Senin, 29 April 2024

Breaking News

  • Bupati Bengkalis Buka Secara Resmi Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9   ●   
  • MTQ Riau ke-42 Resmi di Tutup, Bengkalis Raih Peringkat Kedua Jadi Tuan Rumah MTQ Riau ke-43 Th 2025   ●   
  • Bupati Kasmarni Atas Nama Pemkab Bengkalis Ucapkan Selamat dan Tahniah HUT Kota Dumai ke-25   ●   
  • Wabup Husni Merza: Selamat dan Tahniah Kepada Semua Kafilah dan Official   ●   
  • Husni Merza; Pemkab Siak Dukung PSN Pada PTPN Group, Guna Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat   ●   
DC Fashion Week Amerika serikat
Indonesia Akan Kuasai Busana Muslim Dunia
Senin 05 Januari 2015, 04:35 WIB
Poto Int Peragaan Busana Muslim

WASHINGTON DC AMERIKA SERIKAT. Riaumadani. com - Bulir-bulir keringat mengalir deras dari wajah menawan Dian Pelangi. Tapi jemari tangannya tetap cekatan. Menata dan merapihkan gaun hijab para model.

Ia seperti kekurangan waktu. Sesekali matanya menyapu ruangan, memburu seseorang. "Mana lagi modelnya? waktu kita tampil tinggal sedikit lagi," dia bertanya, entah kepada siapa, saking sibuknya.

Pada 26 September 2014, perasaan wanita cantik asal Palembang ini tengah berdebar-debar, ia ingin sempurna, tak ada celah keliru. Maklum ini adalah ajang event tahunan fesyen bergengsi di negeri Paman Sam.

Pada ajang DC Fashion Week, yang berlangsung di Twelve & K Hotel Washington DC Amerika Serikat, Dian begitu detail untuk urusan tata rias wajah, rambut dan busana hijab para model, haruslah sempurna di panggung.

Dian menampilkan 25 koleksi busana muslimah terbaru, kain tenun khas Palembang yang terinspirasi kerajaan Sriwijaya.

Satu persatu dari model menyusuri catwalk, mereka disiram sorotan lampu raksasa dan kilatan blits. Busana menawan nan glamor Dian Pelangi sukses membius penonton, seisi ruangan langsung standing applause!
"Alhamdulillah debut saya di Amerika bisa berjalan dengan lancar," kata Dian sumringah.

Dari Pekalongan, wanita muda ini mengitari dunia. Sebelum tampil di Amerika, ia sudah lebih dulu menggebrak Melbourne [Australia] dan London [Inggris].

Ia menerbangkan tenun Indonesia ke panggung dunia. Rajutan tenun busana muslimah itulah yang membetot khayalak fashion di berbagai negara.

Prestasi Dian Wahyu Utami memukau Amerika cukup membetot perhatian pembaca tahun ini. Peristiwa itu seperti "angin segar" buat bangsa kita, nama Indonesia menggaung di kancah internasional.

Terlepas dari itu, misi Dian Pelangi dan desainer hijab lainnya adalah membuat Indonesia jadi kiblat fesyen muslim Asia pada 2018 dan dunia di 2020. Apa yang tersaji di panggung DC Fashion Week jadi bukti konkret ke arah sana. Gebrakan tak kalah dahsyat juga diperlihatkan mereka, seperti apa? cek halaman berikut!

Dicontek Banyak Negara
Gairah fesyen hijab juga terlihat dalam gelaran Jakarta Fashion Week [JFW] 2015, awal November kemarin. Pekan mode paling akbar di Asia Tenggara yang sudah dihelat tujuh kali ini jadi istimewa, lantaran rundown show untuk busana muslim meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Desainer kondang busana muslim Indonesia seperti Dian Pelangi, Restu Angraini, Ria Miranda, Jenahara dan NurZahra begitu menguasai panggung selama sepekan JFW digelar.

Koleksi lima desainer ini termasuk paling ditunggu dunia. Kreasi mereka dipastikan membawa pengaruh kuat tren busana muslim dunia tahun depan.

