Kelompok Ternak
Kelompok Ternak Sapi Desa Langsat Hulu, Raih Peringkat Terbaik Di Riau
Selasa 29 Mei 2018, 23:34 WIB
Kelompok ternak sapi Desa Langsat Hulu,
Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang
sudah berjalan sekitar 2 tahun mendapat apresiasi dari masyarakat,
maupun pemerintah.
Langsat Hulu, RIAUMADANI. com - Kelompok ternak sapi Desa Langsat Hulu, Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang sudah berjalan sekitar 2 tahun mendapat apresiasi dari masyarakat, maupun pemerintah.
Kepala Desa Langsat Hulu Yatino mengungkapkan, kelompok ternak yang berjumlah 15 orang telah mampu merawat dan mengelola Sapi dengan baik, hal ini dibuktikan dengan berhasilnya Kelompok ini mendapatkan penghargaan dari Dinas pertenakan Provinsi Riau
"Kita pada awalnya mendapat bantuan pada bulan Nopember 2016 sebanyak 22 ekor dan pada tahun 2017, Alhamdulillah berkat kerja keras teman-teman kelompok kita mendapatkan peringkat 2 penilaian oleh Dinas Pertenakan Provinsi, Pada tahun ini sudah saya jamin kelompok kita tidak ada lawan lagi, Baik itu disegi penilaian kesehatan, kegemukan, perawatan dan pengembangbiakan kita sudah unggul semua" ungkap Kepala Desa Langsat Hulu Yatino Kamis, (24/5/2018).
Yatino menceritan Bantuan sapi dari dana APBN ini dulunya pada bulan nopember cuma 22 ekor, dan pengelolaan yang baik, sapi sudah beranak pinak menjadi 41 ekor.
"Awalnya tu, wacananya kami akan dibantu 50 ekor sapi, saat itu saya pikir kalau 50 ekor saya akan buat pola bergulir, dengan membagi perdusun, tapi nyatanya kami cuma 22 ekor, makanya kita buat kelompok yang berjumlah 15 orang. Dan Alhamdulillah sapi berkembang biak dengan baik," ceritanya
Rahasia keberhasilan ini juga diungkap oleh Yatino, dengan menggunakan teknologi, membuat makanan dengan diolah sendiri, dan juga ilmu tentang pemahaman anggota kelompok sudah teruji.
"Yaa, saya tidak sembarangan memilih anggota, yang namanya kelompok harus seiya sekata, dapat kompak dan bekerja sama, kita menyepakati satu orang sehari membawa satu keranjang rumput, dan untuk makanan tambahan kita juga mendapat bantuan mesin untuk mengolah makanan sapi, seperti pelepah sawit, dedak, gula enau dipadukan menjadi makan khusus bagi sapi," ungkapnya.
Yatino menambahkan, keberberhasilan ini diawali dari keseriusan anggota kelompok, kelompok juga tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk kesehatan sapi-sapinya.
"Kami juga mengeluarkan uang kemaren untuk membeli Pejantanya, dengan harga 23 juta, untuk mendapatkan uang tersebut atas kesepakatan bersama mengajukan pinjaman ke bank, dan setelah cair kelompok mencicilnya dengan seratus ribu per orang. Tidak hanya itu untuk pembelian solar mengiling makanan tentu juga menggunakan uang, ditambah lagi dengan beli gula Enau, Solit, Dedak semua kita tanggulangi bersama, kalau dihitung-hitung untuk pengeluaran 2 juta kurang lah setiap bulannya," bebernya.
Selai itu yatino juga mengakui semua sistem pengeluaran pemasukan dan perkawinan sapi ada datanya.
"Semua pengeluaran dicatat oleh sekretaris dan juga ada data kapan saja sapi2 ini dikawinkan, jadi semuanya dikelola dengan profesional," tutup yatino
Kepala Desa Langsat Hulu Yatino mengungkapkan, kelompok ternak yang berjumlah 15 orang telah mampu merawat dan mengelola Sapi dengan baik, hal ini dibuktikan dengan berhasilnya Kelompok ini mendapatkan penghargaan dari Dinas pertenakan Provinsi Riau
"Kita pada awalnya mendapat bantuan pada bulan Nopember 2016 sebanyak 22 ekor dan pada tahun 2017, Alhamdulillah berkat kerja keras teman-teman kelompok kita mendapatkan peringkat 2 penilaian oleh Dinas Pertenakan Provinsi, Pada tahun ini sudah saya jamin kelompok kita tidak ada lawan lagi, Baik itu disegi penilaian kesehatan, kegemukan, perawatan dan pengembangbiakan kita sudah unggul semua" ungkap Kepala Desa Langsat Hulu Yatino Kamis, (24/5/2018).
Yatino menceritan Bantuan sapi dari dana APBN ini dulunya pada bulan nopember cuma 22 ekor, dan pengelolaan yang baik, sapi sudah beranak pinak menjadi 41 ekor.
"Awalnya tu, wacananya kami akan dibantu 50 ekor sapi, saat itu saya pikir kalau 50 ekor saya akan buat pola bergulir, dengan membagi perdusun, tapi nyatanya kami cuma 22 ekor, makanya kita buat kelompok yang berjumlah 15 orang. Dan Alhamdulillah sapi berkembang biak dengan baik," ceritanya
Rahasia keberhasilan ini juga diungkap oleh Yatino, dengan menggunakan teknologi, membuat makanan dengan diolah sendiri, dan juga ilmu tentang pemahaman anggota kelompok sudah teruji.
"Yaa, saya tidak sembarangan memilih anggota, yang namanya kelompok harus seiya sekata, dapat kompak dan bekerja sama, kita menyepakati satu orang sehari membawa satu keranjang rumput, dan untuk makanan tambahan kita juga mendapat bantuan mesin untuk mengolah makanan sapi, seperti pelepah sawit, dedak, gula enau dipadukan menjadi makan khusus bagi sapi," ungkapnya.
Yatino menambahkan, keberberhasilan ini diawali dari keseriusan anggota kelompok, kelompok juga tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk kesehatan sapi-sapinya.
"Kami juga mengeluarkan uang kemaren untuk membeli Pejantanya, dengan harga 23 juta, untuk mendapatkan uang tersebut atas kesepakatan bersama mengajukan pinjaman ke bank, dan setelah cair kelompok mencicilnya dengan seratus ribu per orang. Tidak hanya itu untuk pembelian solar mengiling makanan tentu juga menggunakan uang, ditambah lagi dengan beli gula Enau, Solit, Dedak semua kita tanggulangi bersama, kalau dihitung-hitung untuk pengeluaran 2 juta kurang lah setiap bulannya," bebernya.
Selai itu yatino juga mengakui semua sistem pengeluaran pemasukan dan perkawinan sapi ada datanya.
"Semua pengeluaran dicatat oleh sekretaris dan juga ada data kapan saja sapi2 ini dikawinkan, jadi semuanya dikelola dengan profesional," tutup yatino
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Kuansing |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Rabu 17 April 2024, 07:50 WIB
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Kamis 28 Maret 2024
Sekda Meranti Ajak Seluruh Pihak Serius dan Jaga Konsentrsi Laksanakan Percepatan Penurunan Stunting
Nasional
Sabtu 20 April 2024, 09:46 WIB
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
KPK Catat 14.072 PN/WL Belum Lapor LHKPN Hingga Batas Akhir Maret 2024
Selasa 09 April 2024
Hasil Sidang Isbat: Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 2024 Rabu 10 April
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Jumat 03 Mei 2024, 10:00 WIB
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Jumat 03 Mei 2024
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Selasa 30 April 2024
Sekjen FKPMR H. Endang Sukarelawan Ambil Formulir Bacalon Walikota ke DPC PKB Kota Pekanbaru
Jumat 26 April 2024
Parisman Ikhwan Alias Bang Iwan Patah Ambil Formulir Balon Walikota Pekanbaru di DPC PKB