KOrban Pembunuhan dan Mutilasi
poto Ilustrasi
Tiga Bocah Siak ini Nyaris Menjadi Korban Pembunuhan dan Mutilasi
Senin 11 Agustus 2014, 03:04 WIB
poto IlustrasiSIAK. Riaumadani. com - Seorang anak inisial DA [10], dan dua orang anak lainnya, yang tinggal di Desa Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, nyaris menjadi korban penculikan, pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh tersangka MD Cs, yang dilakukan petengahan Juli 2014 lalu.
Sebagaimana diketahui, tersangka MD [19], dan tiga tersangka lainnya yakni, S [22], DD [19], dan DP [16], terlibat dalam aksi pembunuhan dan mutilasi terhadap enam korbannya, yang diketemukan dalam bentuk tulang belulang, di dua lokasi yakni di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, dan Kecamatan Mandau, Bengkalis.
DA menceritakan, pada waktu itu ia dan tiga orang temannya diajak oleh tersangka untuk berjalan-jalan dengan menaiki kendaraan yang dibawa oleh tersangka itu, dan dijanjikan uang sebesar Rp.50 ribu
"Dek ayo jalan-jalan kesana, nanti saya kasih uang dan kita beli minuman disana,"ujar DA mengulangi ucapan tersangka MD waktu itu.
Namun, saat DA akan dibawa dengan menggunakan sebuah sepeda motor yang dibawa kedua tersangkan, sepeda motor itu tidak muat untuk membawa ketiga anak itu.
"Saya tidak jadi dinaikan keatas motor karena tidak muat. Kemudian saya diturunkan dari sepeda motor itu,"katanya.
DA menambahkan, tersangka S saat itu mengatakan kepadanya untuk menunggu ditempat itu, karena ia akan dijemput lagi setelah mengatar kedua anak tersebut.
"Saya bilang, aku ngak mau, aku mau pulang,"kata DA menceritakan.
Saat itu tersangka S dan MD memaksanya untuk menunggu, dan bahkan mengancam DA jika sampai pergi dari tempatnya itu. Namun, DA mengaku, pada waktu itu dia takut dan melihat melihat ada parang di punggung tersangka S.
"DA lantas meneriaki kawannya insial OP, untuk segera turun dari kendaraan itu, karena kedua lelaki itu adalah rampok,"
"Opi segera turun, mereka berdua itu rampok, ada parang aku lihat dipungungnya,"cerita DA.
Saat itu, sambung DA, temannya inisial O dan M, yang memiliki badan sedikit lebih besar darinya itu mencoba berontak untuk lepas dari kedua tersangka itu, hingga akhirnya berhasil lepas.
"Namun, Opi pada waktu itu kenak pukulan dikepalanya oleh tersangka S, namun kami berhasil lari,"katanya.
Sementara itu, seorang anak lainnya bernama Jamal [14], berhasil diketemukan petugas Kepolisian Polres Siak di Kabupaten Rokan Hilir. Jamal merupakan salah satu korban penculikan sekitar setahun yang lalu,yang dibawa pergi oleh tersangka S, tersangka pembunuhan mutilasi.
Jamal dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Tualang setelah keluarga Jamal mendengar berita bahwa S merupakan pelaku pembunuhan dan mutilasi di Perawang. Keluarga Jamal menjadi takut, jika dia menjadi salah satu korban kejahatan S.
Jamal kepada wartawan menuturkan bahwa dia telah mengenal S dengan cukup baik. Saat itu, Ia mengikuti tersangka S karena diajak untuk bekerja di Duri, kemudian dia Desa Ujung Tanjung, Rohil. Karena sudah cukup dekat dan tanpa pikir panjang, dan tidak berpamitan kepada keluarganya, Jamal pun mengikuti tersangka.
"Saya pergi mengikuti S ke Duri. Katanya mau dibawa kerja. Setelah saya bekerja di Ujung Tanjung, saya tidak ketemu S lagi,"ungkapnya Jamal.
Surianto, orang tua dari Jamal mengaku gembira bahwa anaknya telah pulang dan dalam keadaan sehat-sehat dan tanpa kurang satu apapun. Surianto mengatakan dirinya memang mengenal tersangka S, karena S dan anaknya Jamal selalu sering bersama dan juga masih bertetangga.
"Saya kenal baik dengan keluarga S karena rumah kami tidak jauh,makanya Jamal sering bermain dengan S,"ungkapnya.
Namun, sejak mendengar S sebagai pelaku pembunuhan, hatinya menjadi resah takut anaknya menjadi korban S.
