KABUT ASAP
Warga keluhkan bau asap sudah sangat mengganggu aktivitas dan kesehatan di kota Pekanbaru.
Hari ini Udara Kota Pekanbaru Kembali Diselimuti Asap Menyengat Akibat Karhutla
Sabtu 07 September 2019, 11:49 WIB
Warga keluhkan bau asap sudah sangat mengganggu aktivitas dan kesehatan di kota Pekanbaru.
PEKANBARU. RIAUMADANI. COM - Kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau dan daerah Sumatera lainnya semakin membuat udara tidak nyaman. Tak terkecuali Kota Pekanbaru yang terus dikeluhkan warganya, karena sudah sangat mengganggu aktivitas dan kesehatan.
Bau udara yang sudah tercemar akibat Karhutla juga membuat warga sangat tidak nyaman. Salah satunya Budi, warga Tangkerang yang mengaku sangat terganggu akibat Karhutla yang sudah terjadi dalam hampir dua bulan terakhir.
"Pasti terganggulah bang. Saya dan anak saya sudah sakit, batuk, kerongkongan sakit, pusing. Baunya juga tidak nyaman karena asap ini," kata Budi, Sabtu (7/9/19).
Dia mencontohkan, ketika keluar pagi hari udara yang biasanya sejuk. Tapi sekarang justru bau asap. Kalau terus seperti ini menurutnya, justru tidak nyaman. Dia khawatir, kalau kondisi seperti ini warga Pekanbaru akan sakit masal akibat asap dari Karhutla.
"Kitakan tidak tahu, mungkin akibat asap ini banyak dampaknya terhadap kesehatan. Kalau batuk, pusing, tenggorokan sakit cuma penyakit yang gampang dirasakan," ungkap Budi.
Selain itu, warga yang bekerja salah satu usaha swasta ini berharap bisa menjadi perhatian oleh pemerintah maupun seluruh pihak terkait. Tapi jika Karhutla terus terjadi bahkan sampai beberapa minggu me depan, artinya pemerintah tidak bisa berbuat banyak menangani Karhutla ini.
"Saya terus terang heran saja, kenapa setiap tahun asap ini terus ada. Sebenarnyakan semuanya itu kemauan. Pemerintah dan unsur lainnya itukan alat negara. Kalau memang ada yang terbukti membakar harusnya diberi efek jera. Tapi kalau cuma rakyat kecil aja beraninya, akibatnya begini. Perusahaan dibiarkan, rakyat kecil ditangkap. Pada hal apa mungkin ada petani atau orang iseng membakar lahan di hutan begitu luas. Tapi nanti setahun kemudia lahan hutan terbakar itu berubah menjadi perkebunan," ujar Budi.
Sementara dari pantauan di lapangan, kabut asap yang terjadi dalam berapa bulan terakhir membuat pandangan udara sangat terbatas. Kabut asap membatasi jarak pandang. Selain itu juga bau menyengat asap juga sangat dirasakan. (Tis/mcr)
Bau udara yang sudah tercemar akibat Karhutla juga membuat warga sangat tidak nyaman. Salah satunya Budi, warga Tangkerang yang mengaku sangat terganggu akibat Karhutla yang sudah terjadi dalam hampir dua bulan terakhir.
"Pasti terganggulah bang. Saya dan anak saya sudah sakit, batuk, kerongkongan sakit, pusing. Baunya juga tidak nyaman karena asap ini," kata Budi, Sabtu (7/9/19).
Dia mencontohkan, ketika keluar pagi hari udara yang biasanya sejuk. Tapi sekarang justru bau asap. Kalau terus seperti ini menurutnya, justru tidak nyaman. Dia khawatir, kalau kondisi seperti ini warga Pekanbaru akan sakit masal akibat asap dari Karhutla.
"Kitakan tidak tahu, mungkin akibat asap ini banyak dampaknya terhadap kesehatan. Kalau batuk, pusing, tenggorokan sakit cuma penyakit yang gampang dirasakan," ungkap Budi.
Selain itu, warga yang bekerja salah satu usaha swasta ini berharap bisa menjadi perhatian oleh pemerintah maupun seluruh pihak terkait. Tapi jika Karhutla terus terjadi bahkan sampai beberapa minggu me depan, artinya pemerintah tidak bisa berbuat banyak menangani Karhutla ini.
"Saya terus terang heran saja, kenapa setiap tahun asap ini terus ada. Sebenarnyakan semuanya itu kemauan. Pemerintah dan unsur lainnya itukan alat negara. Kalau memang ada yang terbukti membakar harusnya diberi efek jera. Tapi kalau cuma rakyat kecil aja beraninya, akibatnya begini. Perusahaan dibiarkan, rakyat kecil ditangkap. Pada hal apa mungkin ada petani atau orang iseng membakar lahan di hutan begitu luas. Tapi nanti setahun kemudia lahan hutan terbakar itu berubah menjadi perkebunan," ujar Budi.
Sementara dari pantauan di lapangan, kabut asap yang terjadi dalam berapa bulan terakhir membuat pandangan udara sangat terbatas. Kabut asap membatasi jarak pandang. Selain itu juga bau menyengat asap juga sangat dirasakan. (Tis/mcr)
| Editor | : | Tis |
| Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau