Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Anggaran Turun Drastis dari 6.5M ke 1,5M
Anggaran Perbaikan Jalan di Kota Pekanbaru Turun Drastis
Jumat 03 Maret 2017, 23:38 WIB
Kondisi jalan Rusak , Pengendara melintas di Jalan Payung Sekaki yang rusak parah, Rabu (1/3/2017).
PEKANBARU, RIAUMADANI. com  - Di Kota Pekanbaru, tak hanya jalan-jalan berstatus nasional dan provinsi yang mengalami kerusakan parah.  Tapi, jalan-jalan berstatus kota atau yang menjadi kewenangan Pemko Pekanbaru juga banyak yang rusak dan belum diperbaiki.

Mirisnya, anggaran perbaikan jalan yang masuk dalam kewenangan Pemerintah Kota Pekanbaru turun drastis. Dari Rp6,5 miliar tahun lalu, jadi tinggal Rp1,5 miliar tahun ini. Tak banyak pekerjaan yang bisa dilakukan. Harapan penambahan hanya ada di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2017 nanti.

Penelusuran Riau Pos, beberapa jalan rusak seperti Jalan Payung Sekaki, dekat Kantor Camat Payung Sekaki. Selain banyak bagian yang berlubang, jalan yang berdekatan dengan anak sungai ini sudah miring ke arah anak sungai.

kantor pelayanan masyarakat, perbaikan jalan ini tak kunjung dilakukan.

Seorang warga yang sering melintas di Jalan Payung Sekaki, Riki (33) menuturkan, pengendara harus selalu berhati-hati ketika melewati jalan ini bila tak ingin mengalami kecelakaan. “Selalu hati-hati, soalnya kalau terjatuh bisa masuk parit yang berada di sisi jalan,” katanya.

Dengan kondisi jalan seperti ini, dirinya berharap kepada Pemerintah agar segera memperbaikinya mengingat bila malam hari ruas jalan tersebut begitu gelap karena kurang penerangan. Menurutnya, banyak kendaraan yang bertonase berat melintas menjadi penyebab jalan tersebut rusak. Selain itu tambahnya akibat sebagian tanah jenis rawa.

“Apakah menunggu korban berjatuhan  dulu baru pemerintah turun tangan memperbaikinya. Segera perbaiki agar pengendara merasa nyaman melintasi jalan ini,” katanya.

Kerusakan juga terlihat di Jalan Melur ujung, Kecamatan Senapelan. Di ruas jalan itu terdapat beberapa lubang menganga. Lubang itu bekas galian pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak beberapa waktu lalu.

Jalan Kelurahan di Kecamatan Marpoyan Damai juga kondisinya memprihatinkan. Jalan yang merupakan akses bagi warga sekitar menuju Kantor Lurah Sidomulyo Timur hampir seluruh permukaan aspal mengelupas, batu kerikil berserakan dan ruas jalan dipenuhi beberapa lubang besar yang digenangi air.

Kerusakan jalan ini dikeluhkan para pengendara. Arif (30), warga Jalan rambutan mengatakan, Jalan Kelurahan yang telah lama rusak tapi tak kunjung diperbaiki oleh Pemko Pekanbaru. Iapun mempertanyakan apakah untuk perbaikan jalan tidak dianggarkan setiap tahunnya.
Sudah hampir tiga tahun jalan di sini rusak, sampai kini belum ada perbaikan,” katanya.

Jika hujan turun, katanya, kondisi jalan makin parah karena digenangi air. Selain itu di dua sisi jalan itu tidak terdapat drainase.  “Kalau siap hujan, jalan ini digenangi air. Padahal jalan ini akses kita menuju Kantor Lurah Sidomulyo Timur. Ada akses jalan lain, lewat Jalan Adisucipto, tapi pas di pos penjagaan kami diperiksa,” sebutnya.
Anggaran Tidak Ada

Turunnya anggaran perbaikan dan pengaspalan jalan ini sendiri terjadi akibat dampak dari rasionalisasi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Dari 2016 lalu dimasuki Pemko Pekanbaru dengan APBD sebesar Rp3,1 triliun, APBD turun menjadi Rp2,3 triliun untuk murni 2017.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pekanbaru Zulkifli Harun sat dikonfirmasi, Rabu (1/3) menyebut anggaran tersebut memang sangat kecil. ‘’Anggaran tidak ada. Rp1,5 miliar itu memang sangat kecil,’’ jelasnya.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, perbaikan dan pengaspalan jalan masih mendapat porsi Rp6,5 miliar dari APBD.’’Tahun lalu saja Rp6,5 miliar tidak cukup. Banyak ruas jalan tidak tertangani. Contohnya di Rumbai dan Sukakarya,’’ imbuhnya.
Dengan kondisi anggaran yang minim, Zulkfili mengatakan, pihaknya menggunakan skala prioritas dalam melakukan perbaikan.’’Sesuai skala prioritas, mana yang rusaknya parah dan membahayakan, kami perbaiki. Kami memang saat ini tidak bisa berbuat banyak,’’ paparnya.

Dia menggambarkan, anggaran Rp1,5 miliar jika dikerjakan hanya cukup untuk satu dan dua ruas jalan saja.’’Kalau dijadikan aspal overlay cukupnya hanya 1 Km kurang lebih. Itu tanpa pondasi. Kalau tambal sulam kadang ganti pondasi, itu lebih pendek,’’ jelasnya.

Dengan kondisi ini, apakah sama saja dengan pekerjaan perbaikan jalan tidak akan tampak, Zulkifli membantah. ‘’Kalau nampak pasti nampak. Kami terukur kerjanya. Hanya saja, tidak akan maksimal tertangani kerusakan jalan di Pekanbaru,’’ imbuhnya.

Kepadanya kemudian ditanyakan apakah tidak ada solusi yang bisa dicari seperti meminta bantuan dana dari pemerintah provinsi maupun pusat , ia pesimis. Jalan keluar hanyalah mengupayakan di APBD Perubahan. ‘’Tidak ada pemeliharaan bisa diminta ke sana (pusat dan Pemprov Riau, red). Solusi mungkin hanya di APBD Perubahan,’’ tutupnya.




Editor : TIS_TP
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top