Jumat, 7 November 2025

Breaking News

  • Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK   ●   
  • Pemkab Siak Lunasi Hampir Rp200 Miliar Utang Daerah, Sisa Kewajiban Dicicil Hingga 2026   ●   
  • PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD   ●   
  • Pemkab Bengkalis Lakukan Evaluasi Kinerja Uji Kompetensi JPTP   ●   
  • Dugaan KPK OTT Sejumlah Pejabat PUPR Riau, Pegawai: Tak ada OTT Hanya Pemeriksaan   ●   
HUT RIau Ke-62 TAHUN 2019
Sempena HUT RIau Ke-62 Tahun 2019, Pemprov Riau Beri Penghargaan pada 12 Tokoh Pejuang Bumi Melayu
Minggu 11 Agustus 2019, 23:09 WIB
Gubernur Riau Syamsuar pada Rapat Paripurna Peringatan HUT ke-62 Provinsi Riau di DPRD Riau Jumat (9/8/2019).

PEKANBARU. RIAUMADANI. COM - Gubernur Riau Syamsuar bersama Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengahadiri Rapat Paripurna Peringatan HUT ke-62 Provinsi Riau di DPRD Riau Jumat (9/8/2019).

Pada momentum HUT ke-62 Riau kali ini 12 tokoh pejuang Riau yang diberi penghargaan untuk mengingat jasanya. Penghargaan tersebut diberikan langsung kepada ahli waris/keluarga masing-masing.

"Ke-12 pejuang Riau itu yang pertama ada Kapten Mansyurdin, kedua Sultan Abdul jalil, kemudian Mahmud Marzuki, Ismail Supo, Syeh Abdul Wahap Rokan, Wasmad Raj, seterusnya Lam Tarodi, Haji Ndut Ghani, Wan Idris, Raja Abdul Rahman, Haji Imron Saheman, dan Haji Tengku Said," jelas Gubernur Riau dalam sambutannya.

Selain itu Gubernur Riau Syamsuar juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada tokoh-tokoh pejuang Riau beserta ahli waris dan keluarga yang masih ada. Karena berkat jasa pejuang tersebut Riau bisa seperti sekarang ini.

"Dalam peringatan hari jadi ini, saya mengajak semua komponen untuk berbenah dan menyempurnakan kekurangan yang ada di Negri Berjuluk Bumi Melayu Lancang Kuning yaitu Provinsi Riau," tukas Syamsuar.

Provinsi Riau merupakan daerah yang potensial dan telah banyak berkontribusi dalam mendorong keberhasilan pembangunan nasional. Selain Migas, Kebudayaan Melayu sendiri juga menjadi pilar untuk menopang Kebudayaan Nnasional Indonesia, bahkan kebudayaan Dunia," jelas Syamsuar.

"Sumbangan terpenting Kebudayaan Melayu kepada Budaya Nusantara adalah bahasa Melayu yang menjadi bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Serta sumbangan lain kebudayaan Melayu adalah akan disidangtetapkannya Pantun sebagai Warisan Dunia di UNESCO. Selain itu ada dua warisan lain yang sedang diupayakan masuk dalam list Warisan Dunia UNESCO yaitu Istana Sultan Siak Indrapura dan Candi Muara Takus," tutup Syamsuar.HC




Editor : Tis
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top