Ratusan Warga Koto Kampar Hulu Blokir Jalan Provinsi
Selasa 30 April 2019, 23:14 WIB
Lebih kurang 200 orang warga dari beberapa desa Koto
Kampar Hulu, blokir jalan di
Pendakian dekat jembatan Sungai Munjuk Besar desa Gunung Malelo,
kecamatan Koto Kampar Hulu, kabupaten Kampar, provinsi Riau, Selasa pagi
KAMPAR. RIAUMADANI. com - Lebih kurang 200 orang warga dari beberapa desa Koto Kampar Hulu, pengguna jalan provinsi Riau melakukan aksi spontanitas dengan cara memblokir jalan berplat merah tersebut, tepatnya di Pendakian dekat jembatan Sungai Munjuk Besar desa Gunung Malelo, kecamatan Koto Kampar Hulu, kabupaten Kampar, provinsi Riau, Selasa pagi (30/4/2019).
Informasi dilokasi, aksi yang dilakukan para pengguna jalan tersebut dipicu rasa kesal rusaknya jalan milik pemerintah provinsi yang masyarakat akibat mobil truk bermuatan Pasir Batu (Sirtu) melebihi kapasitas muatan.
“Kami para pengguna jalan yang tergabung dari beberapa desa yang ada di kecamatan Koto Kampar Hulu memang sengaja melakukan aksi spontanitas dengan cara memblokir jalan, dimana awalnya kami duduk – duduk dikedai kopi membahas jalan kita yang telah hancur sehingga kami para pengguna jalan langsung melakukan aksi blokir jalan tepatnya di Pendakian dekat jembatan sungai Munjuk Besar yang berada di desa Gunung Malelo agar mobil pengangkut Sirtu berhenti beroperasi karena kalau tidak kita buat aksi seperti ini orang pemerintah diatas tidak akan turun menyelesaikannya,” ujar salah seorang pengunjuk rasa warga desa Sibiruang, Hefrizal menuturkan kepada awak media dilokasi unjuk rasa sedang yang sedang berlangsung.
Ucok- begitu disapa- menjelaskan, Aksi spontanitas ini kami lakukan awalnya hanya 2 desa, yakni desa Bandur Picak dan desa Sibiruang.
“Tetapi nanti ada desa tetangga juga turut menyusul seperti pengguna jalan dari desa Gunung Malelo, Tabing dan tidak menutup kemungkinan dari desa Tanjung juga akan turut serta turun kejalan dan saat ini kami blokade,” beber Ucok.
Ucok juga mengungkapkan, pemblokiran jalan tersebut dilakukannya mengingat tidak diresponnya keluhan warga terkait hilir mudik truk angkutan quari yang marak di wilayahnya.
“Kami melakukan aksi blokir jalan ini dengan alasan dari hati nurani kami yang paling dalam, karena kami tidak rela jalan yang ratusan tahun tidak pernah bagus tetapi setelah bagus dihancurkan lagi oleh oknum – oknum para mafia galian C dimana kami tidak tahu ada izinnya atau tidaknya dan kami tidak mempermasalahkan ada izin atau tidaknya tetapi yang kami permasalahankan adalah jalan ini milik bersama maka dari itu mari kita sama – sama memperhatikan serta menjaganya sebab belum tahu puluhan tahun kedepannya jalan provinsi ini akan diperbaiki oleh pemerintah,” ungkapnya.
“Tuntutan kami dari para pengguna jalan adalah agar galian C yang ada di kecamatan Koto Kampar Hulu ini semuanya ditutup atau izinnya ditinjau kembali oleh pemerintah hususnya Kabupaten Kampar atau dinas terkait,” sambungnya.
Masyarakat juga berharap para pemangku kebijakan yang ada di Kabupaten Kampar untuk segera memperhatikan keluhan warga tersebut.
“Jangan karena adanya dugaan terima amplop setiap bulannya sementara masyarakatnya ditindas serta dianiaya dengan masalah jalan ini karena kami sudah cukup teraniaya akibat jalan rusak sekarang ini,” kata Ucok dengan nada kesal.
Sementara itu Kepala Desa Gunung Malelo, Hidayat Mathri, S.Pd.I, saat diminta keterangan terkait aksi warga memblokir jalan di lokasi unjuk rasa yang sedang berlangsung sangat mendukung aksi tersebut.
“Ini adalah langkah awal yang bagus dan mudah – mudahan aksi serupa akan lebih besar lagi dari pada ini karena kami dari pemerintah desa (Pemdes) Gunung Malelo bahwa senin kemarin Badan Lingkungan Hidup ( BLH) Kabupaten Kampar telah memberikan rekomendasi penutupan tetapi hingga ini hari tidak ditutup quari tersebut.
