Sabtu, 4 Oktober 2025

Breaking News

  • Wabup Bagus Santoso dampingi Kapolda Riau, Buka Muswil Ke-VI Hima Persis.   ●   
  • Pemkab Bengkalis Sambut Tim BPK RI Dalam Pemeriksaan Kepatuhan Belanja   ●   
  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
Kembalikan Gelar Adat
Letjen Purn. Syarwan Hamid Kembalikan Gelar Adat Datuk Seri Lelawangsa ke-LAMR
Rabu 19 Desember 2018, 06:10 WIB
Letjen (Purn) Syarwan Hamid resmi mengembalikan gelar tertinggi Adat Melayu Riau Datuk Seri Lelawangsa ke Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Jalan Diponegoro Pekanbaru, Riau, Rabu (19/12/2018).

PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Letjen (Purn) Syarwan Hamid resmi mengembalikan gelar tertinggi Adat Melayu Riau Datuk Seri Lelawangsa ke Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Jalan Diponegoro Pekanbaru, Riau, Rabu (19/12/2018).

"Syarwan mengembalikan gelar terhormat gelar tertinggi Adat Melayu Riau itu karena menilai LAM Riau di bawah kepemimpinan Syahril Abubakar pimpinan mengambil keputusan sendiri-sendiri tidak mau bicara, tidak mau berkoordinasi dan lain sebagainya. Ini seperti yang terjadi ketika peristiwa Hamengkubuwono dulu. Seolah-olah institusi LAM Riau ini institusi pribadinya mereka." Katadia

Penyerahan gelar adat tersebut ditandai dengan mengembalian atribut kebesaran adat Melayu berupa tanjak, ikat pinggang (kendit), keris serta surat pernyataan pengembalian telah ditandatangani oleh mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) zaman Presiden BJ Habibie tersebut.

"Secara simbolis saya serahkan gelar adat ini kepada perwakilan LAM Riau," sebutnya di halaman LAM Riau.

Kehadiran Syarwan lengkap dengan pakaian kebesaran adat Melayu Riau, persis seperti dipakai Presiden Joko Widodo saat menerima gelar serupa, Sabtu, 15 Desember 2018 silam.

Sementara, hingga bubarnya acara pengembalian gelar adat tersebut, sama sekali tak terlihat Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat MKA) LAM Riau, Datuk Seri Al Azhar dan Ketua Harian DPH Datuk Seri Syahril Abubakar,sebagai representasi pucuk pimpinan datuk.

Pengembalian gelar tersebut hanya diterima oleh Datuk Tardeli dan Khaidir dengan hanya memakai baju kemeja plus kopiah, bukan mengenakan pakaian adat Melayu, seperti layaknya para Datuk.

Alasan pengembalian gelar tersebut dilakukan Syarwan Hamid karena kekecewaannya LAM Riau dibawah kepemimpinan Syahril Abubakar tanpa melalui musyawarah dan mufakat, kemudian memberikan gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara kepada Jokowi.

"Pemberian gelar adat kepada Jokowi itu begitu kental dengan nuansa politik. Sama seperti pemberian dukungan oleh Gubernur Riau terpilih beserta bupati dan wali kota kemarin kepada Jokowi," ujar mantan Kasospol ABRI di akhir-akhir jelang lengsernya Soeharto.

Selain itu, menurutnya, pemerintahan Jokowi saat ini membahayakan bangsa karena dianggap bersama China serta cenderung melakukan pembiaran bagi perkembangan komunis untuk berkembang di Indonesia.

Sementara itu pada kesempatan yang berbeda, perwakilan dari LAM Riau, Tarlaili menerima pelepasan gelar adat dengan simbol tanjak dan selempang itu.

"Ini prosesnya kami terima tapi belum diputuskan. Nanti putusannya setelah ada hasil dari majelis kerapatan adat," tutupnya.* Rls/RO




Editor : Tis-rls
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top