Travel Bodong
Ribuan Travel Gelap atau bodong beroperasi di Riau
Dishub Pekanbaru Klaim Kesulitan Urai Masalah Ribuan Travel Bodong
Rabu 22 November 2017, 04:37 WIB
Ribuan Travel Gelap atau bodong beroperasi di Riau
PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru mengklaim kesulitan dalam mengurai benang kusut polemik ribuan travel bodong yang beroperasi di ibu kota provinsi Riau tersebut.
Dishub Pekanbaru menilai dibutuhkan koordinasi yang baik bersama Kepolisian dan instansi terkait lainnya.
"Ini bukan pekerjaan kita sendiri dan membutuhkan sinergi. Kalau hanya kita (Dishub Pekanbaru) sendiri, (travel ilegal) tidak akan selesai," kata Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Pekanbaru, Max Robert di Pekanbaru, Rabu (22/11/17).
Max menjelaskan, meski beroperasi di Pekanbaru, namun travel gelap ini sebagian besar membawa dan mengantarkan penumpang dari luar Pekanbaru.
Travel gelap ini bisa leluasa ke Pekanbaru melalui banyak pintu masuk sehingga sulit untuk ditertibkan hanya mengandalkan Dishub Pekanbaru. Terlebih lagi, dia mengatakan banyak travel gelap yang masuk ke Kota Pekanbaru pada malam hari.
Menurut dia, koordinasi dan sinergi yang baik diperlukan guna mengurai benang kusut keberadaan travel ilegal ini.
"Jika di setiap kabupaten dan kota sepakat melakukan penertiban travel gelap, maka persoalan ini bisa diatasi," ujarnya.
Lebih jauh, dirinya mengaku keberatan jika persoalan maraknya travel ilegal hanya dibebankan kepada Dishub Pekanbaru. Menurut dia, seharusnya persoalan ini menjadi pekerjaan rumah bersama dengan Dishub kabupaten kota lainnya.
"Kalau semua kabupaten kota melakukan penertiban, maka ruang gerak mereka akan terbatas. Sehingga sulit keberadaan travel gelap ini bisa diberantas," ujarnya.
Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru mencatat sedikitnya 3.000 an travel ilegal beroperasi di ibu kota Provinsi Riau tersebut pada 2017 ini.
"Untuk 2017 ini kita prediksi mencapai 3.000 an, berbanding terbalik dengan travel resmi yang hanya 300-400 an," kata Ketua Organda Pekanbaru, Syaiful Alam awal pekan ini.
Ia merincikan, dari 3.000 an travel gelap yang beroperasi di Pekanbaru itu didominasi oleh kendaraan roda empat dengan Trayek antar kota dalam provinsi. Namun, beberapa diantaranya juga beroperasi antar kota antar provinsi.
Menurut dia, keberadaan travel gelap alias travel bodong itu harus segera ditindak lanjuti oleh Pemerintah bersama pihak berwajib. Karena, dia mengatakan keberadaan travel gelap pada ujungnya hanya akan merugikan masyarakat.
"Seandainya terjadi kecelakaan, kemudian sopirnya kabur. Kemana harus dicari, siapa yang bertanggung jawab. Terlebih tidak ada asuransi yang menanggung penumpang. Pada akhirnya masyarakat yang akan dirugikan," urainya.
Selain merugikan masyarakat, keberadaan travel gelap juga turut merugikan perusahaan travel resmi yang mengantongi izin dari pemerintah.
Lebih jauh, dia mengatakan keberadaan travel gelap merupakan salah satu penyebab sepinya Terminal Bandar Raya Payung Sekaki Pekanbaru. Terminal tipe A dan yang dikelola langsung oleh Kementerian Perhubungan itu saat ini hanya disinggahi oleh bus dari Jawa atau bus Trayek Riau-Sumatera Utara.
Seharusnya, lanjut Syaiful, terminal megah itu dapat dimanfaatkan secara maksimal apabila keberadaan travel-travel gelap dapat ditertibkan.
"Ini pekerjaan rumah kita bersama. Harus ada sinergi yang baik antara pemerintah kota, provinsi dan kepolisian," tuturnya. [rls]
Dishub Pekanbaru menilai dibutuhkan koordinasi yang baik bersama Kepolisian dan instansi terkait lainnya.
"Ini bukan pekerjaan kita sendiri dan membutuhkan sinergi. Kalau hanya kita (Dishub Pekanbaru) sendiri, (travel ilegal) tidak akan selesai," kata Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Pekanbaru, Max Robert di Pekanbaru, Rabu (22/11/17).
Max menjelaskan, meski beroperasi di Pekanbaru, namun travel gelap ini sebagian besar membawa dan mengantarkan penumpang dari luar Pekanbaru.
Travel gelap ini bisa leluasa ke Pekanbaru melalui banyak pintu masuk sehingga sulit untuk ditertibkan hanya mengandalkan Dishub Pekanbaru. Terlebih lagi, dia mengatakan banyak travel gelap yang masuk ke Kota Pekanbaru pada malam hari.
Menurut dia, koordinasi dan sinergi yang baik diperlukan guna mengurai benang kusut keberadaan travel ilegal ini.
"Jika di setiap kabupaten dan kota sepakat melakukan penertiban travel gelap, maka persoalan ini bisa diatasi," ujarnya.
Lebih jauh, dirinya mengaku keberatan jika persoalan maraknya travel ilegal hanya dibebankan kepada Dishub Pekanbaru. Menurut dia, seharusnya persoalan ini menjadi pekerjaan rumah bersama dengan Dishub kabupaten kota lainnya.
"Kalau semua kabupaten kota melakukan penertiban, maka ruang gerak mereka akan terbatas. Sehingga sulit keberadaan travel gelap ini bisa diberantas," ujarnya.
Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru mencatat sedikitnya 3.000 an travel ilegal beroperasi di ibu kota Provinsi Riau tersebut pada 2017 ini.
"Untuk 2017 ini kita prediksi mencapai 3.000 an, berbanding terbalik dengan travel resmi yang hanya 300-400 an," kata Ketua Organda Pekanbaru, Syaiful Alam awal pekan ini.
Ia merincikan, dari 3.000 an travel gelap yang beroperasi di Pekanbaru itu didominasi oleh kendaraan roda empat dengan Trayek antar kota dalam provinsi. Namun, beberapa diantaranya juga beroperasi antar kota antar provinsi.
Menurut dia, keberadaan travel gelap alias travel bodong itu harus segera ditindak lanjuti oleh Pemerintah bersama pihak berwajib. Karena, dia mengatakan keberadaan travel gelap pada ujungnya hanya akan merugikan masyarakat.
"Seandainya terjadi kecelakaan, kemudian sopirnya kabur. Kemana harus dicari, siapa yang bertanggung jawab. Terlebih tidak ada asuransi yang menanggung penumpang. Pada akhirnya masyarakat yang akan dirugikan," urainya.
Selain merugikan masyarakat, keberadaan travel gelap juga turut merugikan perusahaan travel resmi yang mengantongi izin dari pemerintah.
Lebih jauh, dia mengatakan keberadaan travel gelap merupakan salah satu penyebab sepinya Terminal Bandar Raya Payung Sekaki Pekanbaru. Terminal tipe A dan yang dikelola langsung oleh Kementerian Perhubungan itu saat ini hanya disinggahi oleh bus dari Jawa atau bus Trayek Riau-Sumatera Utara.
Seharusnya, lanjut Syaiful, terminal megah itu dapat dimanfaatkan secara maksimal apabila keberadaan travel-travel gelap dapat ditertibkan.
"Ini pekerjaan rumah kita bersama. Harus ada sinergi yang baik antara pemerintah kota, provinsi dan kepolisian," tuturnya. [rls]
| Editor | : | Tis |
| Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau