Mau Berkebun Dengan Cara Bakar, Ini Jerat Yang Disiapkan Polisi Untuk Pelaku " />
Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Jerat Hukum Bagi Pembakar Hutan
Awas, Berkebun Dengan Cara Bakar, Ini Jerat Yang Disiapkan Polisi Untuk Pelaku Karhutla
Jumat 04 Januari 2019, 07:52 WIB
Kapolres Inhu, AKBP. Dasmin Ginting.,Sik, Photo Bareng Insan Pers PWI, AJI, IWO SeInhu Belum Lama ini. doc
Mau Berkebun Dengan Cara Bakar, Ini Jerat Yang Disiapkan Polisi Untuk Pelaku Karhutla


Rengat, Inhu, RIAUMADANI.com- Pasca banjir di wilayah Kabupaten Indragiri hulu (Inhu) Riau, mengakibatkan tumbuhan dan  sejumlah pepohonan mati di lahan masyarakat, untuk  kembali mengolah lahan dan pembuatan kebun, hendaknya menghindari dengan cara bakar.

Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting SIK  melalui PS Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran menerangkan, personil Polres Inhu masih rutin melaksanakan patroli kedaerah rawan terjadinya Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Melakukan antisipasi agar masyarakat tidak membuat kebun dengan cara bakar, personil polisi Polres Inhu terus melakukan penyuluhan baik melalui para Bhabinkamtibmas maupun Satbinmas Polres Inhu.

"Polisi akan menindak tegas baik orang maupun korporasi yang masih mencoba-coba melakukan pembakaran hutan dan lahan di Inhu," ujarnya, Jumat (04/01/19), pagi.

"Penyuluhan tersebut meliputi tentang sanksi kepada masyarakat maupun korporasi yg masih berani melakukan pembakaran lahan dan hutan".

Adapun sanksi yang sudah disiapkan untuk menjerat pelaku pembakaran lahan dan hutan adalah, undang-undang nomor  41 tahun 1999 tentang kehutanan, dengan sanksi pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5 milyar. "Ancaman pidana pada undang-undang ini ada pada pasal 50 ayat 3 dan pasal 78 ayat 3.

Kemudian, polisi juga sudah menyediakan jerat untuk pelaku buatan kebun dengan cara bakar, yaitu undang-undang nomor 39 tahun 2014 tentang perkebunan, dengan sanksi pidana penjara selama 10 tahun dan 
denda paling banyak Rp10 milyar, sanksi sesuai dengan pasal 108 dan pasal 56 ayat 1.

Selanjutnya, polisi juga sudah menyiapkan jerat untuk pelaku  pembakaran lahan dan hutan, jika terbukti pengerusakan lingkungan dengan undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dengan sanksi diatur dalam pasal 69 ayat 1 dan pasal 108.

"Jika masyarakat melakukan pembakaran lahan, hutan atau merusak lingkungan, kita pastikan akan tertangkap tangan, sebab, polisi rutin melakukan patroli di lokasi lahan dan hutan," jelasnya. @Liputan: Syamsul Bahri/ Humas Res Inhu.



Editor : Editor:budi darma saragih
Kategori : Inhu
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top