
Musyawarah Ketenagakerjaan
Suasana Musawarah LAM Bengkalis
LAM Riau Akan Jemput Pertamina dan SBSI secara Adat
Selasa 20 Mei 2014, 01:26 WIB

BENGKALIS. Riaumadani.com - Untuk mencarikan solusi dan jalan tengah terbaik bagi kondisi ketenagakerjaan di Sungai Pakning, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Bukit Batu, Bengkalis, Sabtu (17/5/14) malam gelar penjemputan secara adat.
yang dijemput adalah Managemen Pertamina RU II Spk dan pengurus Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kecamatan Bukit Batu untuk bermusyawarah dalam memperoleh mufakat seputar persoalan-persoalan yang dihadapi terkait operasional Pertamina di Pakning
Pertemuan jemputan adat tersebut dipusatkan di secretariat LAMR Bukit Batu Jl. Jendral Sudirman Sungai Selari, turut hadir Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Nasirwan dan anggota, ketua harian LAMR Bukit Batu Moeslim Rozali dan puluhan pengurus inti, Anggota DPRD Bengkalis Azmi R Fatwa, Manager Pertamina RU II Sugeng dan jajarannya, Ketua SBSI Bukit Batu Syaiful Bahri dan jajarannya
Dalam pertemuan tersebut LAMR Bukit Batu berupaya menengahi persoalan dan perselisihan yang terjadi antara pihak managemen Pertamina RU II Sungai Pakning dengan SBSI Bukit Batu,
"Karena LAMR merupakan induk organisasi yang dituakan di daerah kita ini, maka kita mencoba untuk mencarikan jalan tengah yang sesuai dengan norma-norma dan cara orang melayu dalam menyelesaikan masalah," ujar Ketua LAMR Bukit Batu Moeslim Rozali mengawali pertemuan tersebut.
Dikatakan Muslim bahwa LAMR memahami keinginan SBSI yang mengharapkan peningkatan kesejahteraan bagi anggota nya yang bekerja sebagai tenaga out Sourching Labor Supply (LS) di Pertamina Sungai Pakning, dan disisi lain managemen Pertamina akan mengakomodir selagi tuntutan merupakan kebijakan managemen di Sungai Pakning, namun persoalan-persoalan yang merupakan kewenangan direksi atau pun managemen yang lebih tinggi tentu saja tidak bisa diputuskan di Sungai Pakning melainkan Pertamina Dumai ataupun jajaran direksi di Jakarta.
Sementara itu anggota DPRD Bengkalis Azmi R Fatwa dalam kesempatan itu menyampaikan pandangannya bahwa semua pihak diharapkan mencarikan win-win solution tanpa merasa benar sendiri
"kita tidak memihak kepada salah satu pihak baik pertamina maupun SBSI barangkali bisa bersikap bertolak angsur dalam artian mencarikan solusi yang tidak merugikan pihak manapun, misalnya SBSI mengurangi satu tuntutan dan pertamina memenuhi tuntutan yang bisa diputuskan oleh managemen di Sungai Pakning, dan untuk SBSI saya sarankan untuk tidak bersikap terhadap satu tuntutan sebagai harga mati, karena jika sudah menganggap harga mati maka tidak perlu lagi kita musyawarah memperoleh mufakat, kita di Sungai Pakning ini semestinya harus tau cara membuat orang betah berinvestasi di daerah kita demi terbukanya lapangan kerja, sebaliknya jangan membuat orang menutup peluang kerja bagi masyarakat kita," pesan Azmi memberi pandangan.
Pembicaraa juga menyinggung soal rekuritmen karyawan dan juga insiden pengusiran karyawan baru oleh SBSI, terkait hal tersebut LAMR meminta agar ke depan rekruitmen pekerja supaya lebih transparan, namun demikian LAMR juga tidak setuju atas pengusiran karyawan baru yang dilakukan SBSI Bukit Batu beberapa waktu yang lalu.
"Ke depan kita berharap Pertamina bersikap transparan untuk rekruitmen kerja ini, namun terkait pengusiran 6 orang karyawan baru oleh anggota SBSI beberapa waktu lalu kita tidak sepaham dan tak setuju dengan hal itu, karena tidak sesuai dengan norma-norma melayu" kesal Muslim Rozali.
Sementara itu Manager Pertamina RU II Sungai Pakning, Sugeng menyatakan bahwa selama dirinya memimpin Pertamina Sungai Pakning sudah 19 item tuntutan SBSI Bukit Batu yang diakomodir oleh perusahaan.
"Ya, pada prinsipnya kita juga menginginka seluruh pekerja sejahtera termasuk tenaga LS, untuk itu berbagai upaya maksimal sudah kita lakukan, beberapa tuntutan sudah kita penuhi, namun tuntutan yang sifatnya lebih tinggi seperti merubah tenaga out sourching menjadi tenaga tetap tentu diputuskan oleh direksi dan menunggu hasil kesepatan Panja DPR RI dan itu sifatnya nasional, kita juga menyambut baik musyawarah yang digelar LAMR ini dan mudah-mudahan silaturrahmi terus terjalin dan bisa kita carikan solusi terbaik secara bertahap dan sesuai aturan," ujar Sugeng.
Sementara itu ketua SBSI Bukit Batu, Syaiful Bahri mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memutuskan kesepakatan pada kesempatan tersebut melainkan akan melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan pengurus dan anggota SBSI.
"Kami dari SBSI tidak bisa memutuskan kesepakatan pada kesempatan ini, melainkan harus berembuk dan mengadakan pertemuan dulu dengan pengurus dan anggota SBSI," kata Syaiful.
Meskipun tidak menghasilkan kesepakatan terutama mengenai pengusiran karyawan baru beberapa waktu lalu, namun LAMR dan Pertamina Sungai Pakning akan mencarikan solusi terbaik untuk keberlangsungan operasional Pertamina RU II yang notabene perusahaan milik Negara. **
yang dijemput adalah Managemen Pertamina RU II Spk dan pengurus Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kecamatan Bukit Batu untuk bermusyawarah dalam memperoleh mufakat seputar persoalan-persoalan yang dihadapi terkait operasional Pertamina di Pakning
Pertemuan jemputan adat tersebut dipusatkan di secretariat LAMR Bukit Batu Jl. Jendral Sudirman Sungai Selari, turut hadir Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Nasirwan dan anggota, ketua harian LAMR Bukit Batu Moeslim Rozali dan puluhan pengurus inti, Anggota DPRD Bengkalis Azmi R Fatwa, Manager Pertamina RU II Sugeng dan jajarannya, Ketua SBSI Bukit Batu Syaiful Bahri dan jajarannya
Dalam pertemuan tersebut LAMR Bukit Batu berupaya menengahi persoalan dan perselisihan yang terjadi antara pihak managemen Pertamina RU II Sungai Pakning dengan SBSI Bukit Batu,
"Karena LAMR merupakan induk organisasi yang dituakan di daerah kita ini, maka kita mencoba untuk mencarikan jalan tengah yang sesuai dengan norma-norma dan cara orang melayu dalam menyelesaikan masalah," ujar Ketua LAMR Bukit Batu Moeslim Rozali mengawali pertemuan tersebut.
Dikatakan Muslim bahwa LAMR memahami keinginan SBSI yang mengharapkan peningkatan kesejahteraan bagi anggota nya yang bekerja sebagai tenaga out Sourching Labor Supply (LS) di Pertamina Sungai Pakning, dan disisi lain managemen Pertamina akan mengakomodir selagi tuntutan merupakan kebijakan managemen di Sungai Pakning, namun persoalan-persoalan yang merupakan kewenangan direksi atau pun managemen yang lebih tinggi tentu saja tidak bisa diputuskan di Sungai Pakning melainkan Pertamina Dumai ataupun jajaran direksi di Jakarta.
Sementara itu anggota DPRD Bengkalis Azmi R Fatwa dalam kesempatan itu menyampaikan pandangannya bahwa semua pihak diharapkan mencarikan win-win solution tanpa merasa benar sendiri
"kita tidak memihak kepada salah satu pihak baik pertamina maupun SBSI barangkali bisa bersikap bertolak angsur dalam artian mencarikan solusi yang tidak merugikan pihak manapun, misalnya SBSI mengurangi satu tuntutan dan pertamina memenuhi tuntutan yang bisa diputuskan oleh managemen di Sungai Pakning, dan untuk SBSI saya sarankan untuk tidak bersikap terhadap satu tuntutan sebagai harga mati, karena jika sudah menganggap harga mati maka tidak perlu lagi kita musyawarah memperoleh mufakat, kita di Sungai Pakning ini semestinya harus tau cara membuat orang betah berinvestasi di daerah kita demi terbukanya lapangan kerja, sebaliknya jangan membuat orang menutup peluang kerja bagi masyarakat kita," pesan Azmi memberi pandangan.
Pembicaraa juga menyinggung soal rekuritmen karyawan dan juga insiden pengusiran karyawan baru oleh SBSI, terkait hal tersebut LAMR meminta agar ke depan rekruitmen pekerja supaya lebih transparan, namun demikian LAMR juga tidak setuju atas pengusiran karyawan baru yang dilakukan SBSI Bukit Batu beberapa waktu yang lalu.
"Ke depan kita berharap Pertamina bersikap transparan untuk rekruitmen kerja ini, namun terkait pengusiran 6 orang karyawan baru oleh anggota SBSI beberapa waktu lalu kita tidak sepaham dan tak setuju dengan hal itu, karena tidak sesuai dengan norma-norma melayu" kesal Muslim Rozali.
Sementara itu Manager Pertamina RU II Sungai Pakning, Sugeng menyatakan bahwa selama dirinya memimpin Pertamina Sungai Pakning sudah 19 item tuntutan SBSI Bukit Batu yang diakomodir oleh perusahaan.
"Ya, pada prinsipnya kita juga menginginka seluruh pekerja sejahtera termasuk tenaga LS, untuk itu berbagai upaya maksimal sudah kita lakukan, beberapa tuntutan sudah kita penuhi, namun tuntutan yang sifatnya lebih tinggi seperti merubah tenaga out sourching menjadi tenaga tetap tentu diputuskan oleh direksi dan menunggu hasil kesepatan Panja DPR RI dan itu sifatnya nasional, kita juga menyambut baik musyawarah yang digelar LAMR ini dan mudah-mudahan silaturrahmi terus terjalin dan bisa kita carikan solusi terbaik secara bertahap dan sesuai aturan," ujar Sugeng.
Sementara itu ketua SBSI Bukit Batu, Syaiful Bahri mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memutuskan kesepakatan pada kesempatan tersebut melainkan akan melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan pengurus dan anggota SBSI.
"Kami dari SBSI tidak bisa memutuskan kesepakatan pada kesempatan ini, melainkan harus berembuk dan mengadakan pertemuan dulu dengan pengurus dan anggota SBSI," kata Syaiful.
Meskipun tidak menghasilkan kesepakatan terutama mengenai pengusiran karyawan baru beberapa waktu lalu, namun LAMR dan Pertamina Sungai Pakning akan mencarikan solusi terbaik untuk keberlangsungan operasional Pertamina RU II yang notabene perusahaan milik Negara. **
Editor | : | Sumber : RS |
Kategori | : | Budaya |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 20 Agustus 2023, 19:59 WIB
Piala AFF U-23 2023, Timnas U-23 Indonesia vs Timor Leste, Ini Susunan Pemain
Sabtu 19 Agustus 2023
Malaysia Bungkam Indonesia, Timnas U-23 Indonesia Kalah 2-1 Oleh Malaysia Dalam Laga Pertama Grup. B
Rabu 28 Juni 2023
Jalur Mina-Muzdalifah Macet, Ribuan Jemaah Haji Asal Indonesia Terlantar di Muzdalifah,
Rabu 14 Juni 2023
60 Jamaah Indonesia Wafat dalam 22 Hari Misi Haji di Arab Saudi
Politik

Sabtu 23 September 2023, 09:40 WIB
Ini Dia BB Mobil Mewah Milik Bandar Judi Online di Pekanbaru
Rabu 20 September 2023
Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) Operasi Malam Hari di Aliran Sungai Kuantan
Jumat 08 September 2023
1300 Ha HGU PT SLS Berada di Atas Lahan Masyarakat Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan
Jumat 08 September 2023
Kades Sejati Ucapkan Terima Kasih, PUPR Riau Serah Terima Jalan Produksi Dana APBN 1,8 Km
Nasional

Kamis 21 September 2023, 07:19 WIB
CASN 2023 Telah Resmi Dibuka, Catat Link, Cara Login & Jadwal!
Kamis 21 September 2023
CASN 2023 Telah Resmi Dibuka, Catat Link, Cara Login & Jadwal!
Selasa 19 September 2023
Tiga Menteri dan Wakapolri Rapat Teknis soal Rempang di Batam, Ini Hasilnya
Selasa 19 September 2023
Bertemu Warga Rempang, Menteri Bahlil: Solusi Relokasi Sudah 95 % Didapatkan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Jumat 22 September 2023, 23:33 WIB
Subdit V Ditreskrimsus Polda Riau Berhasil Tangkap Bandar Judi Online Dengan Omset Milyaran Rupiah
Jumat 22 September 2023
Subdit V Ditreskrimsus Polda Riau Berhasil Tangkap Bandar Judi Online Dengan Omset Milyaran Rupiah
Kamis 21 September 2023
Akhiruddin Anwar: Aparat Seharusnya Lebih Humanis dan Persuasif
Senin 18 September 2023
KUA-PPAS APBD Perubahan 2023 Disepakati Rp10,8 Triliun, DPRD Riau Gesa Paripurna