
Tekait Pengesahan RTRW Provinsi Riau
Gubernur riau H.Annas Maamun
Sikap Pusat Telah Menyakiti Hati Masyarakat Riau
Senin 14 Juli 2014, 02:49 WIB

BAGANSIAPIAPI. Riaumadani. com - Sejak dilantik menjadi Gubernur Riau, Annas Maamun berazam mengurangi kemiskinan di Riau. Untuk tahap awal pembuatan jalan merupakan hal terpenting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Riau. Namun keinginan itu terganjal Rencan Tata Ruang Wilayah [RTRW] Provinsi Riau yang belum ditanda tangani Menteri Kehutanan. Salah satu contoh jalan dari Bagan Siapiapi menuju Sinaboi ke Dumai tidak bisa dilanjutkan.
Annas menjelaskan, selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, lanjutnya, pemerintah daerah berupaya memecah kantung kemiskinan seperti di Kepenghuluan Sungai Bakau, Raja Bejamu, Sinaboi [Rohil] dan Sungai Sembilan, Batu Teritip, Batu Aceh [Dumai].
"Itu semua masuk dalam daerah terisolir dan masyarakatnya miskin. Jadi, kalau jalan sudah bagus masyarakat bisa mengangkut hasil pertanianya keluar dengan biaya minim," terangnya.
Ia menceritakan, dirinya setelah dilantik menjadi gubernur langsung menemui Menteri PU, Joko Kirmanto, berharap Riau mendapatkan porsi dalam anggaran APBN disetiap pembangunan fisik jalan. Apalagi, kata Annas, Riau banyak memiliki jalan panjang yang sifatnya dibiayai nasional.
"Saya bilang jalan nasional di Riau banyak berlubang, dan mereka pun katanya berjanji memperhatikan Riau," ujar Annas menirukan ucapan menteri.
Pihak kementerian PU, sebut Gubri, berjanji menyiapkan dana Rp154 miliar khusus membangun jalan di Riau dan Rp3 triliun untuk membangun jalan tol dari Pekanbaru-Dumai sepanjang 300 kilometer lebih. Ironisnya, semua rencana terganjal lantaran beberapa daerah masuk kedalam hutan konversi, padahal faktanya semua adalah kebun rakyat.
"Saya kecewa semua sangkut di Kemenhut. Mereka bilang itu masuk HPH, Hutan konversi, hutan lindung. Padahal saya yang lebih tahu Riau lagi, tentu saya yang lebih mengerti," ujar Gubri.
Karena rumitnya persoalan tersebut, Annas pun tidak kehilangan akal, dirinya mengundang pihak universitas yakni Prof Yusmar Yusuf [UIN], Alaidin Koto [UNRI], Lembaga Adat Melayu Riau, DPRD Riau ke Jakarta. Hasilnya, tetap nihil karena Kemenhut tetap bertahan dengan argumen awalnya.
Pemprov Rencana Bangun RLH
Polemik daerah kawasan hutan dan hutan kawasan, menurut Annas, sangat menganggu pemikiranya dalam menyiapkan berbagai rencana pembangunan di Propinsi Riau. Pemprov Riau sendiri sudah memprogramkan pembangunan Rumah Layak Huni [RLH] sebanyak 48 unit secara merata di kabupaten/kota. Tapi, sayangnya setelah ditinjau ulang rata-rata masuk kedalam kawasan hutan,"Coba bayangkan pusat mengklaim kawasan hutan daerah Rumbai Pesisir dekat Caltex, Kecamatan Rimbo Melintang termasuk kantor polsek, mesjid raya, kantor lurah, kantor camat dan Kecamatan Bangko Pusako lokasi Bandara Teluk Bano. Padahal itu daerah padat penduduk," tuturnya.
Sikap pusat, sebut Annas, telah menyakiti hati perasaan Masyarakat Riau. Tidak seperti Jambi, Palembang, Sumbar, Lampung dan Medan mendapat porsi istimewa yang sudah memiliki jalan tol dan hanya Riau yang tertinggal. Jadi ini harus diperjuangkan bersama sehingga dapat terwujud demi tercapainya sukses pembangunan didaerah,"Disetiap pertemuan ini selalu saya sampaikan, agar masyarakat tahu persoalan yang terjadi. Saya berharap kita berjaung bersama demi terwujudnya pembangunan Riau kedepan.," tegas Annas
Coba pikirkan "Kita ingin membangun kampung halaman sendiri aja tidak bisa. Sekarang bagaimana kita minta agar pemerintah pusat secepatnya meneken RTRW. Ini sangat penting untuk mengetahui letak tatawilayah satuan kerja," tegas Annas Maamun, disela acara pelantikan Wabup Rohil di Bagansiapiapi, Sabtu [12/7/2014].
Annas menjelaskan, Menteri Kehutanan hingga saat ini belum mengesahkan RTRW Riau, akibatnya jalan dari Bagansiapiapi menuju Sinaboi ke Dumai tidak dapat dilaksanakan. Terganjalnya rencana pembangunan jalan ini sejak Kabupaten Rohil dipimpin Bupati Thamrin Hasyim hingga Annas Maamun [Gubri-red]
Ditambahkan Annas, Jalan Sinaboi menuju Dumai sepanjang 23 kilometer sudah dibangun bodi jalan. Program itu terganjal karena masuk dalam kawasan Hak Pengusahaan Hutan [HPH] PT Diamon Raya Timber di Kecamatan Sinaboi Rokan Hilir. Lobi untuk memuluskan rencana itupun gagal sebab Kemenhut RI tetap bersikeras daerah tersebut masuk dalam kawasan hutan dilindungi.
"Saya pikir kalau jalannya sudah tembus sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak. Kalau sebelumnya Bagansiapiapi-Dumai ditempuh 2,5 jam, nantinya hanya 45 menit. Lagipula, jika akses jalan lancar masyarakat sekitar lebih sejahtera baik sisi ekonomi, kehidupan dan mata pencaharian," jelasnya.**
Annas menjelaskan, selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, lanjutnya, pemerintah daerah berupaya memecah kantung kemiskinan seperti di Kepenghuluan Sungai Bakau, Raja Bejamu, Sinaboi [Rohil] dan Sungai Sembilan, Batu Teritip, Batu Aceh [Dumai].
"Itu semua masuk dalam daerah terisolir dan masyarakatnya miskin. Jadi, kalau jalan sudah bagus masyarakat bisa mengangkut hasil pertanianya keluar dengan biaya minim," terangnya.
Ia menceritakan, dirinya setelah dilantik menjadi gubernur langsung menemui Menteri PU, Joko Kirmanto, berharap Riau mendapatkan porsi dalam anggaran APBN disetiap pembangunan fisik jalan. Apalagi, kata Annas, Riau banyak memiliki jalan panjang yang sifatnya dibiayai nasional.
"Saya bilang jalan nasional di Riau banyak berlubang, dan mereka pun katanya berjanji memperhatikan Riau," ujar Annas menirukan ucapan menteri.
Pihak kementerian PU, sebut Gubri, berjanji menyiapkan dana Rp154 miliar khusus membangun jalan di Riau dan Rp3 triliun untuk membangun jalan tol dari Pekanbaru-Dumai sepanjang 300 kilometer lebih. Ironisnya, semua rencana terganjal lantaran beberapa daerah masuk kedalam hutan konversi, padahal faktanya semua adalah kebun rakyat.
"Saya kecewa semua sangkut di Kemenhut. Mereka bilang itu masuk HPH, Hutan konversi, hutan lindung. Padahal saya yang lebih tahu Riau lagi, tentu saya yang lebih mengerti," ujar Gubri.
Karena rumitnya persoalan tersebut, Annas pun tidak kehilangan akal, dirinya mengundang pihak universitas yakni Prof Yusmar Yusuf [UIN], Alaidin Koto [UNRI], Lembaga Adat Melayu Riau, DPRD Riau ke Jakarta. Hasilnya, tetap nihil karena Kemenhut tetap bertahan dengan argumen awalnya.
Pemprov Rencana Bangun RLH
Polemik daerah kawasan hutan dan hutan kawasan, menurut Annas, sangat menganggu pemikiranya dalam menyiapkan berbagai rencana pembangunan di Propinsi Riau. Pemprov Riau sendiri sudah memprogramkan pembangunan Rumah Layak Huni [RLH] sebanyak 48 unit secara merata di kabupaten/kota. Tapi, sayangnya setelah ditinjau ulang rata-rata masuk kedalam kawasan hutan,"Coba bayangkan pusat mengklaim kawasan hutan daerah Rumbai Pesisir dekat Caltex, Kecamatan Rimbo Melintang termasuk kantor polsek, mesjid raya, kantor lurah, kantor camat dan Kecamatan Bangko Pusako lokasi Bandara Teluk Bano. Padahal itu daerah padat penduduk," tuturnya.
Sikap pusat, sebut Annas, telah menyakiti hati perasaan Masyarakat Riau. Tidak seperti Jambi, Palembang, Sumbar, Lampung dan Medan mendapat porsi istimewa yang sudah memiliki jalan tol dan hanya Riau yang tertinggal. Jadi ini harus diperjuangkan bersama sehingga dapat terwujud demi tercapainya sukses pembangunan didaerah,"Disetiap pertemuan ini selalu saya sampaikan, agar masyarakat tahu persoalan yang terjadi. Saya berharap kita berjaung bersama demi terwujudnya pembangunan Riau kedepan.," tegas Annas
Coba pikirkan "Kita ingin membangun kampung halaman sendiri aja tidak bisa. Sekarang bagaimana kita minta agar pemerintah pusat secepatnya meneken RTRW. Ini sangat penting untuk mengetahui letak tatawilayah satuan kerja," tegas Annas Maamun, disela acara pelantikan Wabup Rohil di Bagansiapiapi, Sabtu [12/7/2014].
Annas menjelaskan, Menteri Kehutanan hingga saat ini belum mengesahkan RTRW Riau, akibatnya jalan dari Bagansiapiapi menuju Sinaboi ke Dumai tidak dapat dilaksanakan. Terganjalnya rencana pembangunan jalan ini sejak Kabupaten Rohil dipimpin Bupati Thamrin Hasyim hingga Annas Maamun [Gubri-red]
Ditambahkan Annas, Jalan Sinaboi menuju Dumai sepanjang 23 kilometer sudah dibangun bodi jalan. Program itu terganjal karena masuk dalam kawasan Hak Pengusahaan Hutan [HPH] PT Diamon Raya Timber di Kecamatan Sinaboi Rokan Hilir. Lobi untuk memuluskan rencana itupun gagal sebab Kemenhut RI tetap bersikeras daerah tersebut masuk dalam kawasan hutan dilindungi.
"Saya pikir kalau jalannya sudah tembus sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak. Kalau sebelumnya Bagansiapiapi-Dumai ditempuh 2,5 jam, nantinya hanya 45 menit. Lagipula, jika akses jalan lancar masyarakat sekitar lebih sejahtera baik sisi ekonomi, kehidupan dan mata pencaharian," jelasnya.**
Editor | : | Laporan : TAM/RK |
Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan