Selasa, 14 Mei 2024

Breaking News

  • Bupati Alfedri: Ibadah Haji Adalah Ibadah Fisik, Diminta Calon Jamaah Haji Jaga Kesehatan   ●   
  • Bupati Alfedri lepas 21 Calon Jamaah Haji Asal Sungai Apit Kabupaten Siak   ●   
  • Aparat Desa Gondai Diduga Bagikan Ayam Terjangkit Penyakit Kepada Warga   ●   
  • Bupati Sukiman Hadiri Perayaan Milad IKJR ke-18 di Sabak Auh Kabupaten Siak   ●   
  • Disinyalir Selewengakan Dana Desa Kades Pangkalan Gondai Bungkam   ●   
Kapitra Bukan Kuasa Hukum WW
Setelah Wide, Dwi dan Sulastri Laporkan Gubernur Riau, 2 Korban Lagi Menyusul
Jumat 19 September 2014, 02:44 WIB
Elza Syarif Pengacara WW

PEKANBARU. Riaumadani.com  - Elza syarif, Kuasa hukum Wide Wirawaty [38], yang merupakan salah s atu korban pelecehan seksual Gubernur Riau Annas Maamun menegaskan, bahwa Kapitra Ampera SH tidak masuk dalam tim pengacara kliennya.

"Saya hanya berteman dengan Pak Kapitra. Dia bukan pengacara klien saya Wide Wirawaty, karena baik korban maupun saya sendiri tidak pernah memberikan kuasa dalam kasus pelecehan seksual ini pada Kapitra," terang Elza Syarif kepada politikriau.com, Kamis [18/9/2014] malam.

Ditanya soal pertemuan antara Gubernur Riau Annas Maamun dengan Kapitra Ampera baru-baru ini di Pekanbaru, pengacara kondang papan atas ini tidak begitu menanggapi serius.

"Itu kan pertemuan pribadi mereka. Tidak ada urusannya dengan kasus Wide Wirawaty. Lagian saya tidak berkomunikasi dengan Kapitra tentang pertemuan mereka itu, begitu juga klien saya. Jadi, saya tegaskan kalau Kapitra bukan kuasa hukum Wide," tandas Elza.

Disamping itu, agar tidak ada lagi keraguan masyarakat Riau terhadap kasus pelecehan seksual Annas Maamun, ia memastikan bahwa kliennya Wide Wirawaty tidak akan mau berdamai dengan Gubernur Riau Annas Maamun yang telah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri.

Bahkan, Elza Syarif kepada wartawan membeberkan, setelah kliennya Wide Wirawaty, Andi Dwi Siswasti, dan Sulastri, melaporkan Annas Maamun ke Bareskrim Mabes Polri atas kasus sama yaitu pelecehan seksual, kini sudah ada 2 orang perempuan lagi yang siap melapor.

"Sebenarnya korban pelecehan seksual Gubernur Riau masih banyak, namun yang berani mengungkapkan dan melaporkan perbuatan gubernur itu ke polisi baru 3 orang. Nah, sekarang ada 2 perempuan lagi yang mau melapor ke Mabes Polri," ungkapnya.

Cuma, terkait siapa nama kedua perempuan yang juga pernah menjadi korban perbuatan cabul kakek berumur 75 tahun lebih itu, Elza Syarif tampaknya masih merahasiakan.

"Tunggu saja, nanti kan tahu sendiri. Dalam waktu dekat mereka lapor, dan yang pastinya korban tentu bertambah," pungkasnya. **



Editor : Tis-Politik Riau
Kategori : Hukum
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top