BANK SAMPAH
Kades Lubuk Bendahara, Yusro Fadly,
Kades Lubuk Bendahara Programkan Usaha Menabung Sampah Jadi Uang
Kamis 15 Februari 2018, 00:16 WIB
Kades Lubuk Bendahara, Yusro Fadly,
ROKAN HULU. RIAUMADANI. com -Kepala Desa (Kades) Lubuk Bendahara, Kecamatan Ujung Batu, kabupaten Rokan Hulu Yusro Fadli memprogramkan, menabung sampah bisa menghasilkan uang melalui Bank Sampah yang akan didirikan tahun ini.
Keberedaan Bank Sampah di Dusun Siki Desa Lubuk Bendahara, akan mengelola sampah organik dan non organik secara rutin. Seluruh sampah yang selama ini jadi permasalahan di tengah masyarakat akan diubah jadi pundi-pundi rupiah, yang dikelola melalui Bank Sampah.
Ide cemerlang Kades Lubuk Bendahara, Yusro Fadly, sebagai langkah awal Kades muda dalam mengubah sampah di lingkungan masyarakat, untuk bisa menghasilkan uang. Bukan hanya itu, melalui sampah kedepannya di desa mereka juga akan menjadi nilai ekonomis dan bisa membantu ekonomi masyarakat "katanyal
Kepada wartawan media ini saat ditemui di Ruang kerjanya selasa (13/02/18) Fadli Menuturkan bila selama ini sampah hanya dibuang percuma,maka kita akan memberdayakan sekelompok masyarakat untuk bisa mengolah sampah organik menjadi kompos di Bank Sampah. Kemudian sampah non organik nantinya dikelola menjadi barang yang bermanfaat, sehingga dari sampah nantinya bisa menghasilkan uang,” katanya"
“Dari dana APBN 2018, di Rohul dapat bantuan bank Sampah untuk dua desa anggaran Rp275 juta satu paket, yakni Desa Lubuk Bendahara serta satu paketnya lagi di desa Koto Tinggi Kecamatan Rambah. Bantuan itu, berupa bangunan dan mesin pengolahan sampah. Untuk sampah organik jadi kompos sedangkan non organik diolah untuk komersil,” sebut Kades Fadli lagi.
Desa sendiri menghibahkan areal seluas 20 kali 30 meter untuk bangunan, dan nantinya Bank Sampah dikelola 5 sampai 7 orang. Masyarakat dengan adanya Bank Sampah, mereka bisa menabung sampah. Kemudian, masyarakat bisa mendapat tambahan masukan dari sampah.
“Intinya mengolah sampah jadi berkah, dan mengolah sampah jadi rupiah,” ungkap Kades Fadli.
Menurutnya,kini alat untuk pengelolaan sampah dan pembangunan Bank sampah masih tahap lelang. Menurutnya, peluang itu sangat bagus dan pihak desa akan membuat programnya dengan melibatkan seluruh elemen yang ada.
Setiap sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, nantinya di catat dan dibayar oleh Bank Sampah. Secara langsung, masyarakat nantinya dijadwalkan membuang sampah mulai pagi hingga malam hari, kemudian pagi harinya petugas bank sampah yang menjemput dan mencatat sampah yang dihasilkan masyarakat.
“Bisa saja nantinya, sampah yang dihasilkan masyarakat dibayarkan untuk angsuran BPJS kesehatan masyarakat, bisa juga uang tunai. Hanya saja, nantinya kita akan sosialisasikan ke masyarakat, dan membuat programnya sehingga pengelolaan sampah di desa kita memang bisa benar-benar menghasilkan uang,”
“Juga, nantinya kita akan libatkan TP PKK desa untuk mengelola sampah rumah tangga dan lainnya untuk kerajinan tangan, seperti tas, dompet, aksesoris dan bentuk lainnya yang juga nantinya memiliki nilai ekonomis dan menghasilkan uang. Kita akan berupaya, bagaimana konsep Sampah Jadi Uang bisa terlaksana nantinya. Namun, ini semua butuh dukungan masyarakat dan seluruh elemen yang ada,” harap Fadli, yang juga alumni Universitas Pasir Pangaraian (UPP).
Pihaknya kini tengah merancang persiapan metode pelaksanaan program, dengan membentuk tim untuk melakukan sosialisasi penyuluhan atau strategi pasar, agar nantinya mencapai hasil yang diharapkan. Kemudian, melakukan survei pasar, di tahap ini juga diperlukan daya analisa yang kuat untuk mengetahui potensi pasar yang masih belum tersentuh sehingga kita dapat mempelajarinya sebagai masukan dalam usaha Bank Sampah.***(Alfian)
Keberedaan Bank Sampah di Dusun Siki Desa Lubuk Bendahara, akan mengelola sampah organik dan non organik secara rutin. Seluruh sampah yang selama ini jadi permasalahan di tengah masyarakat akan diubah jadi pundi-pundi rupiah, yang dikelola melalui Bank Sampah.
Ide cemerlang Kades Lubuk Bendahara, Yusro Fadly, sebagai langkah awal Kades muda dalam mengubah sampah di lingkungan masyarakat, untuk bisa menghasilkan uang. Bukan hanya itu, melalui sampah kedepannya di desa mereka juga akan menjadi nilai ekonomis dan bisa membantu ekonomi masyarakat "katanyal
Kepada wartawan media ini saat ditemui di Ruang kerjanya selasa (13/02/18) Fadli Menuturkan bila selama ini sampah hanya dibuang percuma,maka kita akan memberdayakan sekelompok masyarakat untuk bisa mengolah sampah organik menjadi kompos di Bank Sampah. Kemudian sampah non organik nantinya dikelola menjadi barang yang bermanfaat, sehingga dari sampah nantinya bisa menghasilkan uang,” katanya"
“Dari dana APBN 2018, di Rohul dapat bantuan bank Sampah untuk dua desa anggaran Rp275 juta satu paket, yakni Desa Lubuk Bendahara serta satu paketnya lagi di desa Koto Tinggi Kecamatan Rambah. Bantuan itu, berupa bangunan dan mesin pengolahan sampah. Untuk sampah organik jadi kompos sedangkan non organik diolah untuk komersil,” sebut Kades Fadli lagi.
Desa sendiri menghibahkan areal seluas 20 kali 30 meter untuk bangunan, dan nantinya Bank Sampah dikelola 5 sampai 7 orang. Masyarakat dengan adanya Bank Sampah, mereka bisa menabung sampah. Kemudian, masyarakat bisa mendapat tambahan masukan dari sampah.
“Intinya mengolah sampah jadi berkah, dan mengolah sampah jadi rupiah,” ungkap Kades Fadli.
Menurutnya,kini alat untuk pengelolaan sampah dan pembangunan Bank sampah masih tahap lelang. Menurutnya, peluang itu sangat bagus dan pihak desa akan membuat programnya dengan melibatkan seluruh elemen yang ada.
Setiap sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, nantinya di catat dan dibayar oleh Bank Sampah. Secara langsung, masyarakat nantinya dijadwalkan membuang sampah mulai pagi hingga malam hari, kemudian pagi harinya petugas bank sampah yang menjemput dan mencatat sampah yang dihasilkan masyarakat.
“Bisa saja nantinya, sampah yang dihasilkan masyarakat dibayarkan untuk angsuran BPJS kesehatan masyarakat, bisa juga uang tunai. Hanya saja, nantinya kita akan sosialisasikan ke masyarakat, dan membuat programnya sehingga pengelolaan sampah di desa kita memang bisa benar-benar menghasilkan uang,”
“Juga, nantinya kita akan libatkan TP PKK desa untuk mengelola sampah rumah tangga dan lainnya untuk kerajinan tangan, seperti tas, dompet, aksesoris dan bentuk lainnya yang juga nantinya memiliki nilai ekonomis dan menghasilkan uang. Kita akan berupaya, bagaimana konsep Sampah Jadi Uang bisa terlaksana nantinya. Namun, ini semua butuh dukungan masyarakat dan seluruh elemen yang ada,” harap Fadli, yang juga alumni Universitas Pasir Pangaraian (UPP).
Pihaknya kini tengah merancang persiapan metode pelaksanaan program, dengan membentuk tim untuk melakukan sosialisasi penyuluhan atau strategi pasar, agar nantinya mencapai hasil yang diharapkan. Kemudian, melakukan survei pasar, di tahap ini juga diperlukan daya analisa yang kuat untuk mengetahui potensi pasar yang masih belum tersentuh sehingga kita dapat mempelajarinya sebagai masukan dalam usaha Bank Sampah.***(Alfian)
| Editor | : | Tis. |
| Kategori | : | Rohul |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau