Sang Pembunuh
Andi Lala merupakan otak sekaligus pelaku pembunuhan dan
perampokan yang menewaskan Riyanto (40 tahun), istri Riyanto, Sri
Ariyani (38), dua anak mereka, Syifa Fadillah Hinaya atau Naya (13) dan
Gilang Laksono (8), serta ibu mert
Andi Lala Pembunuh Biadab satu keluarga di Medan Tertangkap di Inhil
Sabtu 15 April 2017, 23:26 WIB
Andi Lala merupakan otak sekaligus pelaku pembunuhan dan
perampokan yang menewaskan Riyanto (40 tahun), istri Riyanto, Sri
Ariyani (38), dua anak mereka, Syifa Fadillah Hinaya atau Naya (13) dan
Gilang Laksono (8), serta ibu mert
PEKANBARU, RIAUMADANI.com- Tim gabungan Polda Riau bersama tim Polda Sumatera Utara berhasil menangkap Andi Lala (35), otak sekaligus pelaku utama pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Medan, Sumatara Utara, Jumat (7/4/17). Penangkapan dilakukan di sebuah rumah di Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir, Sabtu (15/4/17) subuh tadi.
Berdasarkan laporan singkat yang masuk ke Bagian Humas Polda Riau, penangkapan terhadap pembunuh Riyanto (40), Sri Ariyanti (40), anaknya, Naya (13) dan Gilang (8), dan mertua Riyanto, Sumarni (60) tersebut semula akan dilakukan pada malam hari, namun karena di dekat rumah persembunyian tersangka sedang digelar pesta pernikahan, aparat harus menahan diri hingga dini hari.
Sekitar pukul 4.00 WIB, aparat gabungan langsung mendatangi rumah tersebut. Begitu pintu dibuka, langsung dilakukan penggeledahan. Tersangka sempat melakukan perlawanan sebelum akhirnya berhasil diringkus aparat.
Kini tersangka sudah berhasil diamankan dan dalam perjalanan menuju Medan untuk menjalani proses hukum atas tindak kekejian yang dilakukan terhadap para korban yang masih punya hubungan saudara dengan dirinya tersebut.
Setelah menjadi pelarian selama hampir sepekan hingga kemudian tertangkap saat berada dalam persembunyiannya di di Jalan Lintas Rengat, Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indra Giri Hilir, Riau, Sabtu (15/4/2017) dini hari.
Perburuan Andi Lala cukup menyita perhatian publik, pasalnya orang ini cukup licin hingga bisa mengelabui pihak kepolisian hingga akhirnya ditangkap. Motif pembunuhan Riyanto dan keluarganya oleh Andi Lala, Roni dan Andi Syahputra masih didalami.
Namun latar belakang perebutan harta hasil penjualan harta warisan tanah Rp 500 juta yang disimpan korban menjadi dugaan kuat kenapa Andi Lala tega membunuh mertua, dua anak dan istri Riyanto yang masih dalam kerabatnya sendiri.
Dari informasi diperoleh, tersangka ini melawan saat ditangkap. Dikabarkan, Andi Lala dihadiahi timah panas petugas gabungan.
Menurut informasi, petugas melakukan pengintaian sejak pukul 21.00 WIB, Jumat (14/4/2017). Namun, karena di dekat lokasi penangkapan ada pesta, petugas menunda penangkapan hingga pukul 04.00 WIB.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum), Kombes Pol Nur Fallah membenarkan penangkapan itu oleh tim gabungan yang telah dibentuk sebelumnya.
"Iya benar telah ditangkap tim kita tadi pagi di Indra Giri Hilir, Riau," kata Nur Fallah. Namun, ia belum dapat memastikan kapan buronan otak pelaku pembunuhan sadis sekeluarga di Jalan Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli akan tiba di Markas Polda Sumut.
"Kalau itu belum tahu, karena tim masih akan melakukan pengembangan di sana, nanti perkembangannya saya kabari," ujarnya.
Andi Lala merupakan otak sekaligus pelaku pembunuhan dan perampokan yang menewaskan Riyanto (40 tahun), istri Riyanto, Sri Ariyani (38), dua anak mereka, Syifa Fadillah Hinaya atau Naya (13) dan Gilang Laksono (8), serta ibu mertua Riyanto, Sumarni (60).
Lima jenazah korban sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Muslim di Jalan Kawat VII, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Senin lalu.
Hanya Kinara (4), anak bungsu Riyanto-Sri, yang selamat pada peristiwa tersebut. Sementara itu keluarga korban Wagiman (66) yang merupakan orangtua almarhum Riyanto (40) mengaku lega setelah mendapat kabar Andi Mattalata alias Andi Lala (35), otak pelaku pembunuhan anaknya ditangkap.
Saat ditemui, Wagiman yang duduk tak jauh dari lokasi pembunuhan mengapungkan sejumlah harapan.
"Ya, kalau ditanya, saya tentu ingin memuku si Andi itu. Kelewatan sekali dia. Anak-anak juga dibunuh," kata Wagiman di Jl Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Sabtu (15/4/2017).
Bapak beranak tiga ini mengatakan, ia ingin memukul kedua tulang kering kaki Andi Lala. Tujuannya, agar Andi Lala merasakan sakitnya bagaimana disiksa.
"Mau saya hantam saja rasanya. Tapi gimana, sudah ditangani polisi. Mungkin, kalau ketemu sama masyarakat, sudah mati dia itu," kesal Wagiman yang duduk di dampingi sejumlah tetangga.
