RSUD Bengkalis 
			
			-RSUD Bengkalis terus berbenah untuk meraih akreditasi tertinggi, yaitu akreditasi paripurna.
			
					
										Kejar Akreditasi Paripurna, RSUD Bengkalis Terus Berbenah
			
        		Minggu 05 Maret 2017, 23:27 WIB
        
			-RSUD Bengkalis terus berbenah untuk meraih akreditasi tertinggi, yaitu akreditasi paripurna.
     			BENGKALIS, RIAUMADANI. com  - RSUD Bengkalis terus berbenah untuk meraih akreditasi tertinggi, yaitu akreditasi paripurna. Proses untuk persiapan akreditasi oleh tim KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) sedang dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan standar akreditasi.
Hal itu disampaikan Plt Direktur RSUD Bengkalis, H Suheiry Zein kepada wartawan melalui hubungan ponsel, Minggu (5/3). "Persiapan kita sangat banyak sekali. Alhamdulillah, semua pihak yang terlibat sangat mendukung dan memiliki semangat yang tinggi untuk proses akreditasi ini," ujar Suheiry.
Dikatakan, sesuai dengan Permenkes Nomor 12 Tahun 2012 tentang akreditasi pasal 3 menyebutkan, rumah sakit wajib mengikuti akreditasi nasional. Disamping itu, akreditasi juga diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, bukanlah semata-mata sertifikat kelulusan saja. "Karena itu, kita semua yang ada di sini (RSUD Bengkalis,red) sama-sama memiliki komitmen untuk meraih tingkatan akreditasi yang tertinggi yaitu akreditasi paripurna," kata Suheiry.
Menurut mantan Kepala Dispenda Bengkalis ini, sesuai dengan standar prosedur penilaian, pihaknya membentuk 15 pokja dimana masing-masing pokja bertugas melengkapi berbagai persyaratan yang nantinya akan dinilai oleh tim KARS. "Kelima belas pokja ini mendapatkan pembekalan agar bisa bekerja secara optimal. Pokja-nya macam-macam, ada yang berhubungan dengan keselamatan pasien, hak pasien dan keluarga, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, sasaran millenium development goals (MDGs), pelayanan pasien, manajemen penggunaan obat, kualifikasi dan pendidikan staff dan banyak lagi," papar Suheiry.
Diakui, untuk melengkapi berbagai kekurangan yang ada saat ini agar bisa sesuai dengan standar akreditasi paripurna bukan perkara mudah. Kelemahan di RSUD Bengkalis bukan saja pada persoalan pelayanan terhadap pasien, melainkan juga sarana dan prasarana serta infrastruktur. Sebagai contoh, sampai saat ini manajemen RSUD Bengkalis masih berkantor di ruang pasien. Padahal, sesuai standar, RSUD tidak bisa dijadikan kantor. "Artinya, untuk kantor harus ada gedung tersendiri. Karena itu, kita berupaya memasukkan pembangunan gedung kantor ini pada rencana kerja," katanya.
Begitupun kebutuhan dokter spesialis dan sub spesialis, Suheiry mengatakan juga masih kurang. Pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian Kesehatan, kemudian komunikasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi. "Khusus untuk rujukan, kita juga sudah menjalin komunikasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah seperti RSUD Arifin Achmad dan juga Rumah Sakit Swasta," ujar Suheiry seraya menambahkan, pihaknya berupaya membangun komunikasi dengan berbagai pihak terkait yang selama ini diraskakan masih kurang optimal.
Menyinggung adanya keluhan pasien yang harus menunggu lama untuk mendaftar, Suheiry mengatakan, itu juga bagian dari kelemahan RSUD Bengkalis yang akan dibenahi. Saat ini, RSUD Bengkalis sedang menyiapkan sistem manajemen rumah sakit berbasis komputer. "Tidak hanya pada saat pendaftaran, melainkan juga langsung kepada dokter yang akan menangani. Basis datanya sedang kita siapkan dan ini melibatkan banyak hal dan butuh waktu, tapi kita sudah melangkah. Mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar keinginan bersama ini bisa segera kita wujudkan," kata Suheiry lagi (Gus)
     		
Hal itu disampaikan Plt Direktur RSUD Bengkalis, H Suheiry Zein kepada wartawan melalui hubungan ponsel, Minggu (5/3). "Persiapan kita sangat banyak sekali. Alhamdulillah, semua pihak yang terlibat sangat mendukung dan memiliki semangat yang tinggi untuk proses akreditasi ini," ujar Suheiry.
Dikatakan, sesuai dengan Permenkes Nomor 12 Tahun 2012 tentang akreditasi pasal 3 menyebutkan, rumah sakit wajib mengikuti akreditasi nasional. Disamping itu, akreditasi juga diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, bukanlah semata-mata sertifikat kelulusan saja. "Karena itu, kita semua yang ada di sini (RSUD Bengkalis,red) sama-sama memiliki komitmen untuk meraih tingkatan akreditasi yang tertinggi yaitu akreditasi paripurna," kata Suheiry.
Menurut mantan Kepala Dispenda Bengkalis ini, sesuai dengan standar prosedur penilaian, pihaknya membentuk 15 pokja dimana masing-masing pokja bertugas melengkapi berbagai persyaratan yang nantinya akan dinilai oleh tim KARS. "Kelima belas pokja ini mendapatkan pembekalan agar bisa bekerja secara optimal. Pokja-nya macam-macam, ada yang berhubungan dengan keselamatan pasien, hak pasien dan keluarga, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, sasaran millenium development goals (MDGs), pelayanan pasien, manajemen penggunaan obat, kualifikasi dan pendidikan staff dan banyak lagi," papar Suheiry.
Diakui, untuk melengkapi berbagai kekurangan yang ada saat ini agar bisa sesuai dengan standar akreditasi paripurna bukan perkara mudah. Kelemahan di RSUD Bengkalis bukan saja pada persoalan pelayanan terhadap pasien, melainkan juga sarana dan prasarana serta infrastruktur. Sebagai contoh, sampai saat ini manajemen RSUD Bengkalis masih berkantor di ruang pasien. Padahal, sesuai standar, RSUD tidak bisa dijadikan kantor. "Artinya, untuk kantor harus ada gedung tersendiri. Karena itu, kita berupaya memasukkan pembangunan gedung kantor ini pada rencana kerja," katanya.
Begitupun kebutuhan dokter spesialis dan sub spesialis, Suheiry mengatakan juga masih kurang. Pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian Kesehatan, kemudian komunikasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi. "Khusus untuk rujukan, kita juga sudah menjalin komunikasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah seperti RSUD Arifin Achmad dan juga Rumah Sakit Swasta," ujar Suheiry seraya menambahkan, pihaknya berupaya membangun komunikasi dengan berbagai pihak terkait yang selama ini diraskakan masih kurang optimal.
Menyinggung adanya keluhan pasien yang harus menunggu lama untuk mendaftar, Suheiry mengatakan, itu juga bagian dari kelemahan RSUD Bengkalis yang akan dibenahi. Saat ini, RSUD Bengkalis sedang menyiapkan sistem manajemen rumah sakit berbasis komputer. "Tidak hanya pada saat pendaftaran, melainkan juga langsung kepada dokter yang akan menangani. Basis datanya sedang kita siapkan dan ini melibatkan banyak hal dan butuh waktu, tapi kita sudah melangkah. Mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar keinginan bersama ini bisa segera kita wujudkan," kata Suheiry lagi (Gus)
| Editor | : | ALIF.B.ONE | 
| Kategori | : | Bengkalis | 
							Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com						
											
	Komentar Anda
	Berita Terkait
  Berita Pilihan
  
        
                        Internasional
        

        		Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
        
			Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025   
        		Rabu 09 Juli 2025
            
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
        		Rabu 11 Juni 2025
            
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
        		Kamis 08 Mei 2025
            
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
        
                        Politik
        

        		Rabu 29 Oktober 2025, 14:26 WIB
        
			Bertemu Menteri Imigrasi, Ketua IWO Riau Tegaskan Komitmen Jadi Mitra Strategis Imigrasi dan Lapas
        		Jumat 17 Oktober 2025
            
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton dan Wabup Syafaruddin Poti
        		Minggu 05 Oktober 2025
            
Tim Gabungan Avsec dan Lanud RSN Gagalkan Penyelundupan Narkotika Jenis Sabu Seberat Hampir 1Kg
        		Rabu 27 Agustus 2025
            
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
         Nasional         
        

        		Senin 03 November 2025, 22:19 WIB
        
			Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
        		Senin 03 November 2025
            
Pemprov Riau Tegaskan Gubernur Abdul Wahid Tak Terjaring OTT KPK
        		Senin 03 November 2025
            
PT. Tunggal Perkasa Plantations Giat Sosial, Fogging Permukiman Warga Cegah DBD
        		Jumat 24 Oktober 2025
            
Pemerintah Indonesia Resmi Bolehkan Umroh Mandiri Tanpa Biro Travel
  Terpopuler
01
            Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
            
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har        02
            Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
            
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern        03
            Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
            
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan        04
            Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
            
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK        05
            Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
            
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta  Klarifikasi Harta ke KPK        
  
         Pekanbaru         
        

        		Senin 20 Oktober 2025, 07:04 WIB
        
			Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
        		Senin 20 Oktober 2025
            
Dani Nursalam Pimpin LKP DPW PKB Riau, Abdul Wahid: Kader Harus Jadi Penjaga Ideologi dan Aspirasi Masyarakat
        		Selasa 07 Oktober 2025
            
Dugaan Adanya SPPD fiktif di DPRD Kota Pekanbaru, Sekwan Hambali Diperiksa Kejari
        		Rabu 01 Oktober 2025
            
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim  Ditreskrimsus Polda Riau