Tak heran. Begitu mereka tampil, penonton tak pernah sepi. Kilatan blits kamera berebut momen terindah. Mengalahkan pertunjukkan desainer ternama dari negara lain seperti Jepang, Korea Selatan dan Inggris.

"Kami melihat potensi desainer busana muslimah sangatlah baik. Mereka semakin mengembangkan sayapnya ke dunia internasional," komentar Ketua Jakarta Fashion Week, Svida Alisyahbana.

Bukti lain Indonesia seakan tak pernah habis gaya dan model terbaru dalam mengenakan hijab, terlihat di ajang World Muslimah Award 2014, sepekan sesudah JFW digelar.

Event tahunan khusus wanita berhijab ini diikuti hijabers dari berbagai belahan dunia. Tahun ini, finalis WMA berjumlah 25 muslimah dari 15 negara dari Asia, Eropa, Amerika, hingga Afrika.

Meski jadi tuan rumah, tujuh finalis Indonesia tak keluar sebagai juara. Mahkota WMA 2014 justru diraih finalis dari Tunisia, Fatma Ben Guefrache. Yang menarik, hampir semua peserta WMA dari manca Negara mencontek gaya hijab Indonesia. Nazreen, finalis asal India misalnya.

Awalnya dia mengaku terkejut. Di negerinya, memakai hijab hanya dijepit di bawah dagu, kemudian bagian atas dilipat ke arah dalam telinga.

Sementara di Indonesia macam-macam. "Ada bentuk bunga di atas dan wah, sulitnya," kata gadis yang berparas layaknya bintang film India ini sambil tertawa.

Kesempatan bertemu dengan para desainer Indonesia yang kreatif, hampir setiap hari Nazreen minta waktu untuk tutorial hijab. Dia mencontoh segala bentuk dan gaya berhijab yang indah dan tidak membosankan.

Gadis yang suka bernyanyi ini mengaku akan mencontek gaya hijab Indonesia. "Aku mau aplikasikan di sana. Siapa tahu di sana jadi tren, dan aku jadi trendsetter," kata Nazreen dengan senyum manisnya.

Fulus Milyaran di Hijab
Pasar busana hijab memang tengah ramai dilirik pebisnis fesyen dunia. Dan besutan sejumlah desainer Indonesia itu sangat bagus. Besar peluangnya menembus pasar dunia.

Tengok saja data the Global Islamic Economy Report 2013 yang dikeluarkan Dinardstandar hasil kolaborasi Thomson Reuters.

Bisnis pakaian muslim dunia pada 2012 mencapai US$ 224 miliar. Angka ini bakal melonjak menjadi US$ 322 miliar pada 2018.

Dari daftar itu, Indonesia menduduki puncak tertinggi pasar busana muslim dunia. Sebanyak 72 persen produk muslim tersaji di negara Kepulauan ini di rentang 2012-2018.

Masyarakat Indonesia pada 2012 saja sudah menghabiskan fulus hingga US$ 16,8 miliar. Dana ini menempatkannya sebagai negara muslim dengan pasar busana muslim terbesar ketiga di dunia.

Menurut selebgram hijab --sebutan bagi orang yang menjadi sohor lewat Instragram-- Zahratul Jannah, uang sebesar Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta rela dikeluarkan para hijaber hanya di satu even pameran.

Apa yang diungkap Zahratul tampaknya benar soal jumlah uang yang dirogoh itu. Acap kali pameran busana muslim digelar tak ada yang sepi. Dan hijab ternama jadi buruan. Meski harus merogoh kocek lebih dalam. Laku keras, pembeli terus berbiak.

Nah, di 2015 tentunya segmen ini bakal semakin gurih dan persaingan kian sengit. Lantas apakah desainer lokal mampu menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia, dengan sejumlah inovasi teranyar mereka? patut kita tunggu!**




Editor : TIS.HRc
Kategori : Internasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top