Kamis, 25 April 2024

Breaking News

  • Berhadiah Rp55 Juta, KPU Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pilgubri 2024   ●   
  • Wabup Rohul Hadiri Acara Prosesi Adat Jalang Monjalang Mamak di Gedung LKA Ujung Batu   ●   
  • Kejari Pasir Pengaraian dan Diskominfo Rohul Gelar Pelatihan Jurnalistik Bagi Staff Kejari   ●   
  • Pesan Bupati Kasmarni Kepala Sekolah Harus Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan   ●   
  • Seorang Pria Ngaku Anggota Kodim Pekanbaru Kawal Kayu Diduga Ilegal Loging   ●   
Inflasi Riau
Kepala BPS Provinsi Riau Aden Gultom: Riau Alami Inflasi 0,48 Persen di Juli 2017
Selasa 01 Agustus 2017, 22:53 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS)
PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Badan Pusat Statistik menyatakan Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,48 persen pada Juli 2017, dengan indeks harga konsumen mencapai 131,28.

Kepala BPS Provinsi Riau Aden Gultom di Pekanbaru, Selasa, mengatakan pendorong terbesar pada tingkat inflasi pada bulan Juli adalah dari kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang masing-masing sebesar 0,80 persen.

"Biaya pendidikan pada tahun ajaran baru menjadi salah satu pemicu inflasi di Riau," katanya.

BPS menghitung inflasi Riau dengan menggabungkan tingkat inflasi di tiga kota, yakni Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan. Inflasi di Pekanbaru sebesar 0,58 persen, Tembilahan 0,21 persen dan Dumai 0,05 persen.

"Inflasi di Pekanbaru didorong oleh tarif angkutan udara karena pengaruh libur sekolah yang masih terjadi," katanya.

Ia menjelaskan, dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, ada lima di antaranya yang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 3,91 persen, diikuti bumbu-bumbuan 1,60 persen, dan subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 1,03 persen.

Kemudian, dari kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, ada empat subkelompok yang mengalami inflasi. Antara lain subkelompok pendidikan sebesar 1,13 persen, kursus/pelatihan 0,64 persen, subkelompok rekreasi 0,10 persen, serta subkelompok perlengkapan pendidikan sebesar 0,06 persen.

"Inflasi kelompok ini kemungkinan pengaruh dari tahun ajaran sekolah baru," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan komoditas yang menahan inflasi (deflasi) di Riau pada Juli adalah dari kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami deflasi -0,40 persen. Begitu juga pada kelompok sandang yang mengalami deflasi sebesar -0,02 persen pada Juli.

Dari 12 kota di Sumatera yang menhitung Indeks Harga Konsumen (IHK), 15 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Kota Pekanbaru sebesar 0,58 persen, kemudian diikuti oleh Padang sebesar 0,54 persen, dan Bungo sebesar 0,47 persen.




Editor : Tis
Kategori : Ekonomi
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top