Festival Perang Air (Cian-Cui), di Kepulauan Meranti,
Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si
bersama Asisten I Sekdaprov Riau H. Ahmad Syaharofie, membuka secara
resmi Festival Perang Air (Cian-Cui), Senin (19/2/2018).
Bupati H. Irwan Buka Secara Resmi Festival Perang Air (Cian-Cui), di Kabupaten Kepulauan Meranti,
Kamis 22 Februari 2018, 10:24 WIB
Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si
bersama Asisten I Sekdaprov Riau H. Ahmad Syaharofie, membuka secara
resmi Festival Perang Air (Cian-Cui), Senin (19/2/2018).
MERANTI, RIAUMADANI. com - Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si bersama Asisten I Sekdaprov Riau H. Ahmad Syaharofie, membuka secara resmi Festival Perang Air (Cian-Cui), di Kabupaten Kepulauan Meranti, pembukaan Festival terunik di dunia yang telah masuk dalam agenda wisata Nasional itu, dipusatkan dijalan Diponegoro, Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Senin (19/2/2018).
Turut bergembira menikmati sensasi Cian Cui Meranti, Asisten I Sekdaprov Riau H. Ahmad Syaharofie, Sekdakab. Meranti Yulian Norwis SE MM, Kapolres Meranti AKBP. La Ode Proyek, Kepala Dinas Pariwisata Meranti H. Ismail Arsyad, Camat Tebing Tinggi Rizki Hidayat, sejumlah Pejabat Eselon II Kabupaten Kepulauan Meranti, Anggota DPRD Meranti Linda Wati, Darwin Susandi dan puluhan ribu warga juga wisatawan yang menikmati Cian Cui.
Seperti diketahui Perang Air atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cian Cui oleh masyarakat Selatpanjang, merupakan salah satu ivent terunik di dunia, Cian Cui adalah satu-satunya di Indonesia dan hanya ada dua didunia, Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti dan Thailand. Hebatnya lagi, jika di Thailad hanya berlangsung satu hari, di Meranti digelar hingga satu minggu penuh yang dimulai sejak perayaan Imlek atau tahun baru cina.
Dalam Perang Air, seluruh masyarakat Selatpanjang baik suku Tiong Hoa, Melayu atau lainnya, turut terlibat dalam kegiatan yang sudah menjadi tradisi sejak puluhan tahun lalu itu. tak pandang bulu baik tua-muda larut dalam kegembiaraan. Dalam perang Air itu kelompok warga ada yang berkeliling kota menggunakan becak motor dan ada juga yang menanti korbanya dipinggir-pinggir jalan protokol sambil menyandang senjata air seperti jalan Ponegoro, Kartini, Imam Bonjol dan Teuku Umar.

Tak ayal lagi siapapun yang melewati jalan tersebut tak luput dari sasaran tembak warga lainnya hingga basah kuyup, hebatnya tak ada dendam dalam ivent ini kelompok warga maupun perorangan yang melakukan aksi itu sudah siap untuk ditembak dan menembak, hebatnya lagi semakin basah kuyup suasana menjadi semakin seru dan semarak.
Seperti dijelaskan Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, kegiatan itu merupakan kegiatan kegembiraan seluruh warga Kepulauan Meranti, baik yang berasal dari suku Melayu atau Suku Tiong Hoa dan suku lainnya. Semuanya berbaur menjadi satu berhembira menikmati suasana Perang Air yang hanya dilaksanakan sekali dalam setahun.
“Perang Air ini tidak ada kaintannya dengan agama apapun apakah Budha, Konghucu, Perang Air merupakan kebiasaan warga Selatpanjang yang dimainkan pada dua hari raya yakni Idul Fitri dan Imlek namun seiring dengan berjalannya waktu Perang Air pada perayaan Imlek jauh lebih meriah dan tiap tahun semakin ramai,” jelas Bupati.
Harapan Pemda sendiri, dengan adanya Perang Air yang telah masuk dalam ivent Pariwisata Kabupaten Kepulauan Meranti bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat khususnya Tiong Hoa bisa lebih bergembira, selain itu juga sebagai daya tarik bagi masyarakat Tiong Hoa diluar negeri dan daerah lainnya untuk datang ke Meranti.
