Kapolri Tindaklanjuti Kasus Pelecehan Seksual Gubri
WD Tantang Annas Maamun Diuji Menggunakan Alat Deteksi Kebohongan
Kamis 04 September 2014, 04:05 WIB
Poto int
JAKARTA. Riaumadani. com - Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, pihaknya akan lebih dulu mengumpulkan Barang Bukti [BB] sebelum memeriksa Gubernur Riau Annas Maamun yang telah dilaporkan Wide Wirawaty [38] dan Dwi Siswati [47] atas dugaan pelecehan seksual.
"Kita tunggu dulu buktinya, seperti apa laporan itu [sebelum memeriksa Gubernur Riau, red]. Pak Gubernur itu kan umurnya sudah 75 tahun. Saya kenal beliau dan pernah ketemu sekali. Masa 75 tahun begitu? Tapi, nanti kita cek. Kita tidak tahu persis," terang Sutarman, di Mabes Polri, Rabu [3/9/2014].
Sementara, Wide Wirawaty rencananya akan diperiksa penyidik Mabes Polri pada Kamis [4/9/2014] hari ini. Pemeriksaan nantinya menjadi pintu masuk bagi pengungkapan kasus pelecehan seksual Gubernur Riau Annas Maamun yang telah menghebohkan publik di tanah air ini.
Wide merupakan putri kelima dari Soemardi Taher, tokoh pendidikan Riau yang cukup disegani, mantan Sekjen DPP Persatuan Guru Republik INdonesia [PGRI] dan mantan anggota Dewan Pimpinan Daerah Republik Indonesia [DPD-RI].
Perempuan yang dinilai berani mempolisikan Annas Maamun, sang Ketua DPD I Partai Golkar Riau itu untuk mewakili para perempuan yang diduga sudah dizalimi serta ternodai oleh Annas, kini mendapat dukungan masyarakat luas dari berbagai kalangan di Indonesia.
Seperti diketahui, Wide Wirawaty telah melapor ke Bareskrim Mabes Polri pada 27 Agustus 2014 lalu, dengan Laporan Polisi Nomor: LP/797/VIII/2014/Bareskrim dengan terlapor Gubernur Riau Annas Maamun.
Perkara yang dilaporkan adalah Tindak Pidana Dengan Kekerasan atau dengan ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan.
Sedangkan Soemardi Taher membeberkan, setelah kejadian tindakan asusila yang telah mencoreng marwah Bumi Melayu Riau, muncul pula berbagai bentuk tindakan dari Annas Maamun sebagai upaya untuk menutupi kasus pelecehan seksualnya.
"Namun, apapun bentuknya yang bertujuan menutupi kasus tersebut justru kini malah semakin memperkuat bukti-bukti bahwa tindakan asusila Annas Maamun benar faktanya," ungkap Soemardi.
Mantan Ketua PGRI Provinsi Riau ini pun menegaskan, bahwa putri kandungnya Wide Wirawaty memiliki bukti berupa rekaman pembicaraan telepon dengan Gubernur Riau Annas Maamun.
"Kasus pelecehan seksual ini juga dibiaskan menjadi kasus pemerasan dan dibuat mereka opini ada unsur politisnya untuk menjatuhkan gubernur. Tapi, masyarakat kan sudah tahu kalau dalih itu hanya akal-akalan dia (Annas Maamun, red) saja," pungkas Soemardi.
Ia juga menantang Gubernur Riau, jika dirinya atau anaknya melakukan pemerasan seperti yang ditudingkan Annas Maamun, kenapa tidak dilaporkan saja ke polisi.
"Kalau saya yang meminta uang itu, ya laporkan saya kepada polisi. Atau kalau Wide yang meminta, silahkan polisi kan dia. Jadi, jangan hanya mengumbar akal-akalan saja untuk mendapat simpati masyarakat bahwa dia seolah-olah di peras," tegas Soemardi.
Hal senada ditegaskan Wide Wirawaty, tidak ada motif pemerasan maupun kepentingan politik yang melatarbelakangi laporannya ke Mabes Polri. "Ini murni, jadi tak ada sedikitpun unsur-unsur politik dan pemerasan," tandasnya.
Ia mengaku berani mempolisikan Gubernur Riau Annas Maamun sebagai bentuk mewakili para perempuan yang sudah dizalimi dan ternodai oleh kakek lanjut usia itu.
"Perjuangan saya murni didasari nurani seorang wanita agar tidak ada lagi korban-korban kebejatan seorang Annas Maamun kedepannya," tegas Wide.
Untuk mempertanggungjawabkan tindakan laporan Wide ke Mabes Polri, jangankan hanya bersumpah diatas Alquran, namun dirinya siap diuji dengan menggunakan alat pendeteksi kebohongan paling canggih sekalipun.
Bahkan, Wide menantang Gubernur Riau Annas Maamun apakah juga berani diuji dengan alat deteksi kebohongan.
Sebab, tidak ada korelasinya jika Annas Maamun sekedar 'cuap-cuap' lewat Kabiro Humas Pemprov Riau Yoserizal Zein mengatakan telah bersumpah diatas Alquran dihadapan istrinya Latifah Hanum.
"Saya juga siap melakukan sumpah dan saya tantang Pak Annas untuk bersumpah bersama-sama diatas Alquran didalam Masjid Istiqlal Jakarta, dengan dihadiri para ulama terkemuka, Menteri Agama serta tokoh-tokoh Riau," pungkas Wide Wirawaty.
Nah, beranikan Annas Maamun menerima tantangan Wide Wirawty, terlebih lagi jika diuji dengan alat deteksi kebohongan?
Tampaknya, masyarakat Riau pun sudah tahu seperti apa jawaban atas tantangan Wide ini. **
"Kita tunggu dulu buktinya, seperti apa laporan itu [sebelum memeriksa Gubernur Riau, red]. Pak Gubernur itu kan umurnya sudah 75 tahun. Saya kenal beliau dan pernah ketemu sekali. Masa 75 tahun begitu? Tapi, nanti kita cek. Kita tidak tahu persis," terang Sutarman, di Mabes Polri, Rabu [3/9/2014].
Sementara, Wide Wirawaty rencananya akan diperiksa penyidik Mabes Polri pada Kamis [4/9/2014] hari ini. Pemeriksaan nantinya menjadi pintu masuk bagi pengungkapan kasus pelecehan seksual Gubernur Riau Annas Maamun yang telah menghebohkan publik di tanah air ini.
Wide merupakan putri kelima dari Soemardi Taher, tokoh pendidikan Riau yang cukup disegani, mantan Sekjen DPP Persatuan Guru Republik INdonesia [PGRI] dan mantan anggota Dewan Pimpinan Daerah Republik Indonesia [DPD-RI].
Perempuan yang dinilai berani mempolisikan Annas Maamun, sang Ketua DPD I Partai Golkar Riau itu untuk mewakili para perempuan yang diduga sudah dizalimi serta ternodai oleh Annas, kini mendapat dukungan masyarakat luas dari berbagai kalangan di Indonesia.
Seperti diketahui, Wide Wirawaty telah melapor ke Bareskrim Mabes Polri pada 27 Agustus 2014 lalu, dengan Laporan Polisi Nomor: LP/797/VIII/2014/Bareskrim dengan terlapor Gubernur Riau Annas Maamun.
Perkara yang dilaporkan adalah Tindak Pidana Dengan Kekerasan atau dengan ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan.
Sedangkan Soemardi Taher membeberkan, setelah kejadian tindakan asusila yang telah mencoreng marwah Bumi Melayu Riau, muncul pula berbagai bentuk tindakan dari Annas Maamun sebagai upaya untuk menutupi kasus pelecehan seksualnya.
"Namun, apapun bentuknya yang bertujuan menutupi kasus tersebut justru kini malah semakin memperkuat bukti-bukti bahwa tindakan asusila Annas Maamun benar faktanya," ungkap Soemardi.
Mantan Ketua PGRI Provinsi Riau ini pun menegaskan, bahwa putri kandungnya Wide Wirawaty memiliki bukti berupa rekaman pembicaraan telepon dengan Gubernur Riau Annas Maamun.
"Kasus pelecehan seksual ini juga dibiaskan menjadi kasus pemerasan dan dibuat mereka opini ada unsur politisnya untuk menjatuhkan gubernur. Tapi, masyarakat kan sudah tahu kalau dalih itu hanya akal-akalan dia (Annas Maamun, red) saja," pungkas Soemardi.
Ia juga menantang Gubernur Riau, jika dirinya atau anaknya melakukan pemerasan seperti yang ditudingkan Annas Maamun, kenapa tidak dilaporkan saja ke polisi.
"Kalau saya yang meminta uang itu, ya laporkan saya kepada polisi. Atau kalau Wide yang meminta, silahkan polisi kan dia. Jadi, jangan hanya mengumbar akal-akalan saja untuk mendapat simpati masyarakat bahwa dia seolah-olah di peras," tegas Soemardi.
Hal senada ditegaskan Wide Wirawaty, tidak ada motif pemerasan maupun kepentingan politik yang melatarbelakangi laporannya ke Mabes Polri. "Ini murni, jadi tak ada sedikitpun unsur-unsur politik dan pemerasan," tandasnya.
Ia mengaku berani mempolisikan Gubernur Riau Annas Maamun sebagai bentuk mewakili para perempuan yang sudah dizalimi dan ternodai oleh kakek lanjut usia itu.
"Perjuangan saya murni didasari nurani seorang wanita agar tidak ada lagi korban-korban kebejatan seorang Annas Maamun kedepannya," tegas Wide.
Untuk mempertanggungjawabkan tindakan laporan Wide ke Mabes Polri, jangankan hanya bersumpah diatas Alquran, namun dirinya siap diuji dengan menggunakan alat pendeteksi kebohongan paling canggih sekalipun.
Bahkan, Wide menantang Gubernur Riau Annas Maamun apakah juga berani diuji dengan alat deteksi kebohongan.
Sebab, tidak ada korelasinya jika Annas Maamun sekedar 'cuap-cuap' lewat Kabiro Humas Pemprov Riau Yoserizal Zein mengatakan telah bersumpah diatas Alquran dihadapan istrinya Latifah Hanum.
"Saya juga siap melakukan sumpah dan saya tantang Pak Annas untuk bersumpah bersama-sama diatas Alquran didalam Masjid Istiqlal Jakarta, dengan dihadiri para ulama terkemuka, Menteri Agama serta tokoh-tokoh Riau," pungkas Wide Wirawaty.
Nah, beranikan Annas Maamun menerima tantangan Wide Wirawty, terlebih lagi jika diuji dengan alat deteksi kebohongan?
Tampaknya, masyarakat Riau pun sudah tahu seperti apa jawaban atas tantangan Wide ini. **
Editor | : | TIS/PR |
Kategori | : | Hukum |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Selasa 07 Mei 2024, 06:14 WIB
Abdul Wahid Serahkan formulir pendaftaran calon Gubernur Riau 2024 ke PDIP
Rabu 17 April 2024
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Nasional
Sabtu 11 Mei 2024, 19:56 WIB
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari: Caleg Terpilih di Pileg 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada
Sabtu 11 Mei 2024
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari: Caleg Terpilih di Pileg 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada
Senin 06 Mei 2024
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Rabu 08 Mei 2024, 07:02 WIB
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
H.Endang Sukarelawan dan Lahmuddin Rambe Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai PKB
Rabu 08 Mei 2024
Rahmansyah Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacalon Walikota Pekanbaru ke PKB dan Nasdem
Jumat 03 Mei 2024
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”