Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Proyek RKB SDN 028 Kubang jaya
Dugaan Korupsi Pembangunan RKB SDN 028 Kubang Jaya Siak Hulu
Jumat 17 Oktober 2014, 08:30 WIB
Plank Nama sekolah SDN o28 Kubang Jaya

SIAK HULU. Riaumadani.com  -  Proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru [RKB] di SD Negeri 028 Kubang Jaya kecamatan Siak hulu Kabupaten Kampar diduga kuat menyalahi bestek.

Proyek Pembangunan RKB ini menggunakan dana APBN tahun 2014 senilai  Rp. 147.322.111 juta. Namun dalam realisasi pengerjaan proyek ini di duga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan

Hal ini bersasarkan pantauan Riaumadani.com Jum'at [03/10/2014] diokasi RKB desa Kubang Jaya. Menurut laporan salah seorang warga yang tidak mau di sebutkan namanya kepada Riaumadani. com mengatakan, jenis ukuran besi tiang bangunan, rata-rata memiliki ukuran 8 mill dan juga untuk besi slop atas. Begitu juga keramik lantai merk Ikad palsu. hal ini dikatakan oleh tukang bangunan yang mengerjakan RKB tersebut.

Tukang yang berinisial T saat dijumpai Riaumadani.com mengatakan," keramik yang kita pasang sekarang merk Ikad ini tidak sama ukurannya. saat pemasangan keramik ini agak susah disebabkan ukurannya tidak sama. ini pasti paslu, karena biasanya keramik merk Ikad ini, tulisan Ikad nya ada dikotak bukan di lakban nya, ujarnya

Kepala sekolah SDN 028 Ali Imran, S.Pd ketika dikonfirmasikan, Jumat [03/10/2014] adanya penyimpangan pembangunan RKB  tersebut  mengatakan tidak tahu. Apalagi keramiknya banyak sejumlah 150 kotak, dan itu bukan kesalahan kita karena dari toko bangunannya. Ada 5 sekolah yang sama menggunakan keramik yang sama", terangnya.

Anehnya lagi, ALi Imran ketika ditanyakan Riaumadani. com, Toko tempat pembelian Keramik mengatakan tidak tahu juga, karena yang membeli bukan saya tapi kawan, "ujarnya

Menyikapi hal ini, Sekretaris Jendra LSM Pemantau Pembangunan Imfrastruktur Riau [PPIR] Tamrin Ismail saat dimintai tanggapanya oleh media ini mengatakan, "Untuk mengusut ada tidaknya dugaan korupsi pada proyek tersebut, tidaklah terlalu sulit. Apa lagi, pekerjaan tersebut belum selesai dikerjakan. Caranya cukup dengan meminta data Bestek pengerjaan RKB ke Dinas Pendidikan.

Dari situ nanti diketahui apakah gedung yang dibangun itu sudah sesuai gambar atau belum. Kemudian bahan yang digunakan sudah memenuhi standar atau belum. Karena, untuk membuktikan bahwa gedung tersebut ada unsur korupsinya harus didukung dengan data dan keterangan yang cukup,ujar Tamrin Ismail

Dikatakannya, jangankan proyek yang belum selesai dikerjakan, proyek yang sudah puluhan tahun pun masih bisa diusut korupsinya. Sepanjang data dan keterangan yang dibutuhkan memenuhi syarat untuk ditingkatkan statusnya, dari penyelidikan ke penyidikan," katanya.**





Editor : TIS
Kategori : Hukum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top