BBM Android Tembus 50 Juta Unduhan
Senin 12 Mei 2014, 02:30 WIB
Ket.Foto int
JAKARTA. Riaumadani.com - Popularitas BlackBerry Messenger (BBM) masih belum akan berlalu begitu saja, setidaknya tidak saat ini. BBM baru saja melewati milestone dengan mencatat total unduhan di antara 50 juta hingga 100 juta unduhan di Google Play.
Di platform iOS sendiri, BBM masih menjadi andalan pengguna di Indonesia dan menempatkannya sebagai aplikasi gratis terpopuler nomor dua setelah Tebak Gambar per awal Mei ini. Mereka juga bakal memperluas pasar ke platform Windows Phone tahun ini.
BBM sendiri per akhir Maret lalu mengumumkan jumlah pengguna terdaftarnya mencapai 113 juta, dengan pengguna aktif bulanan mencapai 85 juta. Apa yang membuat BBM tetap populer? Ketika BBM tidak lagi eksklusif dan sudah bersifat multiplatform seperti halnya WhatsApp ataupun Line, ternyata mereka tetap menjadi pilihan layanan messaging antar smartphone.
Dengan BBM yang menjamin keamanan data karena setiap pesan selalu dikirim secara terenkripsi, alasan penggunaan BBM karena faktor keamanan data bisa jadi alasan, selain mungkin masih banyak teman yang setia dan terbiasa menggunakan BBM untuk komunikasi.
Menurut data BerryReview, BBM kebanyakan mendominasi di App Store negara-negara kawasan Afrika dan Amerika Selatan yang secara tradisional memang pendukung setia platform BlackBerry. Sementara untuk kawasan Asia (selain di Indonesia), BBM bertahan di jajaran sepuluh besar aplikasi iOS terpopuler di Oman.
Tentu saja selain popularitas, ada satu hal yang sekarang menjadi tolak ukur BBM sebagai aplikasi multiplatform. Layanan ini harus mulai memberikan penghasilan. Skema yang dipilih BlackBerry saat ini adalah penjualan stiker seperti halnya aplikasi messaging lain. Meskipun sempat populer di awal, kini penjualan yang diperoleh di App Store Indonesia tidak mampu membawanya masuk ke 100 besar Top Grossing, padahal Line dan Path mampu bertahan di posisi kesembilan dan kesebelas.
Kemampuan BlackBerry memonetisasi layanan business-to-consumer (B2C) memang masih menjadi tanda tanya. Sebelumnya BBM Money yang menjalankan pilot project-nya di Indonesia bekerja sama dengan PermataBank dan AGIT Monitise juga masih belum berhasil mendorong booming penggunaan mobile money karena masih bersifat eksklusif di platform BlackBerry yang lama. BBM Channels yang dipersiapkan untuk menjadi sumber monetisasi berikutnya memang memiliki potensi engagement yang besar, tapi sejauh ini mereka belum menerapkan skema monetisasi apapun soal ini.
Nampaknya sumber monetisasi BBM yang paling menarik justru adalah skema enterprise cloud untuk business-to-business (B2B) dan kami tidak akan terkejut jika ternyata akhirnya BlackBerry lebih sukses mendulang pendapatan dari segmen korporasi yang merupakan basis terkuatnya.**
Di platform iOS sendiri, BBM masih menjadi andalan pengguna di Indonesia dan menempatkannya sebagai aplikasi gratis terpopuler nomor dua setelah Tebak Gambar per awal Mei ini. Mereka juga bakal memperluas pasar ke platform Windows Phone tahun ini.
BBM sendiri per akhir Maret lalu mengumumkan jumlah pengguna terdaftarnya mencapai 113 juta, dengan pengguna aktif bulanan mencapai 85 juta. Apa yang membuat BBM tetap populer? Ketika BBM tidak lagi eksklusif dan sudah bersifat multiplatform seperti halnya WhatsApp ataupun Line, ternyata mereka tetap menjadi pilihan layanan messaging antar smartphone.
Dengan BBM yang menjamin keamanan data karena setiap pesan selalu dikirim secara terenkripsi, alasan penggunaan BBM karena faktor keamanan data bisa jadi alasan, selain mungkin masih banyak teman yang setia dan terbiasa menggunakan BBM untuk komunikasi.
Menurut data BerryReview, BBM kebanyakan mendominasi di App Store negara-negara kawasan Afrika dan Amerika Selatan yang secara tradisional memang pendukung setia platform BlackBerry. Sementara untuk kawasan Asia (selain di Indonesia), BBM bertahan di jajaran sepuluh besar aplikasi iOS terpopuler di Oman.
Tentu saja selain popularitas, ada satu hal yang sekarang menjadi tolak ukur BBM sebagai aplikasi multiplatform. Layanan ini harus mulai memberikan penghasilan. Skema yang dipilih BlackBerry saat ini adalah penjualan stiker seperti halnya aplikasi messaging lain. Meskipun sempat populer di awal, kini penjualan yang diperoleh di App Store Indonesia tidak mampu membawanya masuk ke 100 besar Top Grossing, padahal Line dan Path mampu bertahan di posisi kesembilan dan kesebelas.
Kemampuan BlackBerry memonetisasi layanan business-to-consumer (B2C) memang masih menjadi tanda tanya. Sebelumnya BBM Money yang menjalankan pilot project-nya di Indonesia bekerja sama dengan PermataBank dan AGIT Monitise juga masih belum berhasil mendorong booming penggunaan mobile money karena masih bersifat eksklusif di platform BlackBerry yang lama. BBM Channels yang dipersiapkan untuk menjadi sumber monetisasi berikutnya memang memiliki potensi engagement yang besar, tapi sejauh ini mereka belum menerapkan skema monetisasi apapun soal ini.
Nampaknya sumber monetisasi BBM yang paling menarik justru adalah skema enterprise cloud untuk business-to-business (B2B) dan kami tidak akan terkejut jika ternyata akhirnya BlackBerry lebih sukses mendulang pendapatan dari segmen korporasi yang merupakan basis terkuatnya.**
Editor | : | Sumber : Kompas.com |
Kategori | : | Internasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Selasa 07 Mei 2024, 06:14 WIB
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Rabu 15 Mei 2024, 06:40 WIB
Dewan Pers Tolak RUU Penyiaran, Ancaman Independensi dan Profesionalisme
Rabu 15 Mei 2024
Dewan Pers Tolak RUU Penyiaran, Ancaman Independensi dan Profesionalisme
Sabtu 11 Mei 2024
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari: Caleg Terpilih di Pileg 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada
Senin 06 Mei 2024
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Rabu 15 Mei 2024, 06:11 WIB
Pj Gubri SF Hariyanto Lepas JCH Riau, Ini Pesan untuk Jemaah
Rabu 15 Mei 2024
Pj Gubri SF Hariyanto Lepas JCH Riau, Ini Pesan untuk Jemaah
Rabu 08 Mei 2024
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacalon Walikota Pekanbaru ke PKB dan Nasdem