
Daerah Industri Berbasis Pertanian
Bupati Azis: Mengajak Mari Kita Jadikan Kampar Daerah Industri Berbasis Pertanian
Bupati Azis Mengajak Mari Kita Jadikan Kampar Daerah Industri Berbasis Pertanian Modern
Minggu 22 April 2018, 22:32 WIB

KAMPAR. RIAUMADANI. com - Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau, berharap pertumbuhan ekonom di daerah itu kian pesat, sesuai dengan visi dan misi Bupati Azis Zaenal untuk menjadikan Kampar sebagai daerah industri yang modern.
Kata bupati, modern dalam artian dengan berbasis pertanian dan perkebunan namun tingkatannya agar dapat menjadikan masyarakat Kampar sejahtera dimasa yang akan datang.
"Untuk itu Pemda Kampar membuat program-program yang jitu untuk meningkatkan hasil produksi, mulai dari pertanian dan perkebunannya. Kalau pertanian yang jelas tanaman padi karena sejauh ini Kabupaten Kampar baru dapat menyuplai kebutuhan padi hanya sebesar 30 % dari kebutuhan total padi di Kampar," kata Azis di Balai Bupati Kampar pada Sabtu (21/4/2018).
Kalau di Kampar, lanjutnya, untuk kebutuhan padi setahun kurang lebih sebanyak 120 ton, berarti baru bisa terpenuhi sebesar 30 sampai 40 ribu ton saja yang dapat terpenuhi.
"Karena itu kita gesah penghasil-penghasil yang lain dan tidak hanya tanaman padi saja," kata dia.
Antara lainnya, dia menambahkan, komunitas tanaman jeruk, yang selama ini sudah agak terlupakan, dimana pihaknya ketahui sejak dahulu terutama di daerah Kecamatan Kuok sebagai penghasil tanaman jeruk bahkan lokal ini sudah di kenal sampai ke Jakarta seperti di daerah Pasar Induk Jakarta, namun sekarang sudah hilang.
Untuk itu Pemda Kampar katanya akan mencari bibit tanaman jeruk yang berkualitas untuk mengembangkannya kembali dan sekarang ini sudah dimulai dengan hasil yang sangat membanggakan.
"Untuk itu Pemda melalui Dinas Pertanian Kabupaten Kampar, saya instruksikan supaya seluruh aspek pertanian yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang di Kampar harus di galakkan," katanya lagi.
Ke depan, kata dia, harusnya jangan lagi tanaman jeruk daerah lain yang masuk ke Kampar tetapi produk lokal yang diekspor ke daerah lain sehingga dapat menambah devisa atau penghasilan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kampar.
Sejauh ini, katanya, peluang singkronisasi pertanian dilihat dari komposisi tanahnya untuk tanaman jeruk, itu sangat luar biasa untuk dikembangkan di Kampar, tinggal bagaimana menggerakkan antara “cost coverate-nya” (biaya yang dikeluarkan) berbanding dengan “income” (penghasilan) harus di hitung betul lagi.
Seperti untuk satu hektar, lanjut dia, berapa tanaman jeruknya dan berapa ton dapat dihasilkan, begitu juga biaya yang harus dikeluarkan dan penghasilannya berapa.
"Saat ini hal itu sedang dihitung dan dilaksanakan Pemda. Kalau nantinya hal ini (pengembangan tanaman jeruk) mampu menghasilkan dan melebihi dari tanaman padi, maka akan kita kembangkan dengan maksimal sehingga Kampar mampu terkenal dengan tanaman jeruknya kembali," katanya menambahkan.
Selain itu, kata Azis, Pemda Kampar juga akan membentuk semacam tim untuk pelayanan masalah distribusi hasil tanaman jeruk dan tanaman lainnya yang khusus menangani Pemasaran (marketing), tim pelaksanaannya yaitu petani sendiri yang akan dididik dengan baik sehingga paham soal tanaman yang ditanamnya adalah tanaman jeruk bermutu, tidak berumur pendek, dengan tanaman yang mampu menghasilkan hasil buah yang lebih banyak.
Yang lebih penting dari semua persoalan itu menurut dia adalah menyangkut masalah “marketing” atau pemasarannya untuk itu perlunya di bentuk tim tenaga pemasarannya dan akan kita berdayakan Dinas Perdagangan, Dinas Industri, Dinas Pertanian dan Dinas Penanaman Modal.
Dengan terakomodir Dinas terkait, lanjutnya, maka masyarakat akan terbantu karena dapat bergerak cepat dalam mengembangkan berikut untuk masalah penjualan hasil tanaman jeruk.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kampar Hendri Dunan menjelaskan, sekarang ini secara nasional sudah mengenal bahwa di Kabupaten Kampar ada potensi tanaman jeruknya sebagaimana dijelaskan bupati yang diwawancarai media televisi nasional dan sejalan dengan visi misi bupati menyangkut masalah potensi pertanian modernnya.
"Untuk itu kita melalui Dinas pertanian akan serius mengembangkan sebagaimana arahan bupati untuk dapat mengembangkan tanaman jeruk Kampar dan tersentuh bagi para petani dan merasakan betul program bupati menyangkut pengembangan dunia pertanian khususnya petani tanaman jeruk," kata dia.
