
Bahas Retribusi Pelayanan Kesehatan
Bapemperda DPRD Kota Pekanbaru menggelar rapat dan
mengundang Dinas Kesehatan Pekanbaru dan Rumah Sakit Madani Pekanbaru
pada Selasa (18/2/2020) siang di ruangan Banmus.
Bapemperda DPRD Pekanbaru Gelar Rapat Dengan Diskes dan Dirut RSUD Madani
Selasa 18 Februari 2020, 23:40 WIB

PEKANBARU. RIAUMADANI. COM - Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan saat ini sedang menjadi pembahasan pihak Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Pekanbaru.
Bahkan sebelum dibentuk Panitia Khusus (Pansus) Ranperda Retribusi Pelayanan Kesehatan ini, pihak Bapemperda DPRD Kota Pekanbaru menggelar rapat dan mengundang Dinas Kesehatan Pekanbaru dan Rumah Sakit Madani Pekanbaru pada Selasa (18/2/2020) siang di ruangan Banmus.
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Pekanbaru, Zulfahmi serta dihadiri oleh anggota Bapemperda lainnya seperti Zainal Arifin, Evan dan Roni Pasla. Selain itu, juga hadir Plt Kadiskes Pekanbaru Muhammad Amin dan Direktur RS Madani Pekanbaru Mulyadi.
Plt Kadiskes Pekanbaru, Muhammad Amin mengatakan, meski kondisi RS Madani Pekanbaru masih belum rampung namun ditargetkan bisa selesai 100 persen pada bulan Maret nanti. Pasalnya, jumlah kunjungan pasien baik rawat jalan dan IGD setiap bulannya selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Kami bertekad, akan memberikan tarif rumah sakit jauh lebih murah dari rumah sakit lainnya yang ada di Pekanbaru. Kita berharap, anggota DPRD Pekanbaru bisa mendukung langkah yang diambil oleh Pemko Pekanbaru. Terkait Ranperda Retribusi Pelayanan Kesehatan yang akan dibahas, kita serahkan sepenuhnya kepada Bapemperda, semoga nanti bisa dilanjutkan oleh Pansus," ungkap Amin.
Sementara itu, Ketua Bapemperda DPRD Pekanbaru, Zulfahmi mengatakan, rencananya sebelum membuat rekomendasi pembentukan panitia khusus (Pansus), maka Bapemperda DPRD Pekanbaru terlebih dahulu akan mengunjungi Kementerian Kesehatan di Jakarta dan salah satu rumah sakit di Surabaya.
"Kita tadi sudah sama-sama melihat, pemaparan yang disampaikan oleh Direktur RS Madani Pekanbaru. Saat ini banyak perkembangan yang dialami, meski pembangunan fisik rumah sakit masih terus digesa. Kita akan pelajari lebih lanjut lagi nanti ke depan, karena harus ada refrensi atau bahan acuan yang dibutuhkan sebelum nantinya ini ditetapkan menjadi sebuah Perda," tagas Zulfahmi.
Sementara itu, Direktur RS Madani Pekanbaru memberikan sejumlah informasi terkini terkait perkembangan rumah sakit pasca 2 tahun beroperasi. Pada tahun 2020 ini, RS Madani Pekanbaru memiliki fasilitas sebanyak 84 bed atau tempat tidur rawat inap. Selain itu, RS Madani juga memiliki pelayanan tambahan seperti fasilitas rawat jalan termasuk alat tredmil, laboratorium, 3 kamar operasi, radiologi (kerjasama dengan rumah sakit swasta untuk alat CT-Scan), unit sterilisasi serta sejumlah peralatan dokter bedah untuk tingkat dasar.
Terkait belum dilaksanakannya kerjsama dengan BPJS Kesehatan, Direktur RS Madani Pekanbaru, Mulyadi menjelaskan, bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi termasuk segi fasilitas, peralatan dan jumlah SDM. Namun pada dasarnya, keberadaan RS Madani Pekanbaru hadir untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat dengan harga murah dan berkualitas.
"Kita masih fokus terhadap pembangunan fisik rumah sakit, yang kini sudah memasuki tahap finishing akhir. Insyaallah, Maret nanti kita bisa beroperasi penuh melayani masyarakat Pekanbaru. Namun berbicara masalah kerjasama dengan BPJS Kesehatan, masih ada persyaratan yang belum bisa kita penuhi salah satunya adalah belum diraihnya prediket akreditasi. Akhir tahun 2020 ini, kita akan melakukan akreditasi rumah sakit. Setelah itu, baru kita kerjasama dengan BPJS kesehatan sehingga bisa melayani lebih banyak masyarakat," ungkap Mulyadi.
