Minggu, 5 Mei 2024

Breaking News

  • Tanggapi Keluhan Masyarakat Dalam Kegiatan Jumat Curhat, Polres Siak Datangkan Mobil SIM Keliling   ●   
  • Bupati Kasmarni: Tahniah Kepada Septian dan M Alga atas Penghargaan Suara Pileg Terbanyak se-Riau   ●   
  • TAUFIK HIDAYAT KETUA MPC, PP, INHU, BALON BUPATI, RESMI DAFTAR KE PARTAI NASDEM   ●   
  • Usai Dipugar, Bupati Kasmarni Resmikan Kelenteng Tri Dharma Hun Bin Kuan Siak Kecil   ●   
  • Majukan Pertanian di Meranti, Plt Bupati Asmar Temui Wamen Pertanian Harvick Hasnul Qalbi.   ●   
SIDANG MK
Di Penutupan Sidang, Tim Prabowo Baca Surat An-Nisa Ayat 135
Sabtu 22 Juni 2019, 00:06 WIB
Tim Kuasa Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
JAKARTA. RIAUMADANI. COM - Ketua Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto (BW), meminta waktu satu menit kepada Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman. BW menyatakan pihaknya ingin membacakan Surat An-Nisa ayat 135 yang terpampang di depan gedung MK.

"Pak Ketua mohon maaf, satu menit saja. Bagian terakhir begini, Pak Ketua. Kami tahu semua yang hadir di sini berkehendak untuk mewujudkan keadilan. Dari pihak kami, pihak termohon, pihak terkait Bawaslu dan 01. Semua berkehendak mewujudkan keadilan bagi bangsa ini jauh lebih dahsyat," kata BW di ruang sidang gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/06/2019).

Dia berharap sidang perkara hasil Pilpres 2019 mewujudkan keadilan. Dia mengatakan semua pihak yang ada di dalam ruangan ingin mewujudkan keadilan bangsa.

"An-Nisa 135 yang dipajang di depan Mahkamah Konstitusi, itu adalah salah satu surat yang ingin sekali mewujudkan keadilan. Untuk itu, untuk merahmati, memberkati majelis ini, saya hanya minta satu menit saja, Pak Ketua. Teman kami akan membacakan itu, dan mudah-mudahan membawa berkah. Silakan Pak Zul," tutur BW.

Kemudian salah satu Tim Hukum Prabowo-Sandi, Zulfadli, membacakan Surat An-Nisa ayat 135 beserta terjemahannya.

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Maha Teliti atas segala apa yang kamu kerjakan," kata Zul membacakan terjemahan ayat.
(jbr/dhn)




Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top