Berdasarkan laporan singkat yang masuk ke Bagian Humas Polda Riau, penangkapan terhadap pembunuh Riyanto (40), Sri Ariyanti (40), anaknya, Naya (13) dan Gilang (8), dan mertua Riyanto, Sumarni (60) tersebut semula akan dilakukan pada malam hari, namun karena di dekat rumah persembunyian tersangka sedang digelar pesta pernikahan, aparat harus menahan diri hingga dini hari.
Sekitar pukul 4.00 WIB, aparat gabungan langsung mendatangi rumah tersebut. Begitu pintu dibuka, langsung dilakukan penggeledahan. Tersangka sempat melakukan perlawanan sebelum akhirnya berhasil diringkus aparat.
Kini tersangka sudah berhasil diamankan dan dalam perjalanan menuju Medan untuk menjalani proses hukum atas tindak kekejian yang dilakukan terhadap para korban yang masih punya hubungan saudara dengan dirinya tersebut.
Setelah menjadi pelarian selama hampir sepekan hingga kemudian tertangkap saat berada dalam persembunyiannya di di Jalan Lintas Rengat, Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indra Giri Hilir, Riau, Sabtu (15/4/2017) dini hari.
Perburuan Andi Lala cukup menyita perhatian publik, pasalnya orang ini cukup licin hingga bisa mengelabui pihak kepolisian hingga akhirnya ditangkap. Motif pembunuhan Riyanto dan keluarganya oleh Andi Lala, Roni dan Andi Syahputra masih didalami.
Namun latar belakang perebutan harta hasil penjualan harta warisan tanah Rp 500 juta yang disimpan korban menjadi dugaan kuat kenapa Andi Lala tega membunuh mertua, dua anak dan istri Riyanto yang masih dalam kerabatnya sendiri.
Dari informasi diperoleh, tersangka ini melawan saat ditangkap. Dikabarkan, Andi Lala dihadiahi timah panas petugas gabungan.
Menurut informasi, petugas melakukan pengintaian sejak pukul 21.00 WIB, Jumat (14/4/2017). Namun, karena di dekat lokasi penangkapan ada pesta, petugas menunda penangkapan hingga pukul 04.00 WIB.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum), Kombes Pol Nur Fallah membenarkan penangkapan itu oleh tim gabungan yang telah dibentuk sebelumnya.
"Iya benar telah ditangkap tim kita tadi pagi di Indra Giri Hilir, Riau," kata Nur Fallah. Namun, ia belum dapat memastikan kapan buronan otak pelaku pembunuhan sadis sekeluarga di Jalan Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli akan tiba di Markas Polda Sumut.
"Kalau itu belum tahu, karena tim masih akan melakukan pengembangan di sana, nanti perkembangannya saya kabari," ujarnya.
Andi Lala merupakan otak sekaligus pelaku pembunuhan dan perampokan yang menewaskan Riyanto (40 tahun), istri Riyanto, Sri Ariyani (38), dua anak mereka, Syifa Fadillah Hinaya atau Naya (13) dan Gilang Laksono (8), serta ibu mertua Riyanto, Sumarni (60).
Lima jenazah korban sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Muslim di Jalan Kawat VII, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Senin lalu.
Hanya Kinara (4), anak bungsu Riyanto-Sri, yang selamat pada peristiwa tersebut. Sementara itu keluarga korban Wagiman (66) yang merupakan orangtua almarhum Riyanto (40) mengaku lega setelah mendapat kabar Andi Mattalata alias Andi Lala (35), otak pelaku pembunuhan anaknya ditangkap.
Saat ditemui, Wagiman yang duduk tak jauh dari lokasi pembunuhan mengapungkan sejumlah harapan.
"Ya, kalau ditanya, saya tentu ingin memuku si Andi itu. Kelewatan sekali dia. Anak-anak juga dibunuh," kata Wagiman di Jl Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Sabtu (15/4/2017).
Bapak beranak tiga ini mengatakan, ia ingin memukul kedua tulang kering kaki Andi Lala. Tujuannya, agar Andi Lala merasakan sakitnya bagaimana disiksa.
"Mau saya hantam saja rasanya. Tapi gimana, sudah ditangani polisi. Mungkin, kalau ketemu sama masyarakat, sudah mati dia itu," kesal Wagiman yang duduk di dampingi sejumlah tetangga.
| Editor | : | Tis.Rtc |
| Kategori | : | Hukum |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
Jumat 17 Oktober 2025
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
Minggu 05 Oktober 2025
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
Rabu 27 Agustus 2025
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Nasional

Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
Senin 03 November 2025
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
Jumat 24 Oktober 2025
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 

Pekanbaru

Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Senin 20 Oktober 2025
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
Selasa 07 Oktober 2025
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau