Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Wabup Bagus Santoso dampingi Kapolda Riau, Buka Muswil Ke-VI Hima Persis.   ●   
  • Pemkab Bengkalis Sambut Tim BPK RI Dalam Pemeriksaan Kepatuhan Belanja   ●   
  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
Peringatan Hari Lahir Pancasila
Gubri ArsyadJuliandi Rachman : Pancasila jadi benteng persatuan keberagaman.
Kamis 01 Juni 2017, 21:29 WIB
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman usau upacara pada peringatan hari Lahir Pancasila di halaman upacara Kantor Gubernur Riau, Kamis (1/6/2017).

PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman jadi inspektur upacara pada peringatan hari Lahir Pancasila di halaman upacara Kantor Gubernur Riau, Kamis (1/6/2017).

Pada kesempatan ini, Andi Rachman (sapaan akrab Gubri) membacakan sambutan dari Presiden RI Joko Widodo yang menyatakan bahwa Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila pada 1 Juni 1945 yang dipidatokan Presiden RI pertama Ir Soekarno. Piagam Jakarta pada 22 Juni dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945.

"Harus diingatkan bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Marauke adalah keberagaman," kata Andi Rachman, saat membacakan sambutan Presiden.

Dari Mianggas sampai Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama dan kepercayaan itulah kebhineka tunggal ikaan.

Meski begitu paparnya, kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan. Disebutkan kebhinekaan itu pun kini  sedang diuji. Saat ini, ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan dan keikaan.

Selain itu disebutkan juga, saat ini sikap yang mengusung ideologi selain Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan media sosial yang banyak mengagungkan hoax alias kabar bohong.

Melalui sambutan Presiden tersebut, masyarakat diingatkan agar belajar dari pengamalan buruk dari negara lain, yang dihantui oleh radikalisme, konplik sosial, terorisme dan perang saudara. Melalui bingkai Bhineka Tunggal Ika, diharapkan bangsa Indonesia diharapkan bisa terhindar dari masalah tersebut.

Kemudian seluruh khalayak, pemuka agama, para pendidik, pelaku seni, budayawan, pelaku media, jajaran birokrasi serta berbagai komponen masyarakat lainnya bersama-sama berkomitmen menguatkan lagi nilai-nilai kepancasilaan.

"Telah diundangkan peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang unit kerja Presiden pembinaan ideologi Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program menjadi bagian integral dari pengamalan Pancasila," papar Andi.




Editor :
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top