (tahun 2020) sebanyak 76 km, namun terjadinya kedala dengan adanya kejadian virus corona ini rencana kegiatan tersebut terpaksa dibatalkan

"semoga wabah Covid-19 ini cepat berakhir sehingga kita bisa fokus menyelesaikan pembangunan khususnya penanganan abrasi di pulau rangsang," pungkasnya. (IJL)



Editor : Tis
Kategori : Meranti
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top