Sabtu, 18 Mei 2024

Breaking News

  • Peringatan HUT ke-44 Perpusnas RI, Siak Terima Bantuan Satu Unit Mobil Perpustakaan Keliling   ●   
  • *TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*   ●   
  • Maju Pilkada Meranti 2024, MK Ingin Tingkatkan Pembangunan di Bidang Ekonomi dan Infrastruktur   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, JADI IRUP HARDIKNAS MEMASUKI AKHIR JABATAN   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, AGAR WARGA PENERIMA BLT GUNAKAN DANA SESUAI KEBUTUHAN PRIMER   ●   
Penyerangan Mahasiswa Dalam Mushalla
MUI Riau: Kapolda Harus Minta Maaf Kepada Umat Islam
Rabu 26 November 2014, 08:33 WIB
Polisi Kejar Mahasiswa sampai  ke dalam Mushalla Assyakirin RRI Kota Pekanbaru
PEKANBARU . Riaumadani. com - Aksi brutal yang dilakukan kepolisian yang menyerang sejumlah mahasiswa di dalam Mushalla Assyakirin RRI Kota Pekanbaru, menggunakan sepatu di dalam rumah ibadah, merupakan penistaan agama dan kepolisian didesak minta maaf.

"Aparat arogansi itu, apa lagi di dalam rumah ibadah menggunakan sepatu. Harusnya menghormati rumah ibadah, presiden saja masuk masjid buka sepatu. Kita minta agar aparat minta maaf secara terbuka kepada khalayak," ungkap Ketua Umum MUI Propinsi Riau Prof Dr H Mahdini MA, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu [26/11/2014].

Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau, sangat menyayangkan sikap arogansi aparat kepolisian yang berujung kepada penistaan terhadap Agama Islam. Menurut Mahdini, pihaknya akan menyurati kepolisian daerah Riau untuk mempertanyakan hal tersebut.

Sebab, menurut Mahdini, aksi penertiban terhadap mahasiswa tersebut tentunya di bawah satu komando. Maka pihak MUI akan mempertanyakan langsung kepada Polda Riau ataupun Polresta Pekanbaru.

"Sepatu tak layak masuk ke rumah ibadah, aparat harus minta maaf kepada umat Islam secara terbuka. Kita mengecam hal ini jangan sampai terulang lagi," ujarnya.

Seharusnya, sebut Mahdini, polisi membuka sepatu sebelum masuk ke dalam mushalla memanggil satu persatu mahasiswa untuk berbincang di luar mushalla. Namun, karena sikap arogan membabi buta, polisi menyerang mahasiswa hingga ke dalam mushalla tanpa membuka sepatu.

"Tidak mungkinlah rumah ibadah diinjak-injak dengan sepatu, saya tidak menduga dia agama lain, mungkin dia agama Islam, maka dia dosa besar. Dia tak memahami makna rumah ibadah. Maka di samping tobat, kita minta dia sampaikan maaf kepada khalayak, sampaikan secara terbuka," desaknya.

Penyerangan mahasiswa oleh polisi ini terjadi Selasa [25/11/2014] sore kemarin, saat mahasiswa yang melakukan aksi demo di RRI dibubarkan paksa oleh aparat polisi karena dinilai tidak memiliki izin.

Karena ketakutan banyaknya mahasiswa yang dipukuli polisi, maka sebagian mahasiswa berlindung di dalam mushalla yang ada di samping Kantor RRI. Ternyata pihak polisi tetap mengejar mahasiswa hingga masuk mushalla tanpa menanggalkan sepatu menginjak-injak lantai mushalla tempat ibadah.

Atas insiden ini, selain puluhan mahasiswa terluka tindak brutal polisi yang menerobos masuk ke dalam tempat suci tersebut lengkap dengan sepatu juga menyebabkan lemari kecil tempat menyimpan sajadah dan Al Qur'an rusak.**

 



Editor : Tis-RE
Kategori : Hukum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top