Rabu, 5 November 2025

Breaking News

  • Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK   ●   
  • Pemkab Siak Lunasi Hampir Rp200 Miliar Utang Daerah, Sisa Kewajiban Dicicil Hingga 2026   ●   
  • PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD   ●   
  • Pemkab Bengkalis Lakukan Evaluasi Kinerja Uji Kompetensi JPTP   ●   
  • Dugaan KPK OTT Sejumlah Pejabat PUPR Riau, Pegawai: Tak ada OTT Hanya Pemeriksaan   ●   
Pusi Sukmawati Soekarnoputr
Sukmawati Soekarnoputri Minta Maaf atas Puisinya Kontroversi di masyarakat
Rabu 04 April 2018, 23:41 WIB
Sukmawati Soekarnoputri meminta maaf atas puisinya bertajuk Ibu Indonesia yang sudah menimbulkan kontroversi di masyarakat dan dianggap melecehkan agama Islam
JAKARTA, RIAUMADANI. com - Sukmawati Soekarnoputri meminta maaf atas puisinya bertajuk Ibu Indonesia yang sudah menimbulkan kontroversi di masyarakat dan dianggap melecehkan agama Islam.

"Saya mohon maaf lahir batin kepada umat Islam Indonesia khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi Ibu Indonesia," kata dia sambil menyeka air matanya di Warung Daun Cikini pada Rabu, 4 April 2018.

Puisi bertajuk Ibu Indonesia yang menuai polemik itu dibacakan Sukmawati pada acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Di dalam puisi itu, Sukmawati membandingkan azan dengan kidung dan cadar dengan konde.

Karena puisinya itu, Sukma telah dilaporkan ke polisi karena dianggap telah menghina Islam. Sejumlah pihak menganggap puisi Sukma tersebut telah menistakan ajaran Islam.

Namun, Sukmawati membantah tudingan tersebut. Dia mengatakan tidak bermaksud menghina umat Islam di Indonesia lewat puisinya. Dia mengatakan sebagai seorang muslimah merasa bersyukur dan bangga dengan ke-Islamannya.

"Saya juga putri seorang Proklamator Bung Karno yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah dan juga tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdlatul Ulama sebagai Waliyul Amri Ad Dharuri Bi Assyaukah," kata Sukmawati.

Sukmawati mengatakan puisi Ibu Indonesia, ia tulis sebagai upaya mengekspresikan rasa prihatin atas kurangnya wawasan kebangsaan rakyat Indonesia. Dia berharap lewat puisi itu masyarakat Indonesia tidak melupakan jati dirinya. "Saya rangkum semata-mata untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia," ujarnya.

Selain itu, Sukmawati menuturkan puisi itu ia bacakan karena kesesuaian tema acara dan isi puisinya. Dia mengatakan ingin mengekspresikan isi hatinya melalui suara kebudayaan dalam acara tersebut.
Sumber Tempo



Editor : Tis.
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top