Rabu, 15 Mei 2024

Breaking News

  • Kejaksaan Tahan Kadis Pendidikan Riau Terkait Kasus Korupsi Sebagai Pelaksana Tugas Sekwan DPRD Riau   ●   
  • Ketua BPD Desa Meskom Abu Talib Terpilih Wakil Ketua Forum Koordinasi BPD Se-Kabupaten Bengkalis   ●   
  • PT. RPI AMANKAN DUA WARGA ADIK BERADIK SAAT MELARANG ALAT BERAT RATAKAN KELAPA SAWIT MILIK NYA   ●   
  • Pemda Rohul Renovasi Puja Sera Sebagai Wisata Kuliner dan Pusat Ekonomi Baru Rokan Hulu   ●   
  • Penghulu Teluk Batil Lantik dan Serahkan SK 5 Ketua RK dan 11 Ketua RT, Ini Harapannya   ●   
Proyek RKB SDN 028 Kubang jaya
Dugaan Korupsi Pembangunan RKB SDN 028 Kubang Jaya Siak Hulu
Senin 06 Oktober 2014, 02:01 WIB
Plank Sekolah SDN 028 Kubang Jaya Siak Hulu

SIAK HULU. Riaumadani.com  -  Proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru [RKB] di SD Negeri 028 Kubang Jaya kecamatan Siak hulu Kabupaten Kampar diduga kuat menyalahi bestek.

Proyek Pembangunan RKB ini menggunakan dana APBN tahun 2014 senilai  Rp. 147.322.111 juta. Namun dalam realisasi pengerjaan proyek ini di duga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan

Hal ini bersasarkan pantauan Riaumadani.com Jum'at [03/10/2014] diokasi RKB desa Kubang Jaya. Menurut laporan salah seorang warga yang tidak mau di sebutkan namanya kepada Riaumadani. com mengatakan, jenis ukuran besi tiang bangunan, rata-rata memiliki ukuran 8 mill dan juga untuk besi slop atas. Begitu juga keramik lantai merk Ikad palsu. hal ini dikatakan oleh tukang bangunan yang mengerjakan RKB tersebut.

Tukang yang berinisial T saat dijumpai Riaumadani.com mengatakan," keramik yang kita pasang sekarang merk Ikad ini tidak sama ukurannya. saat pemasangan keramik ini agak susah disebabkan ukurannya tidak sama. ini pasti paslu, karena biasanya keramik merk Ikad ini, tulisan Ikad nya ada dikotak bukan di lakban nya, ujarnya

Kepala sekolah SDN 028 Ali Imran, S.Pd ketika dikonfirmasikan, Jumat [03/10/2014] adanya penyimpangan pembangunan RKB  tersebut  mengatakan tidak tahu. Apalagi keramiknya banyak sejumlah 150 kotak, dan itu bukan kesalahan kita karena dari toko bangunannya. Ada 5 sekolah yang sama menggunakan keramik yang sama", terangnya.

Anehnya lagi, ALi Imran ketika ditanyakan Riaumadani. com, Toko tempat pembelian Keramik mengatakan tidak tahu juga, karena yang membeli bukan saya tapi kawan, "ujarnya

Menyikapi hal ini, Sekretaris Jendra LSM Pemantau Pembangunan Imfrastruktur Riau [PPIR] Tamrin Ismail saat dimintai tanggapanya oleh media ini mengatakan, "Untuk mengusut ada tidaknya dugaan korupsi pada proyek tersebut, tidaklah terlalu sulit. Apa lagi, pekerjaan tersebut belum selesai dikerjakan. Caranya cukup dengan meminta data Bestek pengerjaan RKB ke Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

Dari situ nanti diketahui apakah gedung yang dibangun itu sudah sesuai gambar atau belum. Kemudian bahan yang digunakan sudah memenuhi standar atau belum. Karena, untuk membuktikan bahwa gedung tersebut ada unsur korupsinya harus didukung dengan data dan keterangan yang cukup,ujar Tamrin Ismail

Dikatakannya, jangankan proyek yang belum selesai dikerjakan, proyek yang sudah puluhan tahun pun masih bisa diusut korupsinya. Sepanjang data dan keterangan yang dibutuhkan memenuhi syarat untuk ditingkatkan statusnya, dari penyelidikan ke penyidikan," katanya.**





Editor : Amsarudin
Kategori : Hukum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top