Sabtu, 18 Mei 2024

Breaking News

  • Peringatan HUT ke-44 Perpusnas RI, Siak Terima Bantuan Satu Unit Mobil Perpustakaan Keliling   ●   
  • *TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*   ●   
  • Maju Pilkada Meranti 2024, MK Ingin Tingkatkan Pembangunan di Bidang Ekonomi dan Infrastruktur   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, JADI IRUP HARDIKNAS MEMASUKI AKHIR JABATAN   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, AGAR WARGA PENERIMA BLT GUNAKAN DANA SESUAI KEBUTUHAN PRIMER   ●   
DEMO APBD RIAU 2015
Massa Gempur Demo Kantor Gubernur Riau
Jumat 31 Oktober 2014, 04:20 WIB
Massa Gempur Demo Kantor Gubernur Riau

PEKANBARU, Riaumadani. com - Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Riau [Gempur] melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor gubernur Riau , Kamis [30/10/2014]. Dalam tuntutannya, massa mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi [KPK] segera mengusut tuntas kasus dugaan suap dalam pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah [APBD] tahun 2015 secara kilat oleh Legeslatif DPRD Riau [2009-2014] dan Pemerintah provinsi Riau.

Dalam  orasinya   Luis Jauhari, Koordinator Lapangan [Korlap] Gempur mangatakan, "Kami mencium ada aroma korupsi dalam pengesahan APBD Riau 2015 itu, kenapa bisa dalam tempo 3 hari, anggota DPRD Riau periode 2009-2014 dan pemrov Riau, berhasil mengesahkan APBD 2015 secepat kilat, ada apa dibalik semua ini. Padahal, dari tahun ke tahun sebelumnya, pengesahan APBD Riau selalu tetap molor.

Dikatakan Luis, terbongkarnya issu santer soal suap pengesahan APBD tersebut Masyarakat dapat mengetahui secara cepat melalui gencarnya pemberitaan disalah satu media online lokal dan nasional, yang menyebutkan, bahwa Gubernur Riau non aktif Annas Maamun diduga telah menyuap beberapa oknum anggota DPRD Riau periode 2009-2014 untuk mengesahkan APBD Riau  2015.secara kilat

"Dengan adanya informasi itu, KPK bisa menilisik dan memanggil untuk meminta keterangan ketua dan anggota Badan Anggaran dalam pengesahan APBD 2015 ini. Semoga tim penyidik KPK yang masih berada di Riau selama ini mendegarkan aspirasi ini," pinta Luis dalam orasi tersebut.

Seperti diberitakan, Direktur Eksekutif Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran [Fitra] Wilayah Riau, Usman pernah menyatakan kepada media, bahwa aroma transaksional atau suap dalam pengesahan APBD tahun anggaran 2015 sangat kental terjadi selama ini.

"Sejak awal kami sudah mencurigai adanya transaksional terkait pengesahan APBD 2015. Alasan kami jelas, pembahasan APBD itu dilakukan hanya dalam waktu yang singkat. Dalam waktu tidak lebih dari 3 hari, APBD Riau 2015 dibahas lalu disahkan anggota DPRD Provinsi periode 2009-2014 pada tengah malam," ungkapnya.

Usman juga mengatakan dugaan suap itu, tercium oleh media, dimana dalam pemberitaaan salah satu media online yang menyebut ada kurir yang mengantar uang tunai sebanyak 3 tas yang jumlahnya diperkirakan Rp3 miliar ke Gedung DPRD Riau baru-baru ini.

"Saksi kunci, apapun alasannya narasumber itu, pasti tahu banyak soal pendistribusian uang yang diduga dilakukan oleh kurir itu. KPK mestinya mengejar dan menilisik sumber media itu," pungkasnya.**





Editor : RE
Kategori : Hukum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top