“Inilah langkah yang paling bagus dengan kita memblokir jalan supaya quari ini berhenti beroperasi dan kalau orang dinas sudah banyak meninjau kesini tetapi hasilnya hingga sekarang belum ada penindakan,” sebut Kades Gunung Malelo ini. Rls
Informasi dilokasi, aksi yang dilakukan para pengguna jalan tersebut dipicu rasa kesal rusaknya jalan milik pemerintah provinsi yang masyarakat akibat mobil truk bermuatan Pasir Batu (Sirtu) melebihi kapasitas muatan.
“Kami para pengguna jalan yang tergabung dari beberapa desa yang ada di kecamatan Koto Kampar Hulu memang sengaja melakukan aksi spontanitas dengan cara memblokir jalan, dimana awalnya kami duduk – duduk dikedai kopi membahas jalan kita yang telah hancur sehingga kami para pengguna jalan langsung melakukan aksi blokir jalan tepatnya di Pendakian dekat jembatan sungai Munjuk Besar yang berada di desa Gunung Malelo agar mobil pengangkut Sirtu berhenti beroperasi karena kalau tidak kita buat aksi seperti ini orang pemerintah diatas tidak akan turun menyelesaikannya,” ujar salah seorang pengunjuk rasa warga desa Sibiruang, Hefrizal menuturkan kepada awak media dilokasi unjuk rasa sedang yang sedang berlangsung.
Ucok- begitu disapa- menjelaskan, Aksi spontanitas ini kami lakukan awalnya hanya 2 desa, yakni desa Bandur Picak dan desa Sibiruang.
“Tetapi nanti ada desa tetangga juga turut menyusul seperti pengguna jalan dari desa Gunung Malelo, Tabing dan tidak menutup kemungkinan dari desa Tanjung juga akan turut serta turun kejalan dan saat ini kami blokade,” beber Ucok.
Ucok juga mengungkapkan, pemblokiran jalan tersebut dilakukannya mengingat tidak diresponnya keluhan warga terkait hilir mudik truk angkutan quari yang marak di wilayahnya.
“Kami melakukan aksi blokir jalan ini dengan alasan dari hati nurani kami yang paling dalam, karena kami tidak rela jalan yang ratusan tahun tidak pernah bagus tetapi setelah bagus dihancurkan lagi oleh oknum – oknum para mafia galian C dimana kami tidak tahu ada izinnya atau tidaknya dan kami tidak mempermasalahkan ada izin atau tidaknya tetapi yang kami permasalahankan adalah jalan ini milik bersama maka dari itu mari kita sama – sama memperhatikan serta menjaganya sebab belum tahu puluhan tahun kedepannya jalan provinsi ini akan diperbaiki oleh pemerintah,” ungkapnya.
“Tuntutan kami dari para pengguna jalan adalah agar galian C yang ada di kecamatan Koto Kampar Hulu ini semuanya ditutup atau izinnya ditinjau kembali oleh pemerintah hususnya Kabupaten Kampar atau dinas terkait,” sambungnya.
Masyarakat juga berharap para pemangku kebijakan yang ada di Kabupaten Kampar untuk segera memperhatikan keluhan warga tersebut.
“Jangan karena adanya dugaan terima amplop setiap bulannya sementara masyarakatnya ditindas serta dianiaya dengan masalah jalan ini karena kami sudah cukup teraniaya akibat jalan rusak sekarang ini,” kata Ucok dengan nada kesal.
Sementara itu Kepala Desa Gunung Malelo, Hidayat Mathri, S.Pd.I, saat diminta keterangan terkait aksi warga memblokir jalan di lokasi unjuk rasa yang sedang berlangsung sangat mendukung aksi tersebut.
“Ini adalah langkah awal yang bagus dan mudah – mudahan aksi serupa akan lebih besar lagi dari pada ini karena kami dari pemerintah desa (Pemdes) Gunung Malelo bahwa senin kemarin Badan Lingkungan Hidup ( BLH) Kabupaten Kampar telah memberikan rekomendasi penutupan tetapi hingga ini hari tidak ditutup quari tersebut.
“Inilah langkah yang paling bagus dengan kita memblokir jalan supaya quari ini berhenti beroperasi dan kalau orang dinas sudah banyak meninjau kesini tetapi hasilnya hingga sekarang belum ada penindakan,” sebut Kades Gunung Malelo ini. Rls
| Editor | : | Tis |
| Kategori | : | Kampar |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau