Sabtu, 4 Oktober 2025

Breaking News

  • Wabup Bagus Santoso dampingi Kapolda Riau, Buka Muswil Ke-VI Hima Persis.   ●   
  • Pemkab Bengkalis Sambut Tim BPK RI Dalam Pemeriksaan Kepatuhan Belanja   ●   
  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
Status Siaga Darurat Dicabut, Satgas Tetap Jalan
Gubri Pimpin Rapat Koordinasi dan Pengakhiran Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Karhutla
Kamis 31 Oktober 2019, 04:50 WIB
Gubernur Riau, Drs. H.  Syamsuar. M.MSi memimpin Rapat Koordinasi dan Pengakhiran Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Karhutla Provinsi Riau Tahun 2019, di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Kamis (31/10/2019)

PEKANBARU. RIAUMADANI. COM - Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar. M.MSi memimpin Rapat Koordinasi dan Pengakhiran Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Karhutla Provinsi Riau Tahun 2019, di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Kamis (31/10/2019)

Dalam sambutannya Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan terima kasih atas semua kelompok-kelompok Satuan Tugas (Satgas) baik dari satgas darat, satgas udara, penegakan hukum, BMKG dan lain-lainnya dalam menjalankan tugasnya selama ini, kesempatan ini kita gunakan sekaligus mengevaluasi.

"Persoalan ini saya sudah membicarakannya ke beberapa gubernur daerah provinsi tetangga seperti Jambi, Kalimantan dan Lampung, tidak bisa hanya di serahkan kepada daerah, kenapa begitu karena kita tidak ada kewenangan, artinya ada persoalan kita bersama yang harus kita selesaikan bersama, tidak hanya provinsi yang menyelesikan pusat harus juga bisa menyelesaikan, tidak sederhana sebenarnya" ungkapnya

Syamsuar juga mengungkapkan akan melakukan pemetaan kembali terhadap desa rawan bencana karhutla, karena menurutnya adanya pertambahan jumlah kebakaran hutan Riau pada tahun 2019 ini jika dibanding pada tahun 2018 llu.

"Tren yang kemaren ini memang ada perbedaan dari tren yang sebelumnya, yang sebelumnya jika dilihat ini kan banyak daerah pesisir seperti Dumai, Bengkalis, Siak, Rohil, Pelalawan, Kepulauan Meranti pasti itu yang selalu kebakaran hebat, saat ini kan trendnya berubah Inhil itu, walaupun banyak gambut inhil itu termasuk yang jarang, bisa kita lihat perbulan atau lihat tahun-tahun sebelumnya, inhil itu bisa di katakan sedikit, tetapi trendnya berubah ini kan ada trend baru yang harus kita cermati" tuturnya.

Gubri Syamsuar menambahkan Karena batas waktu status siaga darurat karhutla di Riau itu tanggal 31 Oktober 2019. Maka status ini akan dicabut dan tidak diperpanjang lagi. Mudah-mudahan tidak ada api hingga masuk November nanti," katanya

Syamsuar juga menegaskan, satgas pencegahan dan penanggulangan karhutla tidak akan dibubarkan. Melainkan akan selalu siap sedia melakukan langkah pencegahan dan penanggulangan apa bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

"Setelah status ini dicabut, Satgas kita akan tetap jalan, tidak akan berhenti, bila terjadi kebakaran mereka harus tanggap dan bergerak cepat ," tutupnya. (Tis)




Editor : Tis
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top