Dugaan Pelecehan Seksual Gubri
Mabes Polri Tolak Laporan Pengacara Gubernur Riau,
Sabtu 13 September 2014, 02:30 WIB
GUBRI ANNAS MAAMUN
JAKARTA. Riaumadani.com - Bareskim Mabes Polri menolak laporan Gubernur Riau [Gubri] Annas Maamun yang diwakili oleh pengacaranya Eva Nora, terkait kasus pelecehan seksual terhadap Wide Wirawaty [38] di rumah pribadi Annas, Jalan Belimbing No.18 Pekanbaru.
Seperti diberitakan, Gubernur Riau Annas Maamun diwakili pengacaranya Eva Nora melaporkan balik Wide Wirawaty, perempuan yang menuduhnya telah melakukan kejahatan seksual kepada Bareskrim Polri. karena dianggap telah melakukan pencemaran nama baik, fitnah, keterangan palsu dan juga pemerasan.
Kepala Bidang Penerangan Umum Masyarakat [Kabid Penum] Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafly Anwar, di Jakarta, Jumat [12/9/2014], meminta Gubernur Riau Annas Maamun datang sendiri ke Mabes Polri untuk melaporkan langsung dan tidak boleh diwakili oleh pengacaranya.
"Dalam konteks ini, nama Gubernur Riau harus dilaporkan sendiri oleh orang yang merasa dirugikan sekaligus dijelaskan apa yang dirugikan itu. Dan, laporan tersebut harus dilengkapi saksi-saksi dan fakta hukumnya," terang Boy Rafly.
Boy menjelaskan, laporan itu nantinya dilanjutkan dengan analisa dan melengkapi alat bukti. Jika alat bukti cukup, maka proses hukum akan berjalan.
"Tapi, kalau tidak [cukup alat bukti, red], maka proses selanjutnya di SP3. Menegakkan proses hukum dapat berlanjut ke pengadilan atau tidak bisa, karena alat bukti tidak cukup," jelasnya.
Gubernur Riau Annas Maamun diwakili pengacaranya Eva Nora melaporkan balik Wide Wirawaty, perempuan yang menuduhnya telah melakukan kejahatan seksual kepada Bareskrim Polri. karena dianggap telah melakukan pencemaran nama baik, fitnah, keterangan palsu dan juga pemerasan.
"Kami melaporkan balik, karena Pak Gubernur membantah tuduhan itu," kata Eva usai membuat laporan di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis [11/9/2014] lalu.
Eva menyatakan, pihaknya telah resmi melayangkan laporan polisi. Namun, Eva menolak memperlihatkan bukti laporan saat diminta untuk menunjukannya atau menyebutkan nomor laporan polisi itu.
Laporan yang dilayangkan Gubernur Riau Annas Maamuin adalah dugaan pencemaran nama baik. "Beliau membantah [tudingan pelecehan, red]," kata Eva. Ia meminta agar Wide segera disidik dan ditangkap karena melakukan upaya pemerasan dan lain-lain.
"Yang kita laporkan hanya Wide, kalau ada keterlibatan orang tuanya Soemardi Taher dalam upaya pemerasan, biar penyidik saja nanti yang memanggilnya setelah dilakukan pengembangan. Kalau untuk Soemardi Taher kita serahkan ke penyidik," pungkas Eva Nora.
Selain melapor ke Mabes Polri, Gubernur Riau Annas Maamun juga menggelar konferensi pers dengan media nasional terkait kasus pelecehan seksualnya terhadap Wide Wirawaty di Hotel Sultan, Jakarta, pada Kamis, 11 September 2014 lalu. **
Seperti diberitakan, Gubernur Riau Annas Maamun diwakili pengacaranya Eva Nora melaporkan balik Wide Wirawaty, perempuan yang menuduhnya telah melakukan kejahatan seksual kepada Bareskrim Polri. karena dianggap telah melakukan pencemaran nama baik, fitnah, keterangan palsu dan juga pemerasan.
Kepala Bidang Penerangan Umum Masyarakat [Kabid Penum] Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafly Anwar, di Jakarta, Jumat [12/9/2014], meminta Gubernur Riau Annas Maamun datang sendiri ke Mabes Polri untuk melaporkan langsung dan tidak boleh diwakili oleh pengacaranya.
"Dalam konteks ini, nama Gubernur Riau harus dilaporkan sendiri oleh orang yang merasa dirugikan sekaligus dijelaskan apa yang dirugikan itu. Dan, laporan tersebut harus dilengkapi saksi-saksi dan fakta hukumnya," terang Boy Rafly.
Boy menjelaskan, laporan itu nantinya dilanjutkan dengan analisa dan melengkapi alat bukti. Jika alat bukti cukup, maka proses hukum akan berjalan.
"Tapi, kalau tidak [cukup alat bukti, red], maka proses selanjutnya di SP3. Menegakkan proses hukum dapat berlanjut ke pengadilan atau tidak bisa, karena alat bukti tidak cukup," jelasnya.
Gubernur Riau Annas Maamun diwakili pengacaranya Eva Nora melaporkan balik Wide Wirawaty, perempuan yang menuduhnya telah melakukan kejahatan seksual kepada Bareskrim Polri. karena dianggap telah melakukan pencemaran nama baik, fitnah, keterangan palsu dan juga pemerasan.
"Kami melaporkan balik, karena Pak Gubernur membantah tuduhan itu," kata Eva usai membuat laporan di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis [11/9/2014] lalu.
Eva menyatakan, pihaknya telah resmi melayangkan laporan polisi. Namun, Eva menolak memperlihatkan bukti laporan saat diminta untuk menunjukannya atau menyebutkan nomor laporan polisi itu.
Laporan yang dilayangkan Gubernur Riau Annas Maamuin adalah dugaan pencemaran nama baik. "Beliau membantah [tudingan pelecehan, red]," kata Eva. Ia meminta agar Wide segera disidik dan ditangkap karena melakukan upaya pemerasan dan lain-lain.
"Yang kita laporkan hanya Wide, kalau ada keterlibatan orang tuanya Soemardi Taher dalam upaya pemerasan, biar penyidik saja nanti yang memanggilnya setelah dilakukan pengembangan. Kalau untuk Soemardi Taher kita serahkan ke penyidik," pungkas Eva Nora.
Selain melapor ke Mabes Polri, Gubernur Riau Annas Maamun juga menggelar konferensi pers dengan media nasional terkait kasus pelecehan seksualnya terhadap Wide Wirawaty di Hotel Sultan, Jakarta, pada Kamis, 11 September 2014 lalu. **
Editor | : | TAM/PR |
Kategori | : | Hukum |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Selasa 07 Mei 2024, 06:14 WIB
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Sabtu 11 Mei 2024, 19:56 WIB
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari: Caleg Terpilih di Pileg 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada
Sabtu 11 Mei 2024
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari: Caleg Terpilih di Pileg 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada
Senin 06 Mei 2024
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Rabu 08 Mei 2024, 07:02 WIB
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacalon Walikota Pekanbaru ke PKB dan Nasdem
Jumat 03 Mei 2024
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”