PEMBUNUHAN
Tikam Istri Hingga Tewas Di Vonis 12 Tahun Penjara, JPU Rohul Pikir-pikir
Kamis 08 Februari 2018, 09:06 WIB
ROKAN HULU. RIAUMADANI. com - Terdakwa Aliani Taulambanua (27) terjerat dalam perkara penganiayaan, hingga menyebabkan istrinya Felistia Giawa (23) meninggal dunia, akhirnya divonis hukuman 12 tahun penjara. Sikapi putusan majelis hakim PN Pasir Pangaraian, Jaksa Penuntut Umum (JPU) masih pikir-pikir.
Awalnya, penganiayaan dialami Felistia oleh suaminya Aliani terjadi di gubuk yang mereka tempati, di kawasan pertengahan perkebunan kelapa sawit milik warga Desa Aliantan, Kecamatan Kabun, Rokan Hulu (Rohul), Minggu (23/4/17) sekitar pukul 13.00 Wib lalu.
Felistia Giawa berdomisli di Simpang Kokar Desa Aliantan, ditemukan tewas bersimbah darah di gubuknya. Pada sekujur tubuh korban ditemukan luka bekas tusukan senjata tajam, sementara suaminya Aliani sempat kritis, karena mengalami luka di bagian dadanya.
Di persidangan Pengadilan Negeri (PN) Pasir Pangaraian mulai Rabu (7/2/2018) pagi hingga siang, dipimpin Ketua Majelis Hakim Irpan Hasan Lubis, dengan hakim anggota Budi, dan Adhika, serta Jaksa Penuntut Umum (JPU) Junaidi Siregar dan Ricky Saputra. Dimana, terdakwa Aliani dinilai terbukti secara sah juga meyakinkan membunuh istrinya Felistia Giawa yang baru melahirkan beberapa minggu.
Dalam vonis 12 tahun kurungan yang dijatuhkan majelis hakim PN Pasir Pangaraian ke terdakwa Aliani, terbilang sedikit dibandingkan tuntutan JPU Kejari Rohul yang sebelumnya menuntut 15 tahun kurungan.
Sikapi vonis majelis hakim PN Pasir Pangaraian yang masih rendah dibandingkan tuntutan, Kepala Kejari Rohul Freddy Daniel Simanjutak, melalui Kasi Pidum Kejari Rohul Mochamad Fitri Adhy, mengaku Kejaksaan masih pikir-pikir terhadap putusan majelis hakim.
Diakui Adhy, JPU menuntut terdakwa Aliani 15 tahun kurungan, karena terdakwa dinilai tidak kooperatif. Selain itu, dirinya tidak mengakui perbuatannya yang sudah menghilangkan nyawa istrinya Felistia, dan jawaban terdakwa di persidangan juga berbelit-belit.
Walaupun terdakwa Aliani tidak mengakui perbuatannya, namun JPU menjerat terdakwa Aliani dengan Pasal 338 KUHP. Karena, dari alat bukti dalam perkara penganiayaan, keterangan saksi dan ahli, ungkap Adhy, hanya ada DNA dari darah korban dan terdakwa, tidak ada jejak orang lain.
“Alibi terdakwa sendiri berpura-pura menjadi korban perampokan, sementara tidak ada yang hilang di dalam rumah mereka saat peristiwa terjadi," kata Adhy, dan mengakui terdakwa Aliani , juga masih pikir-pikir atas putusan majelis hakim.**( Alfian)
Awalnya, penganiayaan dialami Felistia oleh suaminya Aliani terjadi di gubuk yang mereka tempati, di kawasan pertengahan perkebunan kelapa sawit milik warga Desa Aliantan, Kecamatan Kabun, Rokan Hulu (Rohul), Minggu (23/4/17) sekitar pukul 13.00 Wib lalu.
Felistia Giawa berdomisli di Simpang Kokar Desa Aliantan, ditemukan tewas bersimbah darah di gubuknya. Pada sekujur tubuh korban ditemukan luka bekas tusukan senjata tajam, sementara suaminya Aliani sempat kritis, karena mengalami luka di bagian dadanya.
Di persidangan Pengadilan Negeri (PN) Pasir Pangaraian mulai Rabu (7/2/2018) pagi hingga siang, dipimpin Ketua Majelis Hakim Irpan Hasan Lubis, dengan hakim anggota Budi, dan Adhika, serta Jaksa Penuntut Umum (JPU) Junaidi Siregar dan Ricky Saputra. Dimana, terdakwa Aliani dinilai terbukti secara sah juga meyakinkan membunuh istrinya Felistia Giawa yang baru melahirkan beberapa minggu.
Dalam vonis 12 tahun kurungan yang dijatuhkan majelis hakim PN Pasir Pangaraian ke terdakwa Aliani, terbilang sedikit dibandingkan tuntutan JPU Kejari Rohul yang sebelumnya menuntut 15 tahun kurungan.
Sikapi vonis majelis hakim PN Pasir Pangaraian yang masih rendah dibandingkan tuntutan, Kepala Kejari Rohul Freddy Daniel Simanjutak, melalui Kasi Pidum Kejari Rohul Mochamad Fitri Adhy, mengaku Kejaksaan masih pikir-pikir terhadap putusan majelis hakim.
Diakui Adhy, JPU menuntut terdakwa Aliani 15 tahun kurungan, karena terdakwa dinilai tidak kooperatif. Selain itu, dirinya tidak mengakui perbuatannya yang sudah menghilangkan nyawa istrinya Felistia, dan jawaban terdakwa di persidangan juga berbelit-belit.
Walaupun terdakwa Aliani tidak mengakui perbuatannya, namun JPU menjerat terdakwa Aliani dengan Pasal 338 KUHP. Karena, dari alat bukti dalam perkara penganiayaan, keterangan saksi dan ahli, ungkap Adhy, hanya ada DNA dari darah korban dan terdakwa, tidak ada jejak orang lain.
“Alibi terdakwa sendiri berpura-pura menjadi korban perampokan, sementara tidak ada yang hilang di dalam rumah mereka saat peristiwa terjadi," kata Adhy, dan mengakui terdakwa Aliani , juga masih pikir-pikir atas putusan majelis hakim.**( Alfian)
| Editor | : | Tis |
| Kategori | : | Rohul |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau