Jumat, 7 November 2025

Breaking News

  • Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK   ●   
  • Pemkab Siak Lunasi Hampir Rp200 Miliar Utang Daerah, Sisa Kewajiban Dicicil Hingga 2026   ●   
  • PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD   ●   
  • Pemkab Bengkalis Lakukan Evaluasi Kinerja Uji Kompetensi JPTP   ●   
  • Dugaan KPK OTT Sejumlah Pejabat PUPR Riau, Pegawai: Tak ada OTT Hanya Pemeriksaan   ●   
Dampak Kabut Asap
Penderita ISPA Mulai Berjatuhan di Pekanbaru Capai 808 Kasus
Minggu 04 Agustus 2019, 22:54 WIB
Dampak Kabut Asap
Penderita ISPA Mulai Berjatuhan di Pekanbaru Capai 808 Kasus
PEKANBARU. RIAUMADANI. COM - Beberapa hari ini kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyelimuti Kota Pekanbaru. Sudah 808 warga terserang Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

“ISPA tidak hanya terjadi karena kabut asap saja, banyak hal yang mempengaruhi seseorang terkena ISPA,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Muhammad Amin, Minggu (2/8/2019).

Amin menyebut, banyak warga yang berobat ke Puskemas karena mengalami batuk. Namun, dimasukkan dalam kategori ISPA. Ia menyebut, penderita ISPA itu belum tentu warga yang berobat akibat dampak dari asap Karhutla.

“Untuk mewaspadai terkait penyakit yang diderita masyarakat, maka kami Diskes memantau perkembangan data yang berobat ke Puskesmas terkait diagnosa penyakit setiap harinya,” jelasnya.

Ia mengimbau, masyarakat tetap waspada dan mengantisipasi berbagai macam penyakit yang dapat menyerang saat kabut asap terjadi. Misalnya seperti ISPA, Asma, iritasi mata, peyakit paru kronik hingga penyakit jantung.

"Jadi masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengantisipasi semua penyakit, akibat dampak dari kabut asap," tambahnya.

Amin juga meminta Puskesmas untuk menyediakan ruangan khusus bagi pasien ISPA. Fasilitas itu agar akses layanan kesehatan dapat dilakukan dengan cepat.

“Paling rentan itu anak-anak, ibu hamil dan juga lansia. Maka, kami minta sediakan ruangan khusus,” jelasnya.

Ia juga berharap kejadian pada 2015 lalu tidak lagi terulang. Pasalnya, saat itu kondisi udara di Pekanbaru sampai pada level berbahaya bagi masyarakat.

“Maka dari itu, kami selalu berupaya untuk mengantisipasi meningkatnya *Rls/hc




Editor : Tis
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top