Seperti diketahui sedikitnya jumlah kunjungan pada kegiatan Cian Cui ini tiap tahunnya di Meranti bisa mencapai 20 ribuan orang.
Lebih jauh dikatakan Bupati Meranti Drs. H. Irwan M.Si, selain menikmati suasana Perang Air para wisatawan yang datang ke Meranti juga dapat menikmati berbagai kuliner olahan Sagu khas Meranti yang juga sudah dikenal oleh para wisatawan lokal maupun manca negara, sebut saja Sempolet (Sop Sagu), Mie Sagu dan lainnya.

Kedepan agar kegiatan ini semakin semarak, Pemda Meranti sendiri berkomitmen untuk mengemas Cian Cui semakin baik dari wakru kewaktu baik dari segi keamanan, kebersihan, kenyamanan dan tarif angkutan becak yang murah sehingga wisatawan yang pulang kampung semakin hepy dan terus kembali.
Untuk diketahui kegiatan Perang Air atau Cian-Cui di Kota Selatpanjang, Kabuoaten Kepulauan Meranti, dimulai pada sore hari tepatnya pukul 16.00 Wib, pada saat itu ribuan warga Selatpanjang, sudah mempersenjatai diri dengan senapan air berbagai jenis, termasuk yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar dapat menyemprotkan air sebanyak mungkin.
Di pinggir jalan juga terlihat ember ember besar berisi air sudah dipersiapkan pula oleh sekelompok warga untuk menyiram setiap orang yang melewati mereka. Aksi tembak menembak dan siram siraman airpun terjadi, tak peduli tua muda bahkan anak-anak dengan penuh semangat terlibat dalam perang-perangan air ini. Meskipun badan telah basah kuyup dan kulit wajah memerah kepedihan terkena siraman air namun hati tetap gembira.
Setiap tahunnya, warga keturunan Tiong Hoa dari berbagai daerah di Indonesia bahkan manca negara berbondong bondong mendatangani Kota Selatpanjang untuk mengikuti Cian-Cui atau hanya sekedar untuk menyaksikan ivent terunik di dunia ini.
Dari informasi dari Dinas terkait jumlah wisatawan yang datang ke Meranti saat Ivent itu mencapai 20 ribuan orang. Biasanya para wisatawan yang sudah pernah mengikuti perang air di Selatpanjang tak akan melewati ivent ini ditahun tahun berikutnya. (Humas Meranti/Advertorial)
Turut bergembira menikmati sensasi Cian Cui Meranti, Asisten I Sekdaprov Riau H. Ahmad Syaharofie, Sekdakab. Meranti Yulian Norwis SE MM, Kapolres Meranti AKBP. La Ode Proyek, Kepala Dinas Pariwisata Meranti H. Ismail Arsyad, Camat Tebing Tinggi Rizki Hidayat, sejumlah Pejabat Eselon II Kabupaten Kepulauan Meranti, Anggota DPRD Meranti Linda Wati, Darwin Susandi dan puluhan ribu warga juga wisatawan yang menikmati Cian Cui.
Seperti diketahui Perang Air atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cian Cui oleh masyarakat Selatpanjang, merupakan salah satu ivent terunik di dunia, Cian Cui adalah satu-satunya di Indonesia dan hanya ada dua didunia, Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti dan Thailand. Hebatnya lagi, jika di Thailad hanya berlangsung satu hari, di Meranti digelar hingga satu minggu penuh yang dimulai sejak perayaan Imlek atau tahun baru cina.
Dalam Perang Air, seluruh masyarakat Selatpanjang baik suku Tiong Hoa, Melayu atau lainnya, turut terlibat dalam kegiatan yang sudah menjadi tradisi sejak puluhan tahun lalu itu. tak pandang bulu baik tua-muda larut dalam kegembiaraan. Dalam perang Air itu kelompok warga ada yang berkeliling kota menggunakan becak motor dan ada juga yang menanti korbanya dipinggir-pinggir jalan protokol sambil menyandang senjata air seperti jalan Ponegoro, Kartini, Imam Bonjol dan Teuku Umar.
Tak ayal lagi siapapun yang melewati jalan tersebut tak luput dari sasaran tembak warga lainnya hingga basah kuyup, hebatnya tak ada dendam dalam ivent ini kelompok warga maupun perorangan yang melakukan aksi itu sudah siap untuk ditembak dan menembak, hebatnya lagi semakin basah kuyup suasana menjadi semakin seru dan semarak.
Seperti dijelaskan Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si, kegiatan itu merupakan kegiatan kegembiraan seluruh warga Kepulauan Meranti, baik yang berasal dari suku Melayu atau Suku Tiong Hoa dan suku lainnya. Semuanya berbaur menjadi satu berhembira menikmati suasana Perang Air yang hanya dilaksanakan sekali dalam setahun.
“Perang Air ini tidak ada kaintannya dengan agama apapun apakah Budha, Konghucu, Perang Air merupakan kebiasaan warga Selatpanjang yang dimainkan pada dua hari raya yakni Idul Fitri dan Imlek namun seiring dengan berjalannya waktu Perang Air pada perayaan Imlek jauh lebih meriah dan tiap tahun semakin ramai,” jelas Bupati.
Harapan Pemda sendiri, dengan adanya Perang Air yang telah masuk dalam ivent Pariwisata Kabupaten Kepulauan Meranti bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat khususnya Tiong Hoa bisa lebih bergembira, selain itu juga sebagai daya tarik bagi masyarakat Tiong Hoa diluar negeri dan daerah lainnya untuk datang ke Meranti.
Seperti diketahui sedikitnya jumlah kunjungan pada kegiatan Cian Cui ini tiap tahunnya di Meranti bisa mencapai 20 ribuan orang.
Lebih jauh dikatakan Bupati Meranti Drs. H. Irwan M.Si, selain menikmati suasana Perang Air para wisatawan yang datang ke Meranti juga dapat menikmati berbagai kuliner olahan Sagu khas Meranti yang juga sudah dikenal oleh para wisatawan lokal maupun manca negara, sebut saja Sempolet (Sop Sagu), Mie Sagu dan lainnya.
Kedepan agar kegiatan ini semakin semarak, Pemda Meranti sendiri berkomitmen untuk mengemas Cian Cui semakin baik dari wakru kewaktu baik dari segi keamanan, kebersihan, kenyamanan dan tarif angkutan becak yang murah sehingga wisatawan yang pulang kampung semakin hepy dan terus kembali.
Untuk diketahui kegiatan Perang Air atau Cian-Cui di Kota Selatpanjang, Kabuoaten Kepulauan Meranti, dimulai pada sore hari tepatnya pukul 16.00 Wib, pada saat itu ribuan warga Selatpanjang, sudah mempersenjatai diri dengan senapan air berbagai jenis, termasuk yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar dapat menyemprotkan air sebanyak mungkin.
Di pinggir jalan juga terlihat ember ember besar berisi air sudah dipersiapkan pula oleh sekelompok warga untuk menyiram setiap orang yang melewati mereka. Aksi tembak menembak dan siram siraman airpun terjadi, tak peduli tua muda bahkan anak-anak dengan penuh semangat terlibat dalam perang-perangan air ini. Meskipun badan telah basah kuyup dan kulit wajah memerah kepedihan terkena siraman air namun hati tetap gembira.
Setiap tahunnya, warga keturunan Tiong Hoa dari berbagai daerah di Indonesia bahkan manca negara berbondong bondong mendatangani Kota Selatpanjang untuk mengikuti Cian-Cui atau hanya sekedar untuk menyaksikan ivent terunik di dunia ini.
Dari informasi dari Dinas terkait jumlah wisatawan yang datang ke Meranti saat Ivent itu mencapai 20 ribuan orang. Biasanya para wisatawan yang sudah pernah mengikuti perang air di Selatpanjang tak akan melewati ivent ini ditahun tahun berikutnya. (Humas Meranti/Advertorial)
| Editor | : | Tis |
| Kategori | : | Meranti |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 19:27 WIB
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Jumat 24 Oktober 2025
Aqua Diduga Menipu Konsumen Gunakan Air Sumur, BPKN Investigasi dan Panggil Manajemen-Dirut
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau