Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Peluang Ekspor Patin di Kampar Menjanjikan
Bupati Kampar Dampingi Gubri Tinjau Budidaya Ikan Patin di Desa Koto Masjid, Kec. XIII Koto Kampar
Minggu 29 September 2019, 22:48 WIB
Peluang Ekspor Patin di Kampar Menjanjikan, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, melihat langsung bagaimana kondisi masyarakat yang melakukan budidaya ikan patin di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Sab
KAMPAR. RIAUMADANI. COM - Sebelum mempromosikan ikan patin yang terkenal di Kabupaten Kampar, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, melihat langsung bagaimana kondisi masyarakat yang melakukan budidaya ikan patin di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Sabtu (28/9/2019).

Syamsuar memanfaatkan waktu sengangnya meninjau budidaya ikan patin dan pembuatan pakan ikan mandiri di Kabupaten Kampar, didampingi Bupati Kampar Catur Sugeng, Sekdakab Kampar, Kepala Dinas PUPR Dadang Eko Purwanto, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Herman Machmud, Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holikutura Ferry HC, dan Kepala Biro Humas, Protokol dan Kerjasama Firdaus.

Setelah ia meninjau langsung ke kolam budidaya ikan patin, selain ilmu, Syamsuar juga melihat adanya peluang ikan patin di Kabupaten Kampar menjadi komoditas ekspor. Sebab, ikan patin yang ada di Provinsi Riau memiliki kualitas yang bagus sampai ikan patin yang perlu adanya peningkatan kualitas.

"Saya sudah berbicara di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, bagaimana ikan patin di Riau menjadi komoditas ekspor dimasa yang akan datang. Kalau komoditas ekspor harganya lebih bagus dan masyarakat lebih sejahtera," kata Syamsuar kepada Wartawan, usai meninjau sejumlah kolam patin yang dipanen dan akan dikirim ke Sumatera Utara sebanyak 15 ton, Sabtu (28/9).

Untuk memenuhi standar dan kualitas ekspor, dikatakan Syamsuar, tugas pemerintah daerah dan pusat saling bersinergi untuk menjadikan ikan patin di Riau menjadi komoditas ekspor. Apalagi, dengan adanya RoRo Dumai - Malaka, bisa menjadi pintu gerbang ekspor dari Riau (Indonesia) ke Malaysia.

"Petani bubidaya ikan patin di Riau, juga harus membagi kolamnya, mana yang diperuntukkan untuk ekspor dan konsumsi lokal. Sehingga, kita bisa tahu jumlahnya yang akan dipanen setiap harinya sesuai dengan kolam yang sudah ditentukan kedepannya," ungkap Syamsuar.

Ia juga berharap, petani ikan di Riau serius dan menekuni usahanya. Bukan, karena hanya ingin mencari keuntungan semata. Tapi, bagaimana dengan adanya kolam ikan ini, memiliki dampak positif bagi masyarakat lainnya.

"Apalagi, ikan patin salai (ikan yang diasap, red), juga bisa menjadi buah tangan bagi pelancong yang datang ke Riau dari seluruh nusantara dan luar negeri. Hal ini akan menjadi perhatian kita bersama, bagaimana kedepannya ikan patin di Riau menjadi primadona dunia dan nusantara," jelasnya.(**)




Editor : Tis
Kategori : Kampar
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top