Hal itu kata dia bukan hanya retorika tetapi memang teraplikasi apalagi sudah dijelaskan bupati akan mendukung penuh perkembangan dunia pertanian khusunya tanaman jeruk, termasuk dalam penyediaan dananya, sehingga diharapkan ke depan dunia pertanian melalui budidaya tanaman jeruk ini mampu mensejahterakan masyarakat. (Rls/humas)
Kata bupati, modern dalam artian dengan berbasis pertanian dan perkebunan namun tingkatannya agar dapat menjadikan masyarakat Kampar sejahtera dimasa yang akan datang.
"Untuk itu Pemda Kampar membuat program-program yang jitu untuk meningkatkan hasil produksi, mulai dari pertanian dan perkebunannya. Kalau pertanian yang jelas tanaman padi karena sejauh ini Kabupaten Kampar baru dapat menyuplai kebutuhan padi hanya sebesar 30 % dari kebutuhan total padi di Kampar," kata Azis di Balai Bupati Kampar pada Sabtu (21/4/2018).
Kalau di Kampar, lanjutnya, untuk kebutuhan padi setahun kurang lebih sebanyak 120 ton, berarti baru bisa terpenuhi sebesar 30 sampai 40 ribu ton saja yang dapat terpenuhi.
"Karena itu kita gesah penghasil-penghasil yang lain dan tidak hanya tanaman padi saja," kata dia.
Antara lainnya, dia menambahkan, komunitas tanaman jeruk, yang selama ini sudah agak terlupakan, dimana pihaknya ketahui sejak dahulu terutama di daerah Kecamatan Kuok sebagai penghasil tanaman jeruk bahkan lokal ini sudah di kenal sampai ke Jakarta seperti di daerah Pasar Induk Jakarta, namun sekarang sudah hilang.
Untuk itu Pemda Kampar katanya akan mencari bibit tanaman jeruk yang berkualitas untuk mengembangkannya kembali dan sekarang ini sudah dimulai dengan hasil yang sangat membanggakan.
"Untuk itu Pemda melalui Dinas Pertanian Kabupaten Kampar, saya instruksikan supaya seluruh aspek pertanian yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang di Kampar harus di galakkan," katanya lagi.
Ke depan, kata dia, harusnya jangan lagi tanaman jeruk daerah lain yang masuk ke Kampar tetapi produk lokal yang diekspor ke daerah lain sehingga dapat menambah devisa atau penghasilan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kampar.
Sejauh ini, katanya, peluang singkronisasi pertanian dilihat dari komposisi tanahnya untuk tanaman jeruk, itu sangat luar biasa untuk dikembangkan di Kampar, tinggal bagaimana menggerakkan antara “cost coverate-nya” (biaya yang dikeluarkan) berbanding dengan “income” (penghasilan) harus di hitung betul lagi.
Seperti untuk satu hektar, lanjut dia, berapa tanaman jeruknya dan berapa ton dapat dihasilkan, begitu juga biaya yang harus dikeluarkan dan penghasilannya berapa.
"Saat ini hal itu sedang dihitung dan dilaksanakan Pemda. Kalau nantinya hal ini (pengembangan tanaman jeruk) mampu menghasilkan dan melebihi dari tanaman padi, maka akan kita kembangkan dengan maksimal sehingga Kampar mampu terkenal dengan tanaman jeruknya kembali," katanya menambahkan.
Selain itu, kata Azis, Pemda Kampar juga akan membentuk semacam tim untuk pelayanan masalah distribusi hasil tanaman jeruk dan tanaman lainnya yang khusus menangani Pemasaran (marketing), tim pelaksanaannya yaitu petani sendiri yang akan dididik dengan baik sehingga paham soal tanaman yang ditanamnya adalah tanaman jeruk bermutu, tidak berumur pendek, dengan tanaman yang mampu menghasilkan hasil buah yang lebih banyak.
Yang lebih penting dari semua persoalan itu menurut dia adalah menyangkut masalah “marketing” atau pemasarannya untuk itu perlunya di bentuk tim tenaga pemasarannya dan akan kita berdayakan Dinas Perdagangan, Dinas Industri, Dinas Pertanian dan Dinas Penanaman Modal.
Dengan terakomodir Dinas terkait, lanjutnya, maka masyarakat akan terbantu karena dapat bergerak cepat dalam mengembangkan berikut untuk masalah penjualan hasil tanaman jeruk.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kampar Hendri Dunan menjelaskan, sekarang ini secara nasional sudah mengenal bahwa di Kabupaten Kampar ada potensi tanaman jeruknya sebagaimana dijelaskan bupati yang diwawancarai media televisi nasional dan sejalan dengan visi misi bupati menyangkut masalah potensi pertanian modernnya.
"Untuk itu kita melalui Dinas pertanian akan serius mengembangkan sebagaimana arahan bupati untuk dapat mengembangkan tanaman jeruk Kampar dan tersentuh bagi para petani dan merasakan betul program bupati menyangkut pengembangan dunia pertanian khususnya petani tanaman jeruk," kata dia.
Hal itu kata dia bukan hanya retorika tetapi memang teraplikasi apalagi sudah dijelaskan bupati akan mendukung penuh perkembangan dunia pertanian khusunya tanaman jeruk, termasuk dalam penyediaan dananya, sehingga diharapkan ke depan dunia pertanian melalui budidaya tanaman jeruk ini mampu mensejahterakan masyarakat. (Rls/humas)
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Kampar |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan