Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Wabup Bagus Santoso dampingi Kapolda Riau, Buka Muswil Ke-VI Hima Persis.   ●   
  • Pemkab Bengkalis Sambut Tim BPK RI Dalam Pemeriksaan Kepatuhan Belanja   ●   
  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
Penertiban PKL
Penertiban Pedagang Satpol PP Pekanbaru Nyaris Bentrok dengan PKL Pasar Arengka
Selasa 17 Oktober 2017, 23:10 WIB
Satpol PP Kota Pekanbaru bersama tim yustisi lainnya kembali membersihkan jalur lambat pasar pagi Arengka, Rabu (11/10/2017) pagi.
PEKANBARU RIAUMADANI.com - Satpol PP Kota Pekanbaru bersama tim yustisi lainnya kembali membersihkan jalur lambat pasar pagi Arengka, Rabu (11/10/2017) pagi. Pembersihan kali ini mendapat penolakan dan nyaris terlibat bentrok.

Kepala Badan Satpol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengatakan ada upaya sekelompok orang untuk melakukan perlawanan. Situasi saat penertiban kali ini cukup tegang.

"Situasi sedikit memanas dan ada upaya upaya sekelompok orang untuk melakukan perlawanan," kata Zulfahmi.

Meski sempat ada penolakan, tim kemudian melakukan mediasi yang diikuti pedagang di dalam pasar dan PKL yang membuka lapak di kawasan jalur lambat pasar.

Personel Satpol PP terus membuka lapak dan terpal yang menyalahi aturan. Satpol PP juga membakar lapak kayu mikik PKL yang nekat berjualan di area terlarang.

Sementara itu Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (DPP) Pekanbaru Tengku Firdaus yang ikut dalam penertiban menyebut gesekan antara tim PKL di Pasar Pagi Arengka terjadi karena miskomunikasi.

Ia juga membenarkan pedagang yang biasanya berdagang di jalur lambat menolak untuk dipindahkan ke dalam pasar. Alasannya, biaya yang dikeluarkan untuk membuka lapak di dalam sangat mahal dan sepi pembeli.

"Situasi seperti itu tidak berlangsung lama dan sekarang sudah kondusif. Setelah dimediasi ternyata ini cuma miskomunikasi," kata dia.

Lanjutnya, dari mediasi yang dilakukan diketahui bahwa harga sewa lapak di dalam Pasar Pagi Arengka cuma Rp3,7 juta setahun jika dihitung perhari hanya Rp10.500. Hanya saja yang dikeluhkan sepi pembeli.

"Ini jauh lebih murah jika dibandingkan harga setoran di luar yang berkisar Rp30 ribu setiap harinya," jelas Firdaus.

Ia juga mengungkap, sebenarnya kapasitas atau daya tampung di dalam pasar, sangat cukup untuk menerima seluruh PKL yang ada di luar.

"Dari data kita, daya tampung ada 300 lapak lagi dan PKL di luar yang tetap ada sekitaran 300," ungkapnya.

Ia juga mengimbau pengelola pasar harus bisa memberikan solusi. Terlebih, pemilik lapak di dalam pasar juga ada yang berjualan di kawasan terlarang.

"Itu tinggal diatur saja. Maka dari itu kita imbau pengelola pasar pagi Arengka untuk bersama sama mencarikan solusi masalah ini. Intinya tidak ada PKL yang di luar lagi," tegasnya.




Editor : Tis-RLS
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top