Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Wabup Bagus Santoso dampingi Kapolda Riau, Buka Muswil Ke-VI Hima Persis.   ●   
  • Pemkab Bengkalis Sambut Tim BPK RI Dalam Pemeriksaan Kepatuhan Belanja   ●   
  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
Budi Waseso: China Penyuplai Sabu Terbesar ke Indonesia
Jumat 06 Desember 2019, 23:01 WIB
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso
JAKARTA. RIAUMADANI. COM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso, mengungkapkan sulitnya menghentikan pasokan narkotika dari luar negeri ke Indonesia. Menurutnya, kendala itu dikarenakan adanya perbedaan aturan antar negara.

Buwas sapaan akrab Budi Waseso, menyebut hingga saat ini ada 11 negara pemasok yang aktif memasukkan barang haram tersebut ke Indonesia. Suplai terbesar untuk sabu dari negara China.

"Ada 11 negara aktif pemasok saya sudah ke sana bicara agar pasokannya bisa ditekan, tapi enggak bisa dihentikan," ujar Buwas saat berbicara di Diskusi Indonesia Darurat Narkoba di Ruang Fraksi PKS, senayan, Jakarta, Kamis (7/12).

"Suplai sabu itu terbesar itu China. Awalnya bantah, akhirnya mereka mengakui," imbuhnya.

Ia mengatakan pengalamannya dalam forum-forum internasional yang berkaitan dengan upaya pencegahan peredaran narkoba sering berakhir sia-sia. Sebab, ketika ada upaya menekan negara yang diduga menjadi pemasok narkotika, negara tersebut tak menggubrisnya.

"Ternyata pengalaman saya di negara-negara itu misalnya di konferensi internasional itu diserahkan ke negara masing-masing. Intinya negara lain enggak peduli dengan negara kita," ungkapnya.

Ia menceritakan saat berkunjung ke China, sebagai negara pemasok sabu terbesar ke Indonesia. Saat itu China malah berbalik menyalahkan pihak Indonesia yang memakai dan menggunakan narkoba.

"Saya ke China supaya masalah sabu dihentikan, di China tidak mungkin dilakukan karena katanya UU kami seperti ini. Ketika tidak ada kejahatan ya enggak bisa ditindak. Kemudian menyalahkan Indonesia kenapa memakai narkotika," ujarnya.
Tak hanya itu, Singapura dan Malaysia sebagai negara tempat transit narkotika dari China juga melakukan hal yang sama.

"Pemasok terbesar lainnya di Malaysia dan Singapura, dari China singgah ke Malaysia dan Singapura suplai itu masuk ke Indonesia transit di dua negara itu, bandar besar di sana. Tapi ya gitu, ketika kita tahu barangnya ada di sana, kita minta tahan dan musnahkan mereka enggak mau. Seminggu lagi kita tengok, barangnya udah enggak ada, mungkin sudah menyebar di Indonesia," tutupnya. *Kumparan




Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top