KARHUTLA RIAU
Presiden RI Jokowi
Abdul Manan Warga Kepuluan Meranti Riau Petisi Presiden Jokowi
Rabu 29 Oktober 2014, 02:56 WIB
Presiden RI Jokowi
PEKANBARU. Riaumadani. com - Warga Riau yang diwakili Abdul Manan membuat petisi kepada Presiden Jokowi untuk mendatangi lokasi kebakaran hutan dan lahan gambut di Riau.
Petisi ini didukung oleh organisasi lingkungan seperti Walhi, Greenpeace dan Yayasan Prespetif Baru yang di dirikan Wimar Witoelar.
Abdul Manan [41] merupakan warga asli kepulauan Meranti di Riau. Tepatnya tinggal di sebuah pulau yang bernama Tebing Tinggi, Meranti, Provinsi Riau, yang letaknya berbatasan dengan Singapura dan Malaysia. Ia membuat petisi pertama yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo yang merupakan sebuah ajakan untuk langsung bekerja, blusukan.
Selama 17 tahun terakhir Manan dan warga Riau lainnya hidup dengan kabut asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan. Ia melihat masyarakat sekitarnya mengungsi, sakit ISPA [Infeksi Saluran Pernapasan Akut], dan meninggalkan penghidupannya.
Petisi yang ia unggah di HYPERLINK "http://www.change.org/BlusukanAsap"www.change.org/BlusukanAsap, baru dibuat hari ini, sudah mencapai 3.500 lebih tanda tangan. Ajakannya sederhana, agar Jokowi melakukan #BlusukanAsap langsung ke Riau, untuk melihat bagaimana dampak langsung dari kebakaran lahan gambut dan kabut asap, terhadap masyarakat dan lingkungan hidup.
"Orang suka bercerita, Pak Jokowi dekat dengan rakyat, dan betul-betul mendengar. Suka 'blusukan'. Mau tidak Pak Jokowi blusukan ke tempat kami ? Langsung melihat hutan gambut, kebakaran, dan asapnya? Hanya dengan begitu Pak Jokowi bisa mengerti kehidupan kami sehari-hari dengan asap." kata Abdul Manan dalam petisinya.
Ia menambahkan bahwa asap Riau adalah penghambat utama cita-cita revolusi mental Indonesia, karena kabut asap 17 tahun ini memiliki konsekuensi buruk terhadap kesehatan fisik, mental dan pendidikan 1 generasi. Ia mengatakan Revolusi Mental terancam menjadi disabilitas mental.
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya pun pada hari kerja pertamanya mendapatkan ratusan tweet terkait ajakan "Blusukan Asap ini.
Dalam konferensi pers yang diadakan Walhi, Greenpeace, dan Yayasan Perspektif Baru [YPB], Abetnego Tarigan, Longgena Ginting, dan Wimar Witoelar mendukung petisi Abdul Manan, dan akan membantu dengan langsung menyurati Presiden Joko Widodo.
Menurut Direktur Eksekutif Walhi Nasional Abetnego Tarigan, ini sebuah potensi prestasi bagi Jokowi. Indikator utama yang bisa dipakai yaitu dalam waktu satu tahun, tidak ada lagi asap. "Jangan sampai orang Riau menganggap udara Jakarta lebih segar dari udara Riau," katanya.
Abdul Manan menutup petisi dengan berkata "Paru-paru kami mungkin mengecil, tapi harapan kami membesar," kata mana dalam petisi tersebut.**
Petisi ini didukung oleh organisasi lingkungan seperti Walhi, Greenpeace dan Yayasan Prespetif Baru yang di dirikan Wimar Witoelar.
Abdul Manan [41] merupakan warga asli kepulauan Meranti di Riau. Tepatnya tinggal di sebuah pulau yang bernama Tebing Tinggi, Meranti, Provinsi Riau, yang letaknya berbatasan dengan Singapura dan Malaysia. Ia membuat petisi pertama yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo yang merupakan sebuah ajakan untuk langsung bekerja, blusukan.
Selama 17 tahun terakhir Manan dan warga Riau lainnya hidup dengan kabut asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan. Ia melihat masyarakat sekitarnya mengungsi, sakit ISPA [Infeksi Saluran Pernapasan Akut], dan meninggalkan penghidupannya.
Petisi yang ia unggah di HYPERLINK "http://www.change.org/BlusukanAsap"www.change.org/BlusukanAsap, baru dibuat hari ini, sudah mencapai 3.500 lebih tanda tangan. Ajakannya sederhana, agar Jokowi melakukan #BlusukanAsap langsung ke Riau, untuk melihat bagaimana dampak langsung dari kebakaran lahan gambut dan kabut asap, terhadap masyarakat dan lingkungan hidup.
"Orang suka bercerita, Pak Jokowi dekat dengan rakyat, dan betul-betul mendengar. Suka 'blusukan'. Mau tidak Pak Jokowi blusukan ke tempat kami ? Langsung melihat hutan gambut, kebakaran, dan asapnya? Hanya dengan begitu Pak Jokowi bisa mengerti kehidupan kami sehari-hari dengan asap." kata Abdul Manan dalam petisinya.
Ia menambahkan bahwa asap Riau adalah penghambat utama cita-cita revolusi mental Indonesia, karena kabut asap 17 tahun ini memiliki konsekuensi buruk terhadap kesehatan fisik, mental dan pendidikan 1 generasi. Ia mengatakan Revolusi Mental terancam menjadi disabilitas mental.
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya pun pada hari kerja pertamanya mendapatkan ratusan tweet terkait ajakan "Blusukan Asap ini.
Dalam konferensi pers yang diadakan Walhi, Greenpeace, dan Yayasan Perspektif Baru [YPB], Abetnego Tarigan, Longgena Ginting, dan Wimar Witoelar mendukung petisi Abdul Manan, dan akan membantu dengan langsung menyurati Presiden Joko Widodo.
Menurut Direktur Eksekutif Walhi Nasional Abetnego Tarigan, ini sebuah potensi prestasi bagi Jokowi. Indikator utama yang bisa dipakai yaitu dalam waktu satu tahun, tidak ada lagi asap. "Jangan sampai orang Riau menganggap udara Jakarta lebih segar dari udara Riau," katanya.
Abdul Manan menutup petisi dengan berkata "Paru-paru kami mungkin mengecil, tapi harapan kami membesar," kata mana dalam petisi tersebut.**
| Editor | : | Amsar |
| Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 19:27 WIB
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Jumat 24 Oktober 2025
Aqua Diduga Menipu Konsumen Gunakan Air Sumur, BPKN Investigasi dan Panggil Manajemen-Dirut
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau