PERTEMUAN DUA TOKOH NASIONAL
SBY usai pertemuan tertutup dengan Prabowo di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017).
SBY Akui Pertemuan dengan Prabowo Dipicu Pengesahan UU Pemilu
Jumat 28 Juli 2017, 04:33 WIB
SBY usai pertemuan tertutup dengan Prabowo di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017).
BOGOR, RIAUMADANI. com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa pihaknya akan memastikan para pemegang kekuasaan tidak akan melampaui batas dalam menggunakan wewenangnya.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bukan hal yang istimewa.
"Pertemuan kami malam ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang sangat luar biasa," kata SBY, di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017).
Sebab, SBY mengatakan, pertemuan antara tokoh politik di negeri ini sangatlah mungkin terjadi.
Sebagai contoh, SBY mengatakan Prabowo pun pernah melangsungkan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, baik di Istana maupun dikediaman Prabowo di Hambalang, Bogor. SBY juga menyatakan dia pun pernah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi.
"Jadi menurut saya pertemuan tokoh politik dan pemimpin partai politik sesuatu yang biasa," ujar SBY.
SBY melanjutkan, pertemuan ini menjadi luar biasa karena dilakukan setelah pengesahan Undang-Undang Pemilu dalam rapat paripurna DPR RI.
"Dalam rapat paripurna DPR RI, Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS berada satu kubu, dalam tanda kutip, yang tidak menyetujui dikukuhkannya RUU Pemilu yang sekarang sah karena sudah setujui oleh DPR RI," ujar SBY.
SBY yang saat itu berada di luar negeri pun dengan cepat merespons pengesahan UU Pemilu. Saat diminta untuk bertemu dengan Prabowo, SBY menyambut baik pertemuan ini.
Presiden keenam RI itu menyatakan, pertemuan dilangsungkan dengan tujuan dan niat yang baik.
"Kami bertemu dengan niat yang baik. Mudah-mudahan rakyat tahu dan negara mendengarkan," ujar SBY.
Dalam pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kedua petinggi partai itu sepakat untuk bekerja sama mengawasi penguasa agar tidak melampaui batas.
"Saya harus sampaikan bahwa power must not go uncheck. Saya ulangi sekali lagi. Power must not go uncheck," kata SBY usai pertemuan tertutup dengan Prabowo di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017).
"Artinya apa, kita, kami, harus memastikan bahwa penggunaan kekuasaan oleh para pemegang kekuasaan itu tidak melampui batas, sehingga cross the line (melewati batas), sehingga masuk yang disebut abuse of power (penyimpangan kekuasaan)," ujar Presiden keenam RI itu.
SBY mengatakan, banyak pelajaran di dunia ini, termasuk di Indonesia, saat penggunaan kekuasaan melampaui batasnya, dan terjadi penyimpangan kekuasaan.
"Maka rakyat akan memberikan koreksinya sebagai bentuk kesetiaan kami kepada negara, kepada pemerintah, kepada pemimpin, kami akan terus mengingatkan," ujar SBY.
SBY berharap agar pemerintah menjalankan kekuasaannya secara amanah.
"Proper (layak) sesuai konstitusi, undang-undang, etika, tidak melampaui batas, dan tidak keliru dalam penggunaanya. Itu pandangan saya," ujar SBY.
Prabowo pun berpendapat senada. Menurut dia, perlu ada kelompok atau pihak yang melakukan pengawasan terhadap penguasa.
"Kita harus lakukan check and balances, kekuasaan harus diawasi dan diimbangi," ucap Prabowo.
Sumber Kompas
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bukan hal yang istimewa.
"Pertemuan kami malam ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang sangat luar biasa," kata SBY, di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017).
Sebab, SBY mengatakan, pertemuan antara tokoh politik di negeri ini sangatlah mungkin terjadi.
Sebagai contoh, SBY mengatakan Prabowo pun pernah melangsungkan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, baik di Istana maupun dikediaman Prabowo di Hambalang, Bogor. SBY juga menyatakan dia pun pernah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi.
"Jadi menurut saya pertemuan tokoh politik dan pemimpin partai politik sesuatu yang biasa," ujar SBY.
SBY melanjutkan, pertemuan ini menjadi luar biasa karena dilakukan setelah pengesahan Undang-Undang Pemilu dalam rapat paripurna DPR RI.
"Dalam rapat paripurna DPR RI, Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS berada satu kubu, dalam tanda kutip, yang tidak menyetujui dikukuhkannya RUU Pemilu yang sekarang sah karena sudah setujui oleh DPR RI," ujar SBY.
SBY yang saat itu berada di luar negeri pun dengan cepat merespons pengesahan UU Pemilu. Saat diminta untuk bertemu dengan Prabowo, SBY menyambut baik pertemuan ini.
Presiden keenam RI itu menyatakan, pertemuan dilangsungkan dengan tujuan dan niat yang baik.
"Kami bertemu dengan niat yang baik. Mudah-mudahan rakyat tahu dan negara mendengarkan," ujar SBY.
Dalam pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kedua petinggi partai itu sepakat untuk bekerja sama mengawasi penguasa agar tidak melampaui batas.
"Saya harus sampaikan bahwa power must not go uncheck. Saya ulangi sekali lagi. Power must not go uncheck," kata SBY usai pertemuan tertutup dengan Prabowo di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017).
"Artinya apa, kita, kami, harus memastikan bahwa penggunaan kekuasaan oleh para pemegang kekuasaan itu tidak melampui batas, sehingga cross the line (melewati batas), sehingga masuk yang disebut abuse of power (penyimpangan kekuasaan)," ujar Presiden keenam RI itu.
SBY mengatakan, banyak pelajaran di dunia ini, termasuk di Indonesia, saat penggunaan kekuasaan melampaui batasnya, dan terjadi penyimpangan kekuasaan.
"Maka rakyat akan memberikan koreksinya sebagai bentuk kesetiaan kami kepada negara, kepada pemerintah, kepada pemimpin, kami akan terus mengingatkan," ujar SBY.
SBY berharap agar pemerintah menjalankan kekuasaannya secara amanah.
"Proper (layak) sesuai konstitusi, undang-undang, etika, tidak melampaui batas, dan tidak keliru dalam penggunaanya. Itu pandangan saya," ujar SBY.
Prabowo pun berpendapat senada. Menurut dia, perlu ada kelompok atau pihak yang melakukan pengawasan terhadap penguasa.
"Kita harus lakukan check and balances, kekuasaan harus diawasi dan diimbangi," ucap Prabowo.
Sumber Kompas
| Editor | : | TIS |
| Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau