Senin, 3 November 2025

Breaking News

  • Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK   ●   
  • Pemkab Siak Lunasi Hampir Rp200 Miliar Utang Daerah, Sisa Kewajiban Dicicil Hingga 2026   ●   
  • PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD   ●   
  • Pemkab Bengkalis Lakukan Evaluasi Kinerja Uji Kompetensi JPTP   ●   
  • Dugaan KPK OTT Sejumlah Pejabat PUPR Riau, Pegawai: Tak ada OTT Hanya Pemeriksaan   ●   
Mutasi jabatan
Mutasi Pejabat Pemprov Riau Batal, Gubri Sakit
Senin 25 Agustus 2014, 01:48 WIB
H.annas Maamun. Gubernur Riau

Mutasi Pejabat Pemprov Riau Batal, Gubri Sakit

PEKANBARU. Riaumadani. com - Batalnya prosesi pelantikan puluhan pejabat eselon II, III dan IV di di lingkungan Pemprov Riau Jumat [22/8/2014] disorot sebagai sebuat tindakan yang tak lazim. Selain pelaksanaanya yang terkesan dilakukan sembunyi-sembunyi, juga pembatalannya yang dilakukan tanpa penjelasan apapun.

Direktur Eksekutif Badan Advokasi Publik Rawa El Amady kepada wartawan  Sabtu [23/8/2014] menilai peristiwa dua hari lalu tersebut memperpanjang daftgar anomaly gaya kepemimpinan Gubernru Riau Annas Maamun. Menurutnya, mutasinya yang sebenarnya merupakan kegiatan biasa. Lazim dilakukan kepala daerah, mengapa harus disembunyhikan dari publik. Seolah mutasinya sebuah perselingkuhan yang harus dilakukan tanpa ada yang mengetahui.

Tapi kandidat doktor tersebut coba mengkedepankan prasangka baik. Bisa jadi pembatalan pelantikan karena Gubri Annas mendadak sakit."Maklumlah Pak Gubernur sudah tua, wajar kalau mendadak sakit, " ungkapnya.

Lebih lanjut Rawa memiliki dugaan lain dari rencana mutasi tersebut. Sangat mungkin rencana mutasi itu ada kaitannya dengan pertemuan sejumlah tokoh yang berujung lahirnya surat dari tokoh Riau, Syarwan Hamid kepada Gubri Annas Maamun.

"Barangkali Pak Gubernur mau membersihkan "kabinet"-nya dari pengaruh tokoh-tokoh yang tidak sepaham dengan dirinya yang "dimotori" oleh mantan Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid," tuturnya.

Atau setidaknya, tambah Direktur Eksekutif Badan Advokasi Publik ini, rencana mutasi pejabat eselon itu merupakan pesan teror terhadap para pejabat Pemprov Riau.

"Mungkin saja Gubri ingin mengirim pesan semcam terror kepada seluruh pejabat. Jangan macam-macam, karena kapanpun ia punya kuasa mencopot jabatan seseorang," demikian prediksi Rawa. **




Editor : Amsarudin/Rt
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top