Senin, 3 November 2025

Breaking News

  • Pemkab Siak Lunasi Hampir Rp200 Miliar Utang Daerah, Sisa Kewajiban Dicicil Hingga 2026   ●   
  • PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD   ●   
  • Pemkab Bengkalis Lakukan Evaluasi Kinerja Uji Kompetensi JPTP   ●   
  • Dugaan KPK OTT Sejumlah Pejabat PUPR Riau, Pegawai: Tak ada OTT Hanya Pemeriksaan   ●   
  • Lurah Sungai Apit. M. Lias, Tinjau Pembuatan Sumur Bor di Persawahan Sabak Jaya. Kontraktor Tidak Lapor   ●   
KUNKER
Balitbang Papua Pimpin Rombongan Studi Tiru Olah Sagu ke Meranti
Jumat 13 April 2018, 23:49 WIB
BALITBANG Provinsi Papua, Omah Laduani, memimpin rombongan studi tiru cara pengolahan sagu ke Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
MERANTI. RIAUMADANI. com - Kepala Badan Penelitian dan Pengambangan Provinsi Papua, Omah Laduani, memimpin rombongan studi tiru cara pengolahan sagu ke Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Turut serta dalam rombongan sejumlah Pemerintah Kabupaten, yakni Mimika, Mapi, Jayapura dan Kerom.

Sesampainya di Kabupaten Kepulauan Meranti, Selasa 10 April 2018 kemarin, rombongan disambut meriah jajaran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti yang dipimpin langsung Bupati, Irwan Nasir, bersama unsur Forkopimda lainnya.

Kepala Balitbang Papua, Omah Laduani, menilai Kabupaten Kepulauan Meranti telah berhasil mengembangkan Sagu dengan penerapan berbagai inovasi dan terobosan, sehingga berhasil meningkatkan produksi Sagu berkualitas premium.

"Setelah lama mencari daerah yang berhasil mengembangkan Sagu, akhirnya kami menemukan Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, semoga ilmu yang kami dapat disini dapat ditiru di Papua," ujar Omah Laduani.

Seperti diketahui, 90 persen kebutuhan Sagu Nasional dipasok dari Kabupaten Kepulauan Meranti, dan hasil produksi Sagu Meranti selain untuk mencukupi kebutuhan lokal juga diekspor ke Manca Negara seperti ke Jepang.

Di Papua sendiri, kata Omah Laduani, terdapat lahan Sagu seluas 2,1 juta hektar, namun sayangnya belum terkelola secara maksimal, hal ini disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya belum adanya industri hilir yang mampu mengolah Sagu menjadi berbagai produk.

"Masalah yang di hadapi Papua, yakni belum ada industri hilirisasi untuk menangani Sagu, tidak seperti di Kepulauan Meranti ini yang telah berhasil mengolahnya menjadi 364 macam kuliner berbahan Sagu," jelas Omah Laduani.

Agar Papua juga sukses mengembangkan Sagu seperti Kepulauan Meranti, Omah Laduani sangat berharap terjadi sharing informasi antara Pemerintah Papua beserta rombongan petani dan peneliti dengan Pemerintah Daerah setempat beserta petani dan pendamping yang berkecimpung dalam pengembangan Sagu di Kepulauan Meranti.

"Dalam kunjungan kami selama tiga hari kedepan, kami berharap dapat masukan dari Pemda dan penyuluh dalam rangka untuk mengembangkan potensi Sagu di Papua," harapnya. (mcr/san)



Editor : Tis
Kategori : Meranti
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top