Kamis, 16 Mei 2024

Breaking News

  • Keindahan Kiswah Ka'bah di Jakarta dari Perspektif Arsitek dan Ulama   ●   
  • Plt Bupati Asmar Temui Pj Gubernur Riau, Sampaikan Lima Permohonan   ●   
  • RUDI WALKER PURBA BERHARAP PENYELESAIAN KONFLIK PT. RPI DENGAN WARGA KEDEPANKAN KEARIFAN LOKAL*   ●   
  • Husni Merza: Maknai MTQ Ini Dengan Sungguh-sungguh, Amalkan Isi Yang Terkandung di Dalamnya   ●   
  • PT EkaSapta Paramita Energy (EPE) Kembali Perbaiki Jalan yang Berlobang di Kampung Sungai Rawa   ●   
JIKA AMERIKA MENYERANG
Korea Utara Bidik Pangkalan AS dan Istana Korse
Kamis 27 April 2017, 23:32 WIB
Senjata andalan Rudal Korea Utara

PYONGYANG,  RIAUMADANI. com  - Korea Utara akan menyerang pangkalan militer AS di Jepang dan Korea Selatan, serta istana presiden Korea Selatan di Seoul, jika Amerika melakukan agresi terhadap Pyongyang.

Disiarkan kantor berita KCNA, Staf Umum Korea Utara mengatakan, militer  Korea Utara berjanji untuk "menghancurkan dengan kejam" AS jika kelompok kapal induk Amerika Serikat yang saat ini menuju ke kawasan tersebut mengambil tindakan agresif.

Staf Umum mencatat bahwa, pangkalan militer Amerika di Pasifik, Guam, pulau Okinawa, yang menjadi tuan rumah sebagian besar tentara AS di Jepang, dan juga daratan utama AS, semuanya berada dalam jangkauan rudal strategis Korea Utara.

Pekan lalu, , pejabat intelijen AS mengatakan kepada NBC bahwa dua kapal perusak Amerika yang dipersenjatai dengan rudal jelajah Tomahawk diposisikan sekitar 480 kilometer dari lokasi yang diyakini menjadi tempat uji coba nuklir Korea Utara.

Amerika mempertimbangkan serangan preemptif jika "yakin" bahwa ledakan nuklir oleh Korea Utara sudah dekat, beberapa pejabat senior intelijen AS mengatakan kepada NBC News.

Trump Pertimbangkan Tindakan Militer
Kendati  Menteri Luar Negeri China, Wang Yi bulan lalu menggambarkan Amerika dan Korea Utara laksana dua kereta-api yang meluncur semakin cepat dan siap untuk bertabrakan, hari Rabu (26/4) tidak ada petunjuk bahwa Amerika hendak menyerang Korea Utara.

Namun, Presiden Trump menegaskan ia tidak lagi menuruti kebijakan pendahulunya melakukan 'kesabaran strategis' terhadap Korea Utara. Ini menunjukkan pemerintahan Trump siap mempertimbangkan kemungkinan tindakan militer untuk mencegah Korea Utara mengembangkan peluru kendali antar benua dengan hulu ledak nuklir yang dapat mencapai Amerika daratan.

Di tengah konfrontasi antara Amerika dengan Korea Utara ini, tidak jelas apakah China akan menanggapinya dengan kekuatan jika Amerika melancarkan tindakan militer terhadap rezim Korea Utara yang tertutup itu.

Ralp Cossa, Presiden Pacific Forum CSIS di Honolulu mengatakan bahwa ia ragu China akan mengambil tindakan.

“China tidak akan mau berperang membela sahabat yang tidak tahu berterima kasih,” katanya.

Ini mengingat bahwa Korea Utara “telah menghina dan merongrong kepentingan nasional China dalam beberapa tahun belakangan,” imbuhnya.

Tetapi beberapa pengamat mengatakan, asalkan serangan Amerika terhadap Korea Utara sesuai dengan kepentingan China, Beijing dapat menerima tindakan Amerika itu.

Sementara di Washington DC, para anggota kedua majelis Kongres Amerika hari Rabu (26/4) mendapat briefing luar biasa rahasia dari pemerintah. Pada kesempatan itu mereka boleh bertanya pada tim Keamanan Nasional tentang "pilihan yang terbuka untuk menyingkirkan ancaman dari Korea Utara."

Seorang pejabat senior menggambarkan ancaman yang ditimbulkan oleh rezim Kim Jong-un yang brutal dan tidak dapat diramalkan sebagai 'sangat gawat'.

Semua 100 senator hadir di auditorium Gedung Eksekutif yang berdampingan dengan Gedung Putih mendengarkan briefing yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Jim Mattis, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, direktur badan intelijen nasional Dan Coats dan ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal Joseph Dunford.(rt.com/VoA/zar)




Editor :
Kategori : Internasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top