Pasca Mudik lebaran
Poto int
515 Orang Tewas Selama Mudik Lebaran Tahun Ini
Senin 04 Agustus 2014, 03:25 WIB
Poto int
JAKARTA. Riaumadani. com - Sebanyak 515 orang tewas dalam kecelakaan arus mudik dan balik Lebaran 2014. Dari aspek jumlah korban jiwa, momentum yang semestinya penuh sukacita ini seperti bencana tahunan. Ini semua berakar dari rendahnya kualitas layanan publik oleh pemerintah.
Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas sejak tujuh hari sebelum Lebaran [H-7] sampai tiga hari setelah [H+3] atau 1 Agustus 2014 mencapai 3.815 unit atau turun 13,62 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013. Angka ini meliputi 2.743 sepeda motor, 435 mobil pribadi, 300 bus, dan 337 angkutan barang.
Di antara kasus kecelakaan tersebut, korban meninggal mencapai 490 orang. Sementara 757 orang menderita luka berat dan 2.859 menderita luka ringan. Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013, jumlah korban meninggal turun 14,78 persen.
Sementara itu, kecelakaan di perairan, berdasarkan Badan SAR Nasional, selama 30 Juli-2 Agustus terjadi sebanyak empat kasus. Korban meninggal mencapai 25 orang.
Dengan demikian, total korban meninggal selama H-7 sampai dengan H+3 pada Lebaran 2014 mencapai 515 jiwa. Angka ini hampir separuh korban meninggal di Gaza dalam konflik Israel-Palestina, beberapa pekan terakhir. Angka ini bahkan melebihi korban meninggal akibat bencana tsunami di Kepulauan Mentawai pada tahun 2010 sebanyak 415 orang.
Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Agus Rianto, di Jakarta, Sabtu [2/8/2014], menyatakan, penyebab kecelakaan terbesar adalah faktor mengantuk atau kelelahan. Ini antara lain akibat kemacetan parah yang dipicu kerusakan Jembatan Comal di Pemalang, Jawa Tengah, dan Jembatan Cibaruyan di Ciamis, Jawa Barat.
Kerusakan jembatan membuat antrean kendaraan semakin panjang sehingga waktu tempuh perjalanan semakin lama. Akibatnya, sopir kelelahan.
Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Yenny Sucipto menyatakan, secara sempit, korban meninggal disebabkan faktor yang selama ini disampaikan kepolisian, seperti kelalaian dan mengantuk. Namun, banyaknya korban meninggal merupakan akibat kualitas layanan publik yang rendah.
"Akar persoalannya adalah karena pemerintah tidak mampu menjamin keselamatan pemudik melalui penyediaan layanan fasilitas publik, baik moda transportasi maupun infrastruktur memadai," katanya.
Dari aspek politik anggaran, Yenny berpendapat, pemerintah tidak menjalankan kewajibannya. Pemerintah telah menghimpun pajak dari rakyat. Namun, pemerintah tidak mengonversinya dengan baik ke dalam bentuk layanan publik secara prima.
"Yang terjadi adalah pembangunan infrastruktur bukan berorientasi pada pelayanan publik melainkan pendekatan proyek untuk bagi-bagi duit," kata Yenny. "
Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas sejak tujuh hari sebelum Lebaran [H-7] sampai tiga hari setelah [H+3] atau 1 Agustus 2014 mencapai 3.815 unit atau turun 13,62 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013. Angka ini meliputi 2.743 sepeda motor, 435 mobil pribadi, 300 bus, dan 337 angkutan barang.
Di antara kasus kecelakaan tersebut, korban meninggal mencapai 490 orang. Sementara 757 orang menderita luka berat dan 2.859 menderita luka ringan. Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013, jumlah korban meninggal turun 14,78 persen.
Sementara itu, kecelakaan di perairan, berdasarkan Badan SAR Nasional, selama 30 Juli-2 Agustus terjadi sebanyak empat kasus. Korban meninggal mencapai 25 orang.
Dengan demikian, total korban meninggal selama H-7 sampai dengan H+3 pada Lebaran 2014 mencapai 515 jiwa. Angka ini hampir separuh korban meninggal di Gaza dalam konflik Israel-Palestina, beberapa pekan terakhir. Angka ini bahkan melebihi korban meninggal akibat bencana tsunami di Kepulauan Mentawai pada tahun 2010 sebanyak 415 orang.
Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Agus Rianto, di Jakarta, Sabtu [2/8/2014], menyatakan, penyebab kecelakaan terbesar adalah faktor mengantuk atau kelelahan. Ini antara lain akibat kemacetan parah yang dipicu kerusakan Jembatan Comal di Pemalang, Jawa Tengah, dan Jembatan Cibaruyan di Ciamis, Jawa Barat.
Kerusakan jembatan membuat antrean kendaraan semakin panjang sehingga waktu tempuh perjalanan semakin lama. Akibatnya, sopir kelelahan.
Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Yenny Sucipto menyatakan, secara sempit, korban meninggal disebabkan faktor yang selama ini disampaikan kepolisian, seperti kelalaian dan mengantuk. Namun, banyaknya korban meninggal merupakan akibat kualitas layanan publik yang rendah.
"Akar persoalannya adalah karena pemerintah tidak mampu menjamin keselamatan pemudik melalui penyediaan layanan fasilitas publik, baik moda transportasi maupun infrastruktur memadai," katanya.
Dari aspek politik anggaran, Yenny berpendapat, pemerintah tidak menjalankan kewajibannya. Pemerintah telah menghimpun pajak dari rakyat. Namun, pemerintah tidak mengonversinya dengan baik ke dalam bentuk layanan publik secara prima.
"Yang terjadi adalah pembangunan infrastruktur bukan berorientasi pada pelayanan publik melainkan pendekatan proyek untuk bagi-bagi duit," kata Yenny. "
| Editor | : | sumber : kompas |
| Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 19:27 WIB
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Jumat 24 Oktober 2025
Aqua Diduga Menipu Konsumen Gunakan Air Sumur, BPKN Investigasi dan Panggil Manajemen-Dirut
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau