PETANI
Petani Sawit Kepenghuluan Mukti Jaya Alihfungsi Lahan Ke Tanaman Padi
Sabtu 02 Februari 2019, 23:10 WIB
ROKAN HILIR, RIAUMADANI. com - Masyarakat Petani di Rokan Hilir, khsusnya di Kepenghuluan Mukti Jaya, Kecamatan Rimba Melintang mengalih fungsi lahan dari tanaman sawit ke tanaman padi.
Menurut Tomiri Tim Pak Tani Rokan Hilir kepada Datariau.com, Ahad (2/2/2019) mengatakan, dulunya disini adalah lokasi perkebunan kelapa sawit masyarakat ditanam secara swadaya, namun kali ini mereka mengalihfungsikan sawit ke tanaman padi.
"Biasanya kalau kita mengenai mengalihfungsikan itu dari padi ketanaman sawit, tapi kali tanaman sawit ke tanaman padi, ini suatu sangat menarik bagi kita petani di Kabupaten Rokan Hilir," kata Tomiri dan juga sebagai PPL.
"Ini dengan jumlah lahan yang lumayan luas, jadi menjadi aspirasi sebagai kita supaya ini menjadi contoh petani-petani kita yang menanam atau sudah terlanjur menanam sawit kembali ke lahan pangan, supaya tanaman pangan kita bisa di pertahankan kembali dengan memudidaya tanaman padi," ajaknya.
Tomiri menjelaskan, lokasi alihfungsi lahan sawit ke tanaman padi itu ada di Kepenghuluan Mukti Jaya, Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir.
Kemudian luas lahan sekitar 50 hekter kebun kelapa sawit milik petani swadaya dan kini berubah menjadi hamparan sawah.
"Dengan penuh perjuangan dan semangat sedikitnya 30 orang petani memilih untuk kembali memfungsikan lahan sawitnya menjadi lahan sawah," paparnya.
Menurut sejumlah Petani, lanjut Tomiri, alasanya sangat sederhana, menanam padi lebih menguntungkan dari pada menanam kelapa sawit.
Berbagai kendala yang dihadapi petani untuk melanjutkan usaha tanaman padi ini. Salah satunya paktor alam, yang masih bergantungan dengan pasang surut dan tadah hujan.
"Selain dari pada itu akses, seperti tranpostasi jalan yang rusak dan jembatan penghubung yang sangat memperhatinkan serta sarna yang terbatas," jelasnya.
Menurutnya, tindakan petani ini mendapatkan aspirasi dan dukungan dari Pemerintah Kepenghuluan Mukti Jaya dan penamping petani.
Ketika dipertanyakan salah seorang petani padi, dimana lebih menguntungkan tanaman padi dengan tanam kelapa sawit?. Kemudian petani menjawab, yang lebih menguntungkan saat ini ya tanam padi.
"Satu hektar dapat pengasilan kalau dihitung rata-rata ya 3 ton atau 4 ton perhektar," jelas petani.
Adapaun kendala yang dihadapi petani padi biasanya di musim air pasang naik (banjir). Jika banjir banyak hama-hama yang naik, terutama tikus. Kalau kendala lainya waktu panen itu kadang berbarangan musim hujan, dan akses jalan masih becek dan sangat sulit mengeluarkan hasil panen.
"Harapan kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir kalau bisa jalan ini diperbaiki agar nanti petani lewat bawa panen tidak begitu payah mengeluarkan hasilnya," harap petani.
Sunarsono SST Penyuluh Pertanian Mukti Jaya mengatakan, dirinya selaku penamping sangat aspirasilah terhadap petani-petani yang sudah memberikan contoh awalnya dan ikut-ikut lakukan ini.
"Kami selaku penamping, dan selalu menampingi serta mendorong petani supaya lebih meningkat karena hasil," katanya.
Jika hasilnya nanti tambah meningkat, lanjut Sunarsono, petani lain secara tidak lansung akan ikut. Karena prospek kedepan antara sawit dengan tanaman padi, itu lebih menjanjikan tanaman padi.
Penghulu Mukti Jaya Yuhono juga mengatakan demikian, pada intinya yang mengenai lahan alih fungsi itu sebenarnya bukan alih fungsi ya. Tapi balik fungsi.
"Masyarakat kita sendiri pola pikirnya sudah berubah, dalam belakang ini satu dua tahun ini petani padi sangat luar biasa. Kemudian dilihat lokasinya dan sangat memungkinan tanaman padi, makanya dalam kapasitas selaku orang Kepenghuluan sini merasa bersyukur juga, karena masyarakat kembali ke petani padi itu sangat luar biasa dan ada nilai tambah di program kita," pungkasnya.
Sumber: Datariau.com
Menurut Tomiri Tim Pak Tani Rokan Hilir kepada Datariau.com, Ahad (2/2/2019) mengatakan, dulunya disini adalah lokasi perkebunan kelapa sawit masyarakat ditanam secara swadaya, namun kali ini mereka mengalihfungsikan sawit ke tanaman padi.
"Biasanya kalau kita mengenai mengalihfungsikan itu dari padi ketanaman sawit, tapi kali tanaman sawit ke tanaman padi, ini suatu sangat menarik bagi kita petani di Kabupaten Rokan Hilir," kata Tomiri dan juga sebagai PPL.
"Ini dengan jumlah lahan yang lumayan luas, jadi menjadi aspirasi sebagai kita supaya ini menjadi contoh petani-petani kita yang menanam atau sudah terlanjur menanam sawit kembali ke lahan pangan, supaya tanaman pangan kita bisa di pertahankan kembali dengan memudidaya tanaman padi," ajaknya.
Tomiri menjelaskan, lokasi alihfungsi lahan sawit ke tanaman padi itu ada di Kepenghuluan Mukti Jaya, Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir.
Kemudian luas lahan sekitar 50 hekter kebun kelapa sawit milik petani swadaya dan kini berubah menjadi hamparan sawah.
"Dengan penuh perjuangan dan semangat sedikitnya 30 orang petani memilih untuk kembali memfungsikan lahan sawitnya menjadi lahan sawah," paparnya.
Menurut sejumlah Petani, lanjut Tomiri, alasanya sangat sederhana, menanam padi lebih menguntungkan dari pada menanam kelapa sawit.
Berbagai kendala yang dihadapi petani untuk melanjutkan usaha tanaman padi ini. Salah satunya paktor alam, yang masih bergantungan dengan pasang surut dan tadah hujan.
"Selain dari pada itu akses, seperti tranpostasi jalan yang rusak dan jembatan penghubung yang sangat memperhatinkan serta sarna yang terbatas," jelasnya.
Menurutnya, tindakan petani ini mendapatkan aspirasi dan dukungan dari Pemerintah Kepenghuluan Mukti Jaya dan penamping petani.
Ketika dipertanyakan salah seorang petani padi, dimana lebih menguntungkan tanaman padi dengan tanam kelapa sawit?. Kemudian petani menjawab, yang lebih menguntungkan saat ini ya tanam padi.
"Satu hektar dapat pengasilan kalau dihitung rata-rata ya 3 ton atau 4 ton perhektar," jelas petani.
Adapaun kendala yang dihadapi petani padi biasanya di musim air pasang naik (banjir). Jika banjir banyak hama-hama yang naik, terutama tikus. Kalau kendala lainya waktu panen itu kadang berbarangan musim hujan, dan akses jalan masih becek dan sangat sulit mengeluarkan hasil panen.
"Harapan kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir kalau bisa jalan ini diperbaiki agar nanti petani lewat bawa panen tidak begitu payah mengeluarkan hasilnya," harap petani.
Sunarsono SST Penyuluh Pertanian Mukti Jaya mengatakan, dirinya selaku penamping sangat aspirasilah terhadap petani-petani yang sudah memberikan contoh awalnya dan ikut-ikut lakukan ini.
"Kami selaku penamping, dan selalu menampingi serta mendorong petani supaya lebih meningkat karena hasil," katanya.
Jika hasilnya nanti tambah meningkat, lanjut Sunarsono, petani lain secara tidak lansung akan ikut. Karena prospek kedepan antara sawit dengan tanaman padi, itu lebih menjanjikan tanaman padi.
Penghulu Mukti Jaya Yuhono juga mengatakan demikian, pada intinya yang mengenai lahan alih fungsi itu sebenarnya bukan alih fungsi ya. Tapi balik fungsi.
"Masyarakat kita sendiri pola pikirnya sudah berubah, dalam belakang ini satu dua tahun ini petani padi sangat luar biasa. Kemudian dilihat lokasinya dan sangat memungkinan tanaman padi, makanya dalam kapasitas selaku orang Kepenghuluan sini merasa bersyukur juga, karena masyarakat kembali ke petani padi itu sangat luar biasa dan ada nilai tambah di program kita," pungkasnya.
Sumber: Datariau.com
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Rohil |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Kamis 23 Mei 2024, 21:32 WIB
Kabupaten Rokan Hulu Kembali Peroleh Opini WTP Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2023
Selasa 07 Mei 2024
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Nasional
Selasa 21 Mei 2024, 20:54 WIB
BRAVO TNI : TIM INTEL KOREM 031/WB TANGKAP 4 TERDUGA BANDIT NARKOBA DI INHU
Selasa 21 Mei 2024
BRAVO TNI : TIM INTEL KOREM 031/WB TANGKAP 4 TERDUGA BANDIT NARKOBA DI INHU
Sabtu 18 Mei 2024
*TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*
Kamis 16 Mei 2024
Keindahan Kiswah Ka'bah di Jakarta dari Perspektif Arsitek dan Ulama
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Rabu 22 Mei 2024, 19:26 WIB
Pj Gubri Lantik Putra Banggai, Risnandar Mahiwa S.STP., M.Si Sebagai Pj. Walikota Pekanbaru
Rabu 22 Mei 2024
Pj Gubri Lantik Putra Banggai, Risnandar Mahiwa S.STP., M.Si Sebagai Pj. Walikota Pekanbaru
Senin 20 Mei 2024
KOMPOL. SUTARJA. SH, UNTUK PILBUB INHU, TEKAT SUDAH BULAT, DAFTAR KE DPW PKB RIAU
Rabu 15 Mei 2024
Pj Gubri SF Hariyanto Lepas JCH Riau, Ini Pesan untuk Jemaah