"Saya takut anak saya menjadi korban,karena kabar darinya tidak ada.Lalu saya melaporkan kepada polsek Tualang anak saya pergi dengan S,"jelasnya.**
Sebagaimana diketahui, tersangka MD [19], dan tiga tersangka lainnya yakni, S [22], DD [19], dan DP [16], terlibat dalam aksi pembunuhan dan mutilasi terhadap enam korbannya, yang diketemukan dalam bentuk tulang belulang, di dua lokasi yakni di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, dan Kecamatan Mandau, Bengkalis.
DA menceritakan, pada waktu itu ia dan tiga orang temannya diajak oleh tersangka untuk berjalan-jalan dengan menaiki kendaraan yang dibawa oleh tersangka itu, dan dijanjikan uang sebesar Rp.50 ribu
"Dek ayo jalan-jalan kesana, nanti saya kasih uang dan kita beli minuman disana,"ujar DA mengulangi ucapan tersangka MD waktu itu.
Namun, saat DA akan dibawa dengan menggunakan sebuah sepeda motor yang dibawa kedua tersangkan, sepeda motor itu tidak muat untuk membawa ketiga anak itu.
"Saya tidak jadi dinaikan keatas motor karena tidak muat. Kemudian saya diturunkan dari sepeda motor itu,"katanya.
DA menambahkan, tersangka S saat itu mengatakan kepadanya untuk menunggu ditempat itu, karena ia akan dijemput lagi setelah mengatar kedua anak tersebut.
"Saya bilang, aku ngak mau, aku mau pulang,"kata DA menceritakan.
Saat itu tersangka S dan MD memaksanya untuk menunggu, dan bahkan mengancam DA jika sampai pergi dari tempatnya itu. Namun, DA mengaku, pada waktu itu dia takut dan melihat melihat ada parang di punggung tersangka S.
"DA lantas meneriaki kawannya insial OP, untuk segera turun dari kendaraan itu, karena kedua lelaki itu adalah rampok,"
"Opi segera turun, mereka berdua itu rampok, ada parang aku lihat dipungungnya,"cerita DA.
Saat itu, sambung DA, temannya inisial O dan M, yang memiliki badan sedikit lebih besar darinya itu mencoba berontak untuk lepas dari kedua tersangka itu, hingga akhirnya berhasil lepas.
"Namun, Opi pada waktu itu kenak pukulan dikepalanya oleh tersangka S, namun kami berhasil lari,"katanya.
Sementara itu, seorang anak lainnya bernama Jamal [14], berhasil diketemukan petugas Kepolisian Polres Siak di Kabupaten Rokan Hilir. Jamal merupakan salah satu korban penculikan sekitar setahun yang lalu,yang dibawa pergi oleh tersangka S, tersangka pembunuhan mutilasi.
Jamal dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Tualang setelah keluarga Jamal mendengar berita bahwa S merupakan pelaku pembunuhan dan mutilasi di Perawang. Keluarga Jamal menjadi takut, jika dia menjadi salah satu korban kejahatan S.
Jamal kepada wartawan menuturkan bahwa dia telah mengenal S dengan cukup baik. Saat itu, Ia mengikuti tersangka S karena diajak untuk bekerja di Duri, kemudian dia Desa Ujung Tanjung, Rohil. Karena sudah cukup dekat dan tanpa pikir panjang, dan tidak berpamitan kepada keluarganya, Jamal pun mengikuti tersangka.
"Saya pergi mengikuti S ke Duri. Katanya mau dibawa kerja. Setelah saya bekerja di Ujung Tanjung, saya tidak ketemu S lagi,"ungkapnya Jamal.
Surianto, orang tua dari Jamal mengaku gembira bahwa anaknya telah pulang dan dalam keadaan sehat-sehat dan tanpa kurang satu apapun. Surianto mengatakan dirinya memang mengenal tersangka S, karena S dan anaknya Jamal selalu sering bersama dan juga masih bertetangga.
"Saya kenal baik dengan keluarga S karena rumah kami tidak jauh,makanya Jamal sering bermain dengan S,"ungkapnya.
Namun, sejak mendengar S sebagai pelaku pembunuhan, hatinya menjadi resah takut anaknya menjadi korban S.
"Saya takut anak saya menjadi korban,karena kabar darinya tidak ada.Lalu saya melaporkan kepada polsek Tualang anak saya pergi dengan S,"jelasnya.**
| Editor | : | TIS/TP |
| Kategori | : | Siak |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Jumat 24 Oktober 2025, 21:39 WIB
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Jumat 24 Oktober 2025
Aqua Diduga Menipu Konsumen Gunakan Air Sumur, BPKN Investigasi dan Panggil Manajemen-Dirut
Kamis 16 Oktober 2025
PTPN IV Kucurkan CSR di Inhu, Bantu Sekolah & Stunting Anak Tepat Sasaran
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau