
Gerhana Matahari Cincin (GMC)
Gerhana Matahari Cincin (GMC) bakal terjadi
pada 26 Desember 2019. Ini merupakan fenomena yang
terjadi ketika bayangan Bulan hanya menutupi bagian tengah Matahari,
sehingga menyisakan bentuk cicin api di sekeliling bayangan Bulan.
Terdapat 5 Fakta Unik Fenomena Gerhana Matahari Cincin 2019
Kamis 26 Desember 2019, 04:40 WIB

JAKARTA. RIAUMADANI. COM - Gerhana Matahari Cincin (GMC) bakal terjadi pada 26 Desember 2019 (HARI INI. RED). Ini merupakan fenomena yang terjadi ketika bayangan Bulan hanya menutupi bagian tengah Matahari, sehingga menyisakan bentuk cicin api di sekeliling bayangan Bulan.
Dilansir dari artikel yang dibuat Peneliti Senior Planetarium dan Observatorium Jakarta Widya Sawitar, fase Bulan berulang rata-rata 29,5 hari. Namun, fenomena gerhana Matahari tak selalu terjadi saat Bulan mati.
Kedudukan Matahari dekat titik nodal (titik potong khayali di langit, di mana orbit Bulan tepat memotong ekliptika yakni bidang edar orbit Bumi saat mengelilingi Matahari) disebut musim gerhana yang berulang 173,3 hari. Berikut sejumlah fakta unik terkait Gerhana Matahari Cincin.
1. Berulang tiap 18 tahun
Kombinasi periode ini berulang setiap 18 tahun 11,3 hari yang disebut periode Saros. Jika musim gerhana pertama di bulan Januari, maka gerhana Matahari dapat terjadi sebanyak lima kali dalam satu tahun. Sebab, total keseluruhan jenis gerhana per tahun hanya tujuh kali.
2. Gerhana Matahari Cincin Bakal Kembali Sambangi Indonesia 2031
Sebelumnya, Gerhana Matahari Cincin sempat menyambangi Indonesia pada 22 Agustus 1998 di Sumatera Utara dan Kalimantan Utara dan GMC 26 Januari 2009 jalur cincin melewati Sumatera Selatan dan Kalimantan.
BMKG pun mengungkap GMC akan kembali "mampir" 12 tahun kemudian, tepatnya 21 Mei 2031 dan jalur cincinnya akan melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. 12 tahun berikutnya, GMC kembali lagi pada 14 Oktober 2042 melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
3. Ada 4 Fenomena Gerhana Sebelum GMC
Sebelum GMC, Sawitar mengungkapkan ada empat fenomena gerhana yang terjadi yaitu Gerhana Matahari Sebagian (5-6 Januari 2019), Gerhana Bulan Total (21 Januari 2019) dan Gerhana Matahari Total (17 Juli 2019) yang tidak bisa diamati di Indonesia serta Gerhana Bulan Sebagian (17 Juli 2019) yang dapat diamati di Indonesia.
GMC tahun ini berada dalam kategori siklus Saros 132 yaitu gerhana ke-46 dari total 71 kali gerhana, sejak pertama kali terjadi pada 13 Agustus 1208. GMC ke-47 diperkirakan bakal terjadi pada 5 Januari 2038 dan gerhana terakhir tanggal 25 September 2470.
4. Fase Gerhana Matahari Cincin
Gerhana dimulai saat kontak pertama terjadi yaitu ketika piringan Bulan mulai menutupi piringan Matahari. Seiring berjalannya waktu, piringan Matahari itu akan makin besar hingga akhirnya seluruh Bulan mulai menutupi piringan Matahari.
Fase Bulan menutupi piringan Matahari ini disebut Kontak Kedua dan akan berakhir saat seluruh piringan Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Ketiga.
Kontak Kedua hingga Ketiga itu disebut Durasi Cincin yang durasi waktunya bervariasi. Saat fase ini terjadi, kecerlangan langit akan meredup. Puncak keredupannya ialah saat terjadi Puncak Gerhana.
Saat puncak gerhana terjadi, besaran piringan Matahari yang "tergerhanai" bergantung pada magnitudo gerhana. Khusus di Indonesia, waktu puncak gerhana mulai pukul 11.49 WIB di Sabang, Aceh.
Sementara periode gerhana paling akhir pukul 15.51 WIT di Jayapura, Papua.
5. GMC Tak Hanya Sambangi Indonesia
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui keterangan resminya, GMC tidak hanya menyambangi sejumlah wilayah di Indonesia. Setidaknya ada tujuh wilayah yang dilewati jalur cincin GMC yaitu Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Samudera Hindia, Singapura, Malaysia, dan Samudera Pasifik.