Saat ini, RS Madani Pekanbaru membutuhkan pengadaan mesin genset berkapasitas besar untuk mengantisipasi kebutuhan serta pasokan listrik rumah sakit. Pasalnya, seluruh peralatan medis yang digunakan membutuhkan energi listrik karena akan ada 3 ruangan operasi yang harus siaga setiap harinya.(hrc)
Bahkan sebelum dibentuk Panitia Khusus (Pansus) Ranperda Retribusi Pelayanan Kesehatan ini, pihak Bapemperda DPRD Kota Pekanbaru menggelar rapat dan mengundang Dinas Kesehatan Pekanbaru dan Rumah Sakit Madani Pekanbaru pada Selasa (18/2/2020) siang di ruangan Banmus.
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Pekanbaru, Zulfahmi serta dihadiri oleh anggota Bapemperda lainnya seperti Zainal Arifin, Evan dan Roni Pasla. Selain itu, juga hadir Plt Kadiskes Pekanbaru Muhammad Amin dan Direktur RS Madani Pekanbaru Mulyadi.
Plt Kadiskes Pekanbaru, Muhammad Amin mengatakan, meski kondisi RS Madani Pekanbaru masih belum rampung namun ditargetkan bisa selesai 100 persen pada bulan Maret nanti. Pasalnya, jumlah kunjungan pasien baik rawat jalan dan IGD setiap bulannya selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Kami bertekad, akan memberikan tarif rumah sakit jauh lebih murah dari rumah sakit lainnya yang ada di Pekanbaru. Kita berharap, anggota DPRD Pekanbaru bisa mendukung langkah yang diambil oleh Pemko Pekanbaru. Terkait Ranperda Retribusi Pelayanan Kesehatan yang akan dibahas, kita serahkan sepenuhnya kepada Bapemperda, semoga nanti bisa dilanjutkan oleh Pansus," ungkap Amin.
Sementara itu, Ketua Bapemperda DPRD Pekanbaru, Zulfahmi mengatakan, rencananya sebelum membuat rekomendasi pembentukan panitia khusus (Pansus), maka Bapemperda DPRD Pekanbaru terlebih dahulu akan mengunjungi Kementerian Kesehatan di Jakarta dan salah satu rumah sakit di Surabaya.
"Kita tadi sudah sama-sama melihat, pemaparan yang disampaikan oleh Direktur RS Madani Pekanbaru. Saat ini banyak perkembangan yang dialami, meski pembangunan fisik rumah sakit masih terus digesa. Kita akan pelajari lebih lanjut lagi nanti ke depan, karena harus ada refrensi atau bahan acuan yang dibutuhkan sebelum nantinya ini ditetapkan menjadi sebuah Perda," tagas Zulfahmi.
Sementara itu, Direktur RS Madani Pekanbaru memberikan sejumlah informasi terkini terkait perkembangan rumah sakit pasca 2 tahun beroperasi. Pada tahun 2020 ini, RS Madani Pekanbaru memiliki fasilitas sebanyak 84 bed atau tempat tidur rawat inap. Selain itu, RS Madani juga memiliki pelayanan tambahan seperti fasilitas rawat jalan termasuk alat tredmil, laboratorium, 3 kamar operasi, radiologi (kerjasama dengan rumah sakit swasta untuk alat CT-Scan), unit sterilisasi serta sejumlah peralatan dokter bedah untuk tingkat dasar.
Terkait belum dilaksanakannya kerjsama dengan BPJS Kesehatan, Direktur RS Madani Pekanbaru, Mulyadi menjelaskan, bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi termasuk segi fasilitas, peralatan dan jumlah SDM. Namun pada dasarnya, keberadaan RS Madani Pekanbaru hadir untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat dengan harga murah dan berkualitas.
"Kita masih fokus terhadap pembangunan fisik rumah sakit, yang kini sudah memasuki tahap finishing akhir. Insyaallah, Maret nanti kita bisa beroperasi penuh melayani masyarakat Pekanbaru. Namun berbicara masalah kerjasama dengan BPJS Kesehatan, masih ada persyaratan yang belum bisa kita penuhi salah satunya adalah belum diraihnya prediket akreditasi. Akhir tahun 2020 ini, kita akan melakukan akreditasi rumah sakit. Setelah itu, baru kita kerjasama dengan BPJS kesehatan sehingga bisa melayani lebih banyak masyarakat," ungkap Mulyadi.
Saat ini, RS Madani Pekanbaru membutuhkan pengadaan mesin genset berkapasitas besar untuk mengantisipasi kebutuhan serta pasokan listrik rumah sakit. Pasalnya, seluruh peralatan medis yang digunakan membutuhkan energi listrik karena akan ada 3 ruangan operasi yang harus siaga setiap harinya.(hrc)
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan