Minggu, 5 Mei 2024

Breaking News

  • Tanggapi Keluhan Masyarakat Dalam Kegiatan Jumat Curhat, Polres Siak Datangkan Mobil SIM Keliling   ●   
  • Bupati Kasmarni: Tahniah Kepada Septian dan M Alga atas Penghargaan Suara Pileg Terbanyak se-Riau   ●   
  • TAUFIK HIDAYAT KETUA MPC, PP, INHU, BALON BUPATI, RESMI DAFTAR KE PARTAI NASDEM   ●   
  • Usai Dipugar, Bupati Kasmarni Resmikan Kelenteng Tri Dharma Hun Bin Kuan Siak Kecil   ●   
  • Majukan Pertanian di Meranti, Plt Bupati Asmar Temui Wamen Pertanian Harvick Hasnul Qalbi.   ●   
POTRET KEHIDUPAN
Menyedihkan, Marjono Tinggal Di Gubuk Reot Bersama 4 Orang Anaknya
Selasa 05 Juni 2018, 05:36 WIB
Sangat mimprihatikan sepasang suami istri Ayu besama suaminya Marjono dan 4 orang anaknya masih kecil-kecil tinggal di tempat yang sangat tidak wajar, bertempat di Kelurahan Sei Jering, Jalan Suka Jadi,  Persisnya lebih kurang 300 M di b
Teluk Kuantan,  RIAUMADANI.com - Sangat mimprihatikan sepasang suami istri Ayu besama suaminya Marjono dan 4 orang anaknya masih kecil-kecil tinggal di tempat yang sangat tidak wajar, bertempat di Kelurahan Sei Jering, Jalan Suka Jadi,  Persisnya lebih kurang 300 M di belakang Mesjid Agung Kuantan singingi (Kuansing).


Rumah kecil yang berukuran 3x3 M berdindingkan kayu lapis yang sudah lapuk dan berlobang.  Kondisi atap yang sudah bocor   berlantai tanah,  dalamnya ada satu kamar tempat mereka berenam tidur begitulah kondisi yang ti temui media ini dengan beberapa media lain, begitulah kondisi rumah Maryono sangat berkemungkinan besar jika di terjang angin gubuknya akan roboh,

Ayu mengungkapkan bahwa keberadaanya tinggal di digubuk itu sudah setahun lebih,  itu sudah di ketahui oleh lurah setempat.

"Yaa,  sudah sekitar setahun lebih lah kami tinggal disini, kan suami saya kelaharian disini, kalau saya peranap,  dulu sebelum pindah kesini kami tinggal di Pekanbaru, suami saya bekerja mencetak batu batako, memang kami belum pake KTP sini karna belum ada modal untuk mengurus surat pindah dari Pekanbaru kesini" ungkap Ayu Senin,  04/06/2018.

Untuk penghasilan Ayu mengaku bahwa satu minggu suaminya dapat uang sekitar 200.000 dari hasil memotong karet yang sudah tua yang ada di dekat gubuk iaa tinggal.

"Penghasil kami satu itu,  ya karna ngumpul karet nya biasanya satu minggu sekali itu dapat uang sekitar Rp.200.000.  untuk kebutuhan ya tepaksa itu semua harus kita cukup-cukupkan" bebernya.

Ayu memiliki anak yang paling besar laki-laki berumur 6 tahun lebih dan tahun ini akan masuk sekolah.

"Anak saya yang paling besar berumur 6 tahun dan yang paling kecil 2 bulan,  untuk tahun ini anak saya yang besar sudah akan masuk sekolah namun kami harus mencari sekuat tenaga dulu untuk biaya pembayaran baju seragam sekolahnya" katanya.

Saat ditanya apa yang membuat ia masih tetap bertahan dan selalu tegar menjalani kehidupan, yang sangat wajar jika dikatakan jauh dari garis kecukupan?

"Ya,  yang penting suami dan anak-anak sehat semua. Meskipun kondisi anak-anak seperti ini alhamdulillah mereka tidak gampang sakit, semua orang pasti ingin hidup cukup,  namun keadaan memang seperti ini kita jalani aja" tutupnya. MU



Editor : Tis
Kategori : Kuansing
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top