Setidaknya ada 18 kota yang disambangi fenomena GMC seperti dikutip Time and Date,
1. Hofuf, Arab Saudi
2. Mangaluru, India
3. Kasaragod, India
4. Thalassery, India
5. Kozhikode, India
6. Ootacamund, India
7. Palakkad, India
8. Erode, India
9. Karur, India
10. Dindigul, India
11. Sivaganga, India
12. Tiruchirappalli, India
13. Pudukkottai, India
14. Jaffna, Sri Lanka
15. Trincomalee, Sri Lanka
16. Singapura
17. Hagatna, Guam
(**)
Dilansir dari artikel yang dibuat Peneliti Senior Planetarium dan Observatorium Jakarta Widya Sawitar, fase Bulan berulang rata-rata 29,5 hari. Namun, fenomena gerhana Matahari tak selalu terjadi saat Bulan mati.
Kedudukan Matahari dekat titik nodal (titik potong khayali di langit, di mana orbit Bulan tepat memotong ekliptika yakni bidang edar orbit Bumi saat mengelilingi Matahari) disebut musim gerhana yang berulang 173,3 hari. Berikut sejumlah fakta unik terkait Gerhana Matahari Cincin.
1. Berulang tiap 18 tahun
Kombinasi periode ini berulang setiap 18 tahun 11,3 hari yang disebut periode Saros. Jika musim gerhana pertama di bulan Januari, maka gerhana Matahari dapat terjadi sebanyak lima kali dalam satu tahun. Sebab, total keseluruhan jenis gerhana per tahun hanya tujuh kali.
2. Gerhana Matahari Cincin Bakal Kembali Sambangi Indonesia 2031
Sebelumnya, Gerhana Matahari Cincin sempat menyambangi Indonesia pada 22 Agustus 1998 di Sumatera Utara dan Kalimantan Utara dan GMC 26 Januari 2009 jalur cincin melewati Sumatera Selatan dan Kalimantan.
BMKG pun mengungkap GMC akan kembali "mampir" 12 tahun kemudian, tepatnya 21 Mei 2031 dan jalur cincinnya akan melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. 12 tahun berikutnya, GMC kembali lagi pada 14 Oktober 2042 melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
3. Ada 4 Fenomena Gerhana Sebelum GMC
Sebelum GMC, Sawitar mengungkapkan ada empat fenomena gerhana yang terjadi yaitu Gerhana Matahari Sebagian (5-6 Januari 2019), Gerhana Bulan Total (21 Januari 2019) dan Gerhana Matahari Total (17 Juli 2019) yang tidak bisa diamati di Indonesia serta Gerhana Bulan Sebagian (17 Juli 2019) yang dapat diamati di Indonesia.
GMC tahun ini berada dalam kategori siklus Saros 132 yaitu gerhana ke-46 dari total 71 kali gerhana, sejak pertama kali terjadi pada 13 Agustus 1208. GMC ke-47 diperkirakan bakal terjadi pada 5 Januari 2038 dan gerhana terakhir tanggal 25 September 2470.
4. Fase Gerhana Matahari Cincin
Gerhana dimulai saat kontak pertama terjadi yaitu ketika piringan Bulan mulai menutupi piringan Matahari. Seiring berjalannya waktu, piringan Matahari itu akan makin besar hingga akhirnya seluruh Bulan mulai menutupi piringan Matahari.
Fase Bulan menutupi piringan Matahari ini disebut Kontak Kedua dan akan berakhir saat seluruh piringan Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Ketiga.
Kontak Kedua hingga Ketiga itu disebut Durasi Cincin yang durasi waktunya bervariasi. Saat fase ini terjadi, kecerlangan langit akan meredup. Puncak keredupannya ialah saat terjadi Puncak Gerhana.
Saat puncak gerhana terjadi, besaran piringan Matahari yang "tergerhanai" bergantung pada magnitudo gerhana. Khusus di Indonesia, waktu puncak gerhana mulai pukul 11.49 WIB di Sabang, Aceh.
Sementara periode gerhana paling akhir pukul 15.51 WIT di Jayapura, Papua.
5. GMC Tak Hanya Sambangi Indonesia
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui keterangan resminya, GMC tidak hanya menyambangi sejumlah wilayah di Indonesia. Setidaknya ada tujuh wilayah yang dilewati jalur cincin GMC yaitu Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Samudera Hindia, Singapura, Malaysia, dan Samudera Pasifik.
Setidaknya ada 18 kota yang disambangi fenomena GMC seperti dikutip Time and Date,
1. Hofuf, Arab Saudi
2. Mangaluru, India
3. Kasaragod, India
4. Thalassery, India
5. Kozhikode, India
6. Ootacamund, India
7. Palakkad, India
8. Erode, India
9. Karur, India
10. Dindigul, India
11. Sivaganga, India
12. Tiruchirappalli, India
13. Pudukkottai, India
14. Jaffna, Sri Lanka
15. Trincomalee, Sri Lanka
16. Singapura
17. Hagatna, Guam
(**)
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan