DEMO
Aparat kepolisian dibantu personil Satpol PP Riau
membubarkan aksi unjurkasa belasan orang yang merupakan keluarga dan
simpatisan korban penganiayaan berat dari Desa Pasir Limau Kapas,
Panipahan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Aksi Korban Kekerasan Asal Rohil unjuk Rasa Jumpa Presiden, Dibubarkan Aparat
Minggu 23 Juli 2017, 23:04 WIB
Aparat kepolisian dibantu personil Satpol PP Riau
membubarkan aksi unjurkasa belasan orang yang merupakan keluarga dan
simpatisan korban penganiayaan berat dari Desa Pasir Limau Kapas,
Panipahan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Aparat kepolisian dibantu personil Satpol PP Riau membubarkan aksi unjurkasa belasan orang yang merupakan keluarga dan simpatisan korban penganiayaan berat dari Desa Pasir Limau Kapas, Panipahan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Semula mereka melakukan aksi di bawah Tugu Perjuangan atau tepatnya di depan Gedung Daerah, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Ahad (23/7/17). Tetapi puluhan aparat gabungan yang bertugas mengawal kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengizinkan kehadiran mereka. Mereka pun dibubarkan dengan alasannya tidak mengantongi izin dari pihak kepolisian.
Koordinator aksi yang sekaligus pengacara korban, Suroto SH kepada wartawan mengaku telah mengurus izin ke pihak Polresta Pekanbaru, pada Jumat (21/7/17) lalu. Tetapi pihak Polresta tidak memberikan izin.
"Padahal unjukrasa atau menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak semua Negara. Kami hanya ingin bapak bapak polisi ini mengawal aksi damai kami sehingga berjalan baik," tuturnya.
Terlepas soal itu, Suroto sendiri merupakan kuasa hukum dari Rajiman dan keluarga yang menuntut keadilan. Rajiman dan keluarganya diduga menjadi korban pembantaian secara keji di sekitar kebun sawit miliknya yang terletak di Desa Pasir Limau Kapas, Rohil, pada tahun 2013 lalu. Pelakunya diketahui berjumlah 3 (tiga) orang yang diduga orang suruhan oknum anggota DPRD Kabupaten di Sumatera Utara.
Akibat penganiayaan sadis itu, Rajiman menderita 25 tusukan badik di tubuhnya dan 6 luka bacok di bagian kepala. Sedangkan istrinya mengalami muka memar di sekujur tubuh akibat pukulan kayu balok dan jempol dipatahkan dan dibuang ke parit kanal. Sedangkan anaknya bernama Arazakul yang saat itu berumur 6 tahun juga turut dipukul pakai kayu, hingga menyebabkan pendarahan. Hingga kini Arazakul menjadi cacat, tidak bisa makan dan minum melalui mulut.
"Saat ini dokter yang menangani Arazakul mengatakan ada darah beku dan menempel ke hati yang kini telah menjadi kanker," kata Suroto lagi.
Beberapa kali Suroto dan kliennya melakukan aksi damai minta keadilan ke Polres Rohil maupun di Polda Riau tetapi belum ada tanggapan.
Semula mereka melakukan aksi di bawah Tugu Perjuangan atau tepatnya di depan Gedung Daerah, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Ahad (23/7/17). Tetapi puluhan aparat gabungan yang bertugas mengawal kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengizinkan kehadiran mereka. Mereka pun dibubarkan dengan alasannya tidak mengantongi izin dari pihak kepolisian.
Koordinator aksi yang sekaligus pengacara korban, Suroto SH kepada wartawan mengaku telah mengurus izin ke pihak Polresta Pekanbaru, pada Jumat (21/7/17) lalu. Tetapi pihak Polresta tidak memberikan izin.
"Padahal unjukrasa atau menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak semua Negara. Kami hanya ingin bapak bapak polisi ini mengawal aksi damai kami sehingga berjalan baik," tuturnya.
Terlepas soal itu, Suroto sendiri merupakan kuasa hukum dari Rajiman dan keluarga yang menuntut keadilan. Rajiman dan keluarganya diduga menjadi korban pembantaian secara keji di sekitar kebun sawit miliknya yang terletak di Desa Pasir Limau Kapas, Rohil, pada tahun 2013 lalu. Pelakunya diketahui berjumlah 3 (tiga) orang yang diduga orang suruhan oknum anggota DPRD Kabupaten di Sumatera Utara.
Akibat penganiayaan sadis itu, Rajiman menderita 25 tusukan badik di tubuhnya dan 6 luka bacok di bagian kepala. Sedangkan istrinya mengalami muka memar di sekujur tubuh akibat pukulan kayu balok dan jempol dipatahkan dan dibuang ke parit kanal. Sedangkan anaknya bernama Arazakul yang saat itu berumur 6 tahun juga turut dipukul pakai kayu, hingga menyebabkan pendarahan. Hingga kini Arazakul menjadi cacat, tidak bisa makan dan minum melalui mulut.
"Saat ini dokter yang menangani Arazakul mengatakan ada darah beku dan menempel ke hati yang kini telah menjadi kanker," kata Suroto lagi.
Beberapa kali Suroto dan kliennya melakukan aksi damai minta keadilan ke Polres Rohil maupun di Polda Riau tetapi belum ada tanggapan.
| Editor | : | TIS |
| Kategori | : | Pekanbaru |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau