Utang Indonesia
Utang luar negeri Indonesia selama kuartal III 2017 naik 4,5 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode sama 2016
Utang Luar Negeri Indonesia Naik 4,5 Persen
Sabtu 18 November 2017, 23:20 WIB
Utang luar negeri Indonesia selama kuartal III 2017 naik 4,5 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode sama 2016
JAKARTA, RIAUMADANI. com - Utang luar negeri Indonesia selama kuartal III 2017 naik 4,5 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode sama 2016 atau menjadi sebesar 343,1 miliar dolar AS karena pertumbuhan utang publik, atau utang pemerintah dan bank sentral, yang naik 8,5 persen.
Utang swasta juga kembali meningkat, sebesar 0,6 persen (yoy) dengan sektor penarik hutang terbesar yakni di sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih (LGA), dan pertambangan dengan porsi 77 persen, menurut Statistik Utang Luar Negeri yang diumumkan Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Jumat (17/11/2017)
Dengan begitu, hutang publik di kuartal III ini sebesar 175,9 miliar dolar AS dan hutang swasta sebesar 167,2 miliar dolar AS.
"Pertumbuhan ULN ini juga sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur," tulis BI dalam laporannya.
Sedangkan, berdasarkan jangka waktu ULN berjangka panjang sebesar 86,2 persen dari total ULN dan pada akhir triwulan III 2017 yang tumbuh 3,4 persen (yoy). Angka itu menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,5 persen (yoy).
Adapun ULN berjangka pendek tumbuh 11,6 persen (yoy) menjadi 44, lebih tinggi dibandingkan dengan akhir triwulan sebelumnya sebesar 10,5 persen (yoy).
Bank Sentral memandang pergerakkan ULN pada triwulan III 2017 masih terjaga. Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir kuartal III 2017 sebesar 34 persen. Rasio itu menurun jika dibandingkan dengan triwulan III 2016 yang sebesar 36 persen. Selain itu, rasio hutang jangka pendek terhadap total ULN juga relatif stabil di kisaran 13 persen.
"Kedua rasio ULN tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara dengan kekuatan ekonomi yang sama (peers)," tulis BI. (IND/*).
Utang swasta juga kembali meningkat, sebesar 0,6 persen (yoy) dengan sektor penarik hutang terbesar yakni di sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih (LGA), dan pertambangan dengan porsi 77 persen, menurut Statistik Utang Luar Negeri yang diumumkan Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Jumat (17/11/2017)
Dengan begitu, hutang publik di kuartal III ini sebesar 175,9 miliar dolar AS dan hutang swasta sebesar 167,2 miliar dolar AS.
"Pertumbuhan ULN ini juga sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur," tulis BI dalam laporannya.
Sedangkan, berdasarkan jangka waktu ULN berjangka panjang sebesar 86,2 persen dari total ULN dan pada akhir triwulan III 2017 yang tumbuh 3,4 persen (yoy). Angka itu menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,5 persen (yoy).
Adapun ULN berjangka pendek tumbuh 11,6 persen (yoy) menjadi 44, lebih tinggi dibandingkan dengan akhir triwulan sebelumnya sebesar 10,5 persen (yoy).
Bank Sentral memandang pergerakkan ULN pada triwulan III 2017 masih terjaga. Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir kuartal III 2017 sebesar 34 persen. Rasio itu menurun jika dibandingkan dengan triwulan III 2016 yang sebesar 36 persen. Selain itu, rasio hutang jangka pendek terhadap total ULN juga relatif stabil di kisaran 13 persen.
"Kedua rasio ULN tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara dengan kekuatan ekonomi yang sama (peers)," tulis BI. (IND/*).
| Editor | : | Tis